Mengajar anak dengan sindrom Down untuk menghitung menggunakan blok angka dapat menjadi strategi yang efektif, karena menggabungkan elemen visual, sentuhan, dan interaktif yang memenuhi kebutuhan pembelajaran yang beragam. Blok angka, sebagai alat pendidikan, menawarkan cara konkret untuk memahami konsep numerik abstrak, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan sindrom Down yang mungkin memerlukan pengalaman belajar yang lebih nyata. Bagian berikut menguraikan bagaimana blok angka dapat digunakan secara efektif dalam konteks ini.
Pembelajaran Visual dan Taktil
- Blok angka menyediakan metode visual dan taktil untuk mempelajari angka, yang sangat penting bagi anak-anak dengan sindrom Down yang sering mendapat manfaat dari pendekatan pembelajaran multi-indera. Blok dapat diberi kode warna dan timbul, mirip dengan braille, untuk meningkatkan pengenalan dan keterlibatan (Masruroh et al., 2024).
- Penggunaan warna dan ukuran yang berbeda untuk angka yang berbeda membantu dalam membedakan dan menghafal angka, sehingga memudahkan anak-anak untuk mengaitkan angka dengan kuantitas yang sesuai (Hildebrandt, 1994).
Metode Interaktif dan Menarik
- Blok interaktif, seperti yang dijelaskan dalam sistem blok interaktif, memungkinkan anak-anak memanipulasi blok secara fisik untuk melakukan operasi aritmatika. Pendekatan langsung ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan membantu memperkuat keterampilan berhitung (Baldwin & Stoddard, 1979).
- Menggabungkan permainan dan kegiatan menyenangkan dengan blok angka dapat meningkatkan motivasi dan minat, karena anak-anak dengan sindrom Down sering merespons pembelajaran dengan baik melalui permainan (M, 1993).
Pembelajaran dan Pengulangan Terstruktur
- Pembelajaran terstruktur menggunakan blok angka dapat ditingkatkan dengan latihan berulang, yang penting untuk menguasai keterampilan berhitung. Pengulangan dalam format terstruktur membantu memperkuat pembelajaran dan membantu retensi memori (M, 1993).
- Penggunaan blok angka secara sistematis, seperti menyelaraskannya dalam format sepuluh bingkai, dapat membantu anak-anak memahami nilai tempat dan mengembangkan rasa kuantitas bilangan (Losq, 2005).
Aplikasi Kehidupan Nyata dan Pembelajaran Kontekstual
- Menerapkan keterampilan menghitung dalam konteks kehidupan nyata, seperti menghitung makanan ringan atau barang sehari-hari lainnya, dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down memahami penerapan praktis angka. Pendekatan ini dapat diintegrasikan dengan penggunaan blok angka untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif (Xin & Holmdal, 2003).
- Mendorong anak-anak untuk menghitung objek nyata di samping blok angka dapat menjembatani kesenjangan antara konsep abstrak dan aplikasi dunia nyata, membuat pembelajaran lebih bermakna (M, 1993).
Pendekatan Adaptif dan Personalisasi
- Mengadaptasi penggunaan blok angka agar sesuai dengan kebutuhan individu anak sangat penting. Misalnya, menggunakan blok dengan jumlah yang lebih besar atau tekstur yang berbeda dapat memenuhi preferensi sensorik dan langkah pembelajaran(Wing & Tacon, 2007).
- Strategi pengajaran yang dipersonalisasi, seperti menggunakan teknik pengajaran presisi, dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down maju dari penghitungan dasar ke teknik yang lebih maju seperti hitung (Irwin, 1991).
Sementara blok angka adalah alat yang berharga untuk mengajar menghitung kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik dan dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pengajaran. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari pendekatan alternatif, seperti menggunakan simbol atau alat bantu visual lainnya, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang angka (Clarke & Faragher, 2014). Oleh karena itu, pendidik dan pengasuh harus tetap fleksibel dan memperhatikan kebutuhan belajar individu dan preferensi setiap anak.