A father and son share a bonding moment while reading together in a cozy bedroom setting.

Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Anak Mengalami Disleksia Atau Hanya Keterlambatan Belajar?

Mengidentifikasi apakah seorang anak menderita disleksia atau keterlambatan belajar umum melibatkan pemahaman karakteristik spesifik dan kriteria diagnostik disleksia, serta membedakannya dari tantangan belajar lainnya. Disleksia adalah gangguan belajar spesifik yang terutama mempengaruhi membaca dan mengeja, sedangkan keterlambatan belajar mungkin melibatkan tantangan akademik yang lebih luas. Diagnosis dini dan akurat sangat penting untuk intervensi dan dukungan yang efektif. Bagian berikut menguraikan aspek-aspek kunci dari membedakan disleksia dari keterlambatan pembelajaran umum.

Faktor Genetik dan Neurologis

  • Disleksia memiliki komponen genetik yang kuat, dengan tingkat heritabilitas sekitar 60%. Gen spesifik, seperti DCDC2, telah dikaitkan dengan disleksia, mempengaruhi konektivitas saraf di daerah otak yang terkait dengan pembacaan (Gabel et al., 2021).
  • Studi neurofisiologis menunjukkan pola yang berbeda dalam aktivitas otak untuk individu disleksia, seperti peningkatan aktivitas delta dan pita theta di area otak tertentu, yang berbeda dari mereka yang memiliki keterlambatan membaca non-spesifik (Bosch-Bayard et al., 2018).

Karakteristik Spesifik Disleksia

  • Disleksia ditandai dengan kesulitan dalam membaca dan mengeja yang akurat dan lancar, meskipun kecerdasan dan peluang pendidikan yang memadai (Duff, 2016).
  • Ini terutama merupakan gangguan pembelajaran bahasa, yang mempengaruhi pemrosesan fonologis, yang sangat penting untuk mendekode kata (Duff, 2016).
  • Disleksia bukan karena kurangnya kecerdasan atau motivasi tetapi merupakan ketidakmampuan belajar berbasis neurologis (K.Purnachand et al., 2024).

Alat dan Teknik Diagnostik

  • Model pembelajaran mesin telah menunjukkan harapan dalam mendiagnosis disleksia dengan akurasi tinggi, menggunakan algoritma untuk menganalisis pola membaca dan aktivitas otak (Gaikwad & Raut, 2024) (S et al., 2022).
  • Alat seperti Direct Test of Reading and Ejaan (DTRS) dapat membantu membedakan antara subtipe disleksia dan penundaan membaca non-spesifik dengan menganalisis kesalahan membaca dan ejaan (Bosch-Bayard et al., 2018).

Penilaian dan Intervensi

  • Identifikasi dan intervensi dini sangat penting untuk mengelola disleksia secara efektif. Ini melibatkan penilaian komprehensif yang mempertimbangkan faktor genetik, neurofisiologis, dan perilaku (K.Purnachand et al., 2024).
  • Kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan spesialis sangat penting untuk mengembangkan strategi dukungan yang efektif untuk anak-anak dengan disleksia (Maulana, 2024).

Sementara disleksia adalah gangguan belajar spesifik dengan karakteristik yang berbeda, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari lingkungan belajar anak dan faktor potensial lainnya yang berkontribusi terhadap kesulitan belajar. Faktor-faktor seperti pengajaran yang tidak memadai, praktik membaca yang tidak memadai, dan perkembangan bahasa awal yang buruk juga dapat memengaruhi kemahiran membaca dan harus ditangani dalam penilaian yang komprehensif (Handler, 2016). Memahami nuansa ini dapat membantu membedakan antara disleksia dan keterlambatan pembelajaran umum, memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan dan intervensi yang tepat.

Gabel, L. A., Voss, K., Johnson, E. S., Lindström, E. R., Truong, D. T., Murray, E. M., Cariño, K., Nielsen, C. M., Paniagua, S., & Gruen, J. R. (2021). Identifying Dyslexia: Link between Maze Learning and Dyslexia Susceptibility Gene, DCDC2, in Young Children. Developmental Neuroscience. https://doi.org/10.1159/000516667
Bosch-Bayard, J., Peluso, V. L., Galán, L., Sosa, P. V., & Chiarenza, G. A. (2018). Clinical and Electrophysiological Differences between Subjects with Dysphonetic Dyslexia and Non-Specific Reading Delay. Brain Sciences. https://doi.org/10.3390/BRAINSCI8090172
Duff, F. J. (2016). Learning Disorders and Dyslexia. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-397045-9.00062-8
K.Purnachand, st, K.Manvitha, K. M., Anurag, S., Ayyalasomayajula, A., & G.Meghana, G. M. (2024). Framework of Dyslexia Detection Using Machine Learning Algorithms. https://doi.org/10.1109/iccsp60870.2024.10544038
Gaikwad, A., & Raut, R. (2024). Computer-Aided Diagnosis of Dyslexia Using Machine Learning. https://doi.org/10.1007/978-981-99-9518-9_19
S, S., R, U., & R, V. (2022). Dyslexia Biomarker Detection Using Machine Learning. https://doi.org/10.1109/IC3IOT53935.2022.9767973
Maulana, A. (2024). Descriptive Study of Child Identification and Assessment Implementation Dyslexia in Bandung. Jurnal Asesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus. https://doi.org/10.17509/jassi.v24i1.71226
Handler, S. M. (2016). Dyslexia: What you need to know. Contemporary Pediatrics.
Scroll to Top