Mengajar anak dengan cerebral palsy untuk membaca menggunakan kartu kata dapat menjadi strategi yang efektif, karena menggabungkan elemen visual, sentuhan, dan interaktif yang memenuhi beragam kebutuhan belajar anak-anak ini. Kartu kata dapat disesuaikan agar sesuai dengan tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan cerebral palsy, seperti kesulitan dengan keterampilan motorik halus dan mempertahankan perhatian. Penggunaan kartu kata dapat ditingkatkan dengan menggabungkan pendongeng, fonik, dan pendekatan multi-sensorik untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan utama untuk menggunakan kartu kata secara efektif:
Pembelajaran yang Menarik dan Interaktif
-
Mendongeng dengan Kartu Kata: Memasukkan mendongeng ke dalam penggunaan kartu kata dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan retensi. Dengan menggunakan kartu huruf dalam mendongeng, anak-anak dapat menghubungkan huruf dan kata-kata dengan narasi, membuat proses belajar lebih menyenangkan dan berkesan. Metode ini telah terbukti meningkatkan minat anak-anak dalam membaca dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali huruf dan kata (Pusari, 2023).
-
Kartu Pembelajaran Kata Bergerak: Memanfaatkan kartu pembelajaran kata yang dapat dipindahkan dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy dengan memungkinkan mereka berinteraksi dengan kartu secara fisik. Kartu-kartu ini dapat dirancang untuk mengungkapkan kata-kata dan pola secara berurutan, membantu dalam menghafal dan pengenalan. Interaksi taktil dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak cacat fisik, karena melibatkan berbagai indera (Guoxiang, 2007).
Pembagian Fonik dan Suku Kata
-
Kartu Kata Berbasis Fonik: Kartu kata yang berfokus pada fonik dapat membantu anak-anak memahami hubungan antara huruf dan suara. Dengan mengelompokkan kartu dengan suara fonetik tertentu, anak-anak dapat belajar memecahkan kode kata-kata dengan lebih efektif. Metode ini dapat sangat berguna bagi anak-anak yang kesulitan membaca karena pola ejaan yang tidak atur (Harrison, 1998) (Nicholson, 1998).
-
Teknik Pembagian Suku Kasus: Untuk anak-anak dengan cerebral palsy, memecah kata menjadi suku kata dapat menyederhanakan proses membaca. Menggunakan kartu kata yang menyoroti pembagian suku kata dan suara vokal dapat membantu anak-anak fokus pada bagian kata yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, meningkatkan kefasihan membaca mereka (Cox, 1993).
Pendekatan Multi-Sensor dan Taktil
-
Kartu Kata Taktil: Memasukkan elemen sentuhan ke dalam kartu kata, seperti huruf yang ditinggikan atau karakter karet, dapat meningkatkan pengalaman belajar untuk anak-anak dengan cerebral palsy. Fitur sentuhan ini memungkinkan anak-anak merasakan bentuk huruf, memperkuat pengenalan visual melalui sentuh (Dietmar, 1981).
-
Pabami Media: Penggunaan media Pabami, yang meliputi kartu dengan huruf, suku kata, dan kata-kata, telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca dini pada anak-anak dengan cerebral palsy. Pendekatan ini menggabungkan pembelajaran visual dan sentuhan, sehingga cocok untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (Yuniarti & Subasno, 2022).
Sementara kartu kata adalah alat yang berharga untuk mengajar membaca, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan cerebral palsy. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari dukungan tambahan, seperti alat bantu audio atau instruksi yang dipersonalisasi, untuk melengkapi penggunaan kartu kata. Selain itu, keterlibatan pengasuh dan pendidik dalam proses pembelajaran dapat memberikan dorongan dan penguatan yang diperlukan untuk membantu anak-anak berhasil.