Media digital, khususnya aplikasi, dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan membaca untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental. Alat-alat ini memanfaatkan elemen interaktif dan multimedia untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran unik anak-anak ini, membuat membaca lebih menarik dan efektif. Penggunaan media digital dalam konteks ini didukung oleh berbagai penelitian yang menyoroti manfaat metode pembelajaran interaktif dan visual. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana media digital dapat digunakan untuk mendukung membaca untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Multimedia Interaktif dan Pembelajaran Berbasis Game
- Aplikasi multimedia interaktif, seperti Aplikasi Membaca Menyenangkan, telah terbukti meningkatkan keterampilan membaca dini pada anak-anak dengan keterbelakangan mental sedang. Aplikasi ini menggunakan elemen multimedia yang menarik untuk menjaga minat dan konsentrasi anak-anak, yang sangat penting untuk retensi belajar (Andriani et al., 2022).
- Kerangka kerja berbasis game, seperti FunReading, memanfaatkan AI dan grafik komputer untuk membuat karakter animasi yang berinteraksi dengan anak-anak, meningkatkan pengalaman membaca mereka melalui rangsangan audio dan visual (Zhang et al., 2022)].
Media Pembelajaran Visual
- Media pembelajaran visual, termasuk blok, kartu gambar, dan dinding kata, efektif dalam mengoptimalkan perkembangan anak dengan keterbelakangan mental ringan. Alat-alat ini membantu dalam membuat konsep abstrak lebih konkret dan dapat dimengerti oleh anak-anak (Puspitaloka et al., 2022).
- Aplikasi yang menggabungkan strategi pembelajaran visual, seperti metode membaca global, membantu anak-anak dengan Autism Spectrum Disorders (ASD) dengan menggunakan hubungan gambar-objek untuk memfasilitasi pemahaman baca (Alcázar, 2017).
Game dan Aplikasi Edukatif
- Permainan edukatif, seperti “Marbel Huruf dan Belajar Membaca,” dirancang untuk menarik anak-anak penyandang cacat intelektual dan membantu mereka mengenali huruf dan mengeja kata-kata. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif untuk belajar, yang sangat penting untuk menjaga motivasi dan minat anak (Masruroh et al., 2014).
- Model MESE (Multimedia dalam Pendidikan untuk Pendidikan Khusus) menekankan penggunaan pendekatan multisensori dan pembelajaran individual, yang efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak dengan keterbelakangan mental (Munir & Rohendi, 2015).
Teknologi Bantu dan Pemahaman Membaca
- Aplikasi yang dirancang untuk pengajaran literasi, terutama untuk siswa dengan ASD, telah ditemukan efektif dalam mempromosikan keterampilan pemahaman membaca. Aplikasi ini diterima dengan baik oleh orang tua dan guru, menunjukkan potensi mereka untuk digunakan secara luas dalam pengaturan pendidikan (Thalia, 2024)].
- Penggunaan aplikasi seperti Reading Doctor telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kesadaran fonem dan kemampuan decoding awal pada anak-anak dengan gangguan bahasa perkembangan, menunjukkan manfaat potensial yang serupa untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental (Carson, 2019).
Sementara media digital menawarkan alat yang menjanjikan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Efektivitas alat-alat ini dapat bervariasi berdasarkan kondisi spesifik anak dan gaya belajar. Selain itu, integrasi teknologi ini harus dilengkapi dengan metode pengajaran tradisional dan keterlibatan pendidik dan anggota keluarga untuk menyediakan lingkungan belajar yang holistik.