Penggunaan playdough atau lilin dalam mengembangkan keterampilan menulis adalah strategi efektif yang memanfaatkan sifat sentuhan dan kreatif dari bahan-bahan ini untuk meningkatkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan keterlibatan pada pelajar muda. Materi ini memberikan pengalaman multisensori yang sangat penting untuk perkembangan anak usia dini, terutama dalam mempersiapkan anak-anak untuk menulis. Integrasi playdough atau lilin ke dalam kegiatan pendidikan dapat merangsang keterampilan motorik halus, yang penting untuk menulis, dan menumbuhkan lingkungan belajar yang menyenangkan yang mendorong kreativitas dan keterlibatan.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus
- Aktivitas playdough dan lilin berperan penting dalam mengembangkan keterampilan motorik halus, yang sangat penting untuk menulis. Memanipulasi bahan-bahan ini membantu anak-anak memperkuat otot-otot kecil di tangan dan jari mereka, yang diperlukan untuk memegang pensil dan membentuk huruf (Nuareni et al., 2023).
- Pengalaman sentuhan membentuk playdough atau lilin dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata dan ketangkasan, memberikan dasar untuk tugas menulis yang lebih kompleks (Budiarti, 2017).
Membina Kreativitas dan Keterlibatan
- Playdough dan lilin mendorong kreativitas dengan memungkinkan anak-anak mengekspresikan ide dan imajinasi mereka melalui penciptaan bentuk dan bentuk. Proses kreatif ini terkait dengan peningkatan keterampilan pemecahan masalah dan perkembangan kognitif (Budiarti, 2017).
- Sifat menyenangkan dari bahan-bahan ini membuat pembelajaran menyenangkan, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan anak-anak dalam kegiatan menulis. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pembelajaran berbasis permainan, yang telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis dan keterlibatan pada pelajar muda (Sánchez, 2024) (Sabila & Laily, 2024).
Pendekatan Pembelajaran Multisensori
- Pendekatan multisensori untuk menulis, yang mencakup penggunaan playdough atau lilin, dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar, seperti disleksia. Materi ini memberikan pengalaman langsung yang dapat membuat pembelajaran lebih mudah diakses dan tidak terlalu mengintimidasi bagi siswa ini (Wee et al., 2021).
- Penggunaan playdough atau lilin dalam kegiatan menulis dapat membantu anak-anak dengan gaya belajar yang berbeda dengan memberikan berbagai input sensorik, yang dapat membantu dalam retensi dan pemahaman konsep penulisan (Wee et al., 2021).
Integrasi ke dalam Kurikulum Pendidikan
- Memasukkan playdough atau lilin ke dalam kurikulum dapat menciptakan transisi yang mulus dari prasekolah ke sekolah formal dengan menanamkan permainan sebagai alat pedagogis. Pendekatan ini mendukung pengembangan keterampilan melek huruf, termasuk menulis, dengan melayani kemampuan dan minat perkembangan anak (Biordi & Gardner, 2014).
- Pendidik dapat menggunakan materi ini untuk menciptakan pengalaman menulis otentik yang selaras dengan proses pembelajaran alami anak-anak, sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap penulisan (Batt, 2010).
Sementara penggunaan playdough dan lilin dalam mengembangkan keterampilan menulis menawarkan banyak manfaat, penting untuk mempertimbangkan tantangan potensial. Misalnya, beberapa anak mungkin memerlukan bimbingan tambahan untuk beralih dari kegiatan berbasis bermain ke tugas menulis yang lebih terstruktur. Selain itu, pendidik harus memastikan bahwa bahan-bahan ini digunakan dengan aman dan tepat, terutama untuk anak-anak dengan sensitivitas sensorik atau alergi tertentu. Terlepas dari tantangan ini, integrasi playdough dan wax ke dalam pendidikan menulis tetap merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan keterampilan melek huruf awal.