Two girls in white dresses playing joyfully by a lake in a lush green park.

Bagaimana Cara Menggabungkan Berhitung Dengan Aktivitas Fisik Seperti Lompat Atau Menari?

Menggabungkan menghitung dengan aktivitas fisik seperti melompat atau menari dapat meningkatkan keterlibatan fisik dan kognitif peserta, membuat latihan lebih interaktif dan bermanfaat. Integrasi ini dapat dicapai melalui berbagai pendekatan teknologi dan metodologis, yang tidak hanya meningkatkan efektivitas latihan tetapi juga memberikan umpan balik dan motivasi waktu nyata. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai metode dan teknologi yang memfasilitasi kombinasi penghitungan dengan aktivitas fisik.

Integrasi Teknologi

  • Perangkat dan Sensor Digital: Perangkat seperti jack lompat batang ganda penghitung menggabungkan tampilan dan sensor digital untuk melacak frekuensi lompatan, memberikan umpan balik langsung tentang intensitas dan frekuensi latihan. Hal ini membuat aktivitas lebih menarik dan informatif bagi pengguna (Deqing, 2015).
  • Sensor yang Dapat Dipakan: Sistem berbasis akselerometer dapat secara otomatis menghitung pengulangan berbagai latihan tanpa memerlukan pelatihan khusus untuk setiap gerakan. Fleksibilitas ini sangat penting untuk melacak latihan unik atau khusus pasien dalam terapi fisik (Zelman et al., 2020).
  • Pengenalan Pose dan AI: Algoritma lanjutan menggunakan model estimasi pose, seperti BlazePose dan OpenPose, memungkinkan penghitungan waktu nyata dan klasifikasi latihan dengan menganalisis gerakan tubuh manusia. Sistem ini sangat akurat dan dapat digunakan di lingkungan yang beragam, meningkatkan keandalan pelacakan latihan (Li & Wu, 2023) (Song & Chen, 2024).

Pendekatan Pendidikan dan Kognitif

  • Pembelajaran Aktif Secara Fisik: Program yang menggabungkan aktivitas fisik dengan konten pendidikan, seperti tabel waktu belajar sambil melakukan latihan aerobik, telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung dan kebugaran fisik pada anak-anak. Pendekatan ganda ini dapat membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan (Vetter et al., 2018).
  • Tarian dan Stimulasi Kognitif: Tarian menggabungkan gerakan fisik dengan keterlibatan kognitif, seperti memori dan persepsi, menjadikannya alat yang ampuh untuk rehabilitasi fisik dan kognitif. Stimulasi ganda ini dapat meningkatkan kepatuhan terhadap program olahraga karena sifatnya yang menyenangkan (Dhami et al., 2015).

Aplikasi dalam Kebugaran dan Rehabilitasi

  • Klasifikasi dan Penghitungan Kebugaran: Metode terintegrasi menggunakan AI dapat mengklasifikasikan dan menghitung aktivitas kebugaran dengan menganalisis gerakan dan sudut sendi, mencapai akurasi tinggi dalam klasifikasi dan penghitungan. Pendekatan ini bermanfaat untuk membuat program kebugaran yang dipersonalisasi dan melacak kemajuan (Liu & Wang, 2022).
  • Program Rehabilitasi: Latihan melompat, bila dikombinasikan dengan aktivitas fisik lainnya, telah terbukti meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh pada populasi lansia. Ini menunjukkan bahwa memasukkan penghitungan ke dalam program semacam itu dapat meningkatkan efektivitasnya dan memberikan hasil yang terukur (Çakar et al., 2010).

Sementara integrasi penghitungan dengan aktivitas fisik menawarkan banyak manfaat, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan dan tantangan yang terkait dengan metode ini. Misalnya, keakuratan sistem penghitungan dapat dipengaruhi oleh gerakan yang tidak teratur atau kompleks, dan kebutuhan akan perangkat teknologi dapat membatasi aksesibilitas untuk beberapa pengguna. Selain itu, sementara tarian dan aktivitas kognitif-fisik lainnya menunjukkan harapan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi dan keterbatasan mereka dalam berbagai konteks terapeutik (Dhami et al., 2015) (Zelman et al., 2020).

Deqing, Z. (2015). Counting double-rod jumping jack.
Zelman, S., Dow, M., Tabashum, T., Xiao, T., Albert, M. V., & Albert, M. V. (2020). Accelerometer-Based Automated Counting of Ten Exercises without Exercise-Specific Training or Tuning. Journal of Healthcare Engineering. https://doi.org/10.1155/2020/8869134
Li, Y., & Wu, Q. (2023). Fitness-Assisted Counting Based on Lightweight Pose Recognition Network and k-NN Classification. https://doi.org/10.1109/cac59555.2023.10451359
Song, Z., & Chen, Z. (2024). Sports Action Detection and Counting Algorithm Based on Pose Estimation and Its Application in Physical Education Teaching. Informatica. https://doi.org/10.31449/inf.v48i10.5918
Vetter, M., O’Connor, H., O’Dwyer, N., & Orr, R. (2018). Learning “Math on the Move”: Effectiveness of a Combined Numeracy and Physical Activity Program for Primary School Children. Journal of Physical Activity and Health. https://doi.org/10.1123/JPAH.2017-0234
Dhami, P., Moreno, S., & DeSouza, J. F. X. (2015). New framework for rehabilitation – fusion of cognitive and physical rehabilitation: the hope for dancing. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2014.01478
Liu, Y., & Wang, C. (2022). Research on the Integrated Method of Classification and Counting of Fitness Activities. International Conference on Image and Graphics Processing. https://doi.org/10.1145/3512388.3512433
Çakar, E., Dinçer, Ü., Kiralp, M. Z., Cakar, D. B., Durmuş, O., Kilac, H., Soydan, F. C., Sevinc, S., & Alper, C. (2010). Jumping combined exercise programs reduce fall risk and improve balance and life quality of elderly people who live in a long-term care facility. European Journal of Physical and Rehabilitation Medicine.
Scroll to Top