Menggunakan tombol atau batu kecil sebagai alat penghitungan dapat menjadi metode yang efektif dan menarik untuk mengajarkan keterampilan aritmatika dan berhitung dasar. Item nyata ini memberikan pendekatan langsung yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi, terutama bagi pelajar muda. Penggunaan objek fisik semacam itu memungkinkan peserta didik untuk memvisualisasikan dan memanipulasi angka secara fisik, yang dapat sangat bermanfaat dalam pengaturan pendidikan awal. Di bawah ini adalah beberapa metode dan perangkat yang menggunakan tombol atau batu kecil untuk menghitung, seperti yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Manipulasi Fisik dan Visualisasi
- Kerikil sebagai Alat Hitung: Kerikil dapat digunakan untuk memperkenalkan anak-anak pada matematika dengan memfasilitasi kegiatan berhitung. Kegiatan ini tidak hanya membantu dalam menghitung tetapi juga memungkinkan eksplorasi atribut fisik batu seperti bentuk dan berat, yang selanjutnya dapat meningkatkan perkembangan kognitif pada pelajar muda (White, 2015).
- Tongkat Penghitung: Tongkat penghitung, yang merupakan batang kaku yang mendukung penghitung geser, dapat digunakan untuk mengajarkan berhitung. Perangkat ini memungkinkan anak-anak untuk secara fisik memindahkan penghitung di sepanjang tongkat, menyediakan metode visual dan sentuhan untuk memahami angka dan operasi aritmatika (Katherine, 2003).
Perangkat Penghitungan Terstruktur
- Wadah Berbentuk Palung: Perangkat ini dirancang untuk menampung barang-barang kecil seperti kancing atau batu dalam cekungan yang berjarak longitudinal. Dengan mengosilasi perangkat, item dipisahkan menjadi beberapa kelompok, sehingga mudah untuk menghitungnya dengan cepat. Metode ini sangat berguna untuk menghitung jumlah besar secara efisien (Gaetano, 1979).
- Perangkat Pendidikan dengan Penanda: Perangkat yang menggunakan penanda yang diposisikan di sepanjang jalur annular dapat membantu menghitung dalam kelipatan. Pita elastis atau tautan visual menghubungkan penanda, membantu dalam pemahaman urutan dan kelipatan, yang merupakan konsep dasar dalam aritmatika (Molin, 2008).
Alat Bantu Pengajaran dan Peralatan
- Perangkat Pengajaran Aritmatika: Perangkat ini sering menyertakan tabung transparan dengan identifikasi nilai numerik dan badan bola yang melewati tabung. Pengaturan semacam itu memungkinkan anak-anak untuk membandingkan jumlah dan angka, meningkatkan pemahaman mereka tentang angka dan meningkatkan retensi ingatan (Qi & Xinyuan, 2019).
- Alat Pengajaran Matematika: Penghitung dalam bentuk cakram atau kotak dapat digunakan bersama wadah untuk mewakili nilai. Pengaturan ini memungkinkan manipulasi penghitung untuk memecahkan persamaan, memberikan pendekatan praktis untuk mempelajari operasi aritmatika (Pocius, 1990).
Sistem Basis Numerik
- Perangkat Pengajaran Sistem Dasar: Perangkat dengan batang dan penghitung yang diposisikan secara vertikal dapat digunakan untuk mengajarkan sistem basis numerik yang berbeda. Dengan memisahkan penghitung ke dalam kelompok, peserta didik dapat membandingkan radikal yang berbeda, yang penting untuk memahami sistem dasar di luar sistem desimal (Squires & Squires, 1970).
Meskipun penggunaan tombol atau batu kecil sebagai alat penghitung bermanfaat, penting untuk mempertimbangkan potensi keterbatasan. Misalnya, sifat sentuhan dan visual dari alat-alat ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan semua pelajar, terutama mereka yang mungkin mendapat manfaat lebih dari lingkungan belajar abstrak atau digital. Selain itu, meskipun alat-alat ini sangat baik untuk pembelajaran dasar, mereka mungkin tidak seefektif untuk konsep matematika yang lebih maju yang membutuhkan pemikiran abstrak. Meskipun demikian, mengintegrasikan alat-alat ini dengan metode pengajaran lainnya dapat memberikan pengalaman pendidikan yang menyeluruh.