A boy performing a move on roller skates at a skatepark, wearing protective gear.

Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Anak Hiperaktif Mengalami Disleksia Saat Membaca?

Mengidentifikasi disleksia pada anak hiperaktif, terutama selama membaca, melibatkan pemahaman karakteristik yang berbeda dari kedua kondisi dan bagaimana mereka dapat tumpang tindih atau berbeda. Disleksia adalah ketidakmampuan belajar spesifik yang ditandai dengan kesulitan dengan pengenalan kata yang akurat dan/atau lancar dan oleh kemampuan ejaan dan decoding yang buruk, seringkali karena defisit dalam komponen fonologis bahasa. Hiperaktif, sering dikaitkan dengan ADHD, juga dapat memengaruhi membaca tetapi melalui mekanisme yang berbeda, seperti defisit perhatian dan impulsif. Untuk membedakan disleksia pada anak hiperaktif, seseorang harus mencari gejala spesifik terkait membaca yang menunjukkan disleksia daripada hanya hiperaktif.

Indikator Utama Disleksia pada Anak Hiperaktif

  • Kesulitan Pemahaman Membaca: Anak-anak dengan disleksia sering berjuang dengan pemahaman bacaan, yang bukan semata-mata karena masalah perhatian. Mereka mungkin memecahkan kode kata-kata secara akurat tetapi gagal memahami teks, gejala yang dapat diamati pada anak-anak hiperleksik juga, yang membaca dengan lancar tetapi dengan pemahaman yang buruk (Westby, 2013) (Lamônica et al., 2013).

  • Defisit Pemrosesan Fonologis: Anak-anak disleksia biasanya mengalami kesulitan dengan pemrosesan fonologis, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memecahkan kode kata-kata. Ini adalah fitur inti dari disleksia dan dapat dibedakan dari kesulitan membaca yang terlihat pada anak-anak hiperaktif, yang lebih terkait dengan masalah perhatian dan fokus (Thambirajah, 2010).

  • Hiperaktivasi Kortikal: Penelitian menggunakan fMRI telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan disleksia menunjukkan hiperaktivasi kortikal sebagai respons terhadap peningkatan tuntutan pemrosesan literasi, yang merupakan mekanisme kompensasi yang biasanya tidak terlihat pada anak-anak hiperaktif tanpa disleksia (Morken et al., 2014).

  • Pola Gerakan Mata: Anak-anak disleksia mungkin menunjukkan pola gerakan mata yang tidak normal selama membaca, seperti peningkatan fiksasi dan regresi, yang dapat dideteksi melalui teknologi pelacakan mata. Pola-pola ini berbeda dari yang terlihat pada anak-anak hiperaktif, yang mungkin memiliki gerakan mata yang lebih tidak menentu karena defisit perhatian (Vajs et al., 2023) (Ya et al., 1980).

Membedakan dari Hiperaktif

  • Perhatian dan Impulsivitas: Anak-anak hiperaktif sering menunjukkan impulsif dan kesulitan mempertahankan perhatian, yang dapat memengaruhi membaca tetapi tidak menunjukkan disleksia. Masalah membaca mereka lebih terkait dengan mempertahankan fokus daripada kesulitan decoding atau pemahaman (Sepúlveda et al., 2021).

  • Pengamatan Perilaku: Anak-anak hiperaktif dapat menunjukkan perilaku seperti gelisah atau kesulitan duduk diam selama tugas membaca, yang tidak spesifik untuk disleksia. Perilaku ini dapat mengganggu membaca tetapi tidak secara langsung menyebabkan kesulitan membaca yang terkait dengan disleksia (Ya et al., 1980).

Pendekatan Diagnostik

  • Penilaian Komprehensif : Penilaian menyeluruh yang melibatkan tes membaca, evaluasi pemrosesan fonologis, dan mungkin neuroimaging dapat membantu membedakan disleksia dari kesulitan membaca karena hiperaktif. Alat seperti Tes Skrining Disleksia dapat memberikan wawasan tentang sifat disleksia spesifik (Eruslu, n.d.).

  • Pengamatan Gaya Membaca: Membaca seperti hiperleksikal, di mana decoding kata jauh lebih baik daripada pemahaman, dapat menjadi tanda disleksia, terutama jika disertai dengan ciri-ciri disleksia lainnya. Gaya ini juga terlihat pada beberapa anak dengan ADHD, menunjukkan perlunya evaluasi yang cermat (Johnels et al., 2019).

Sementara hiperaktif dan disleksia dapat terjadi bersamaan, mereka adalah kondisi yang berbeda dengan mekanisme mendasar yang berbeda yang mempengaruhi membaca. Anak-anak hiperaktif mungkin kesulitan membaca karena masalah perhatian, tetapi disleksia melibatkan defisit spesifik dalam pemrosesan fonologis dan decoding kata. Mengidentifikasi disleksia pada anak hiperaktif memerlukan pendekatan bernuansa yang mempertimbangkan aspek perilaku dan kognitif dari kesulitan membaca.

Westby, C. (2013). Children With Hyperlexia. Word of Mouth. https://doi.org/10.1177/1048395013496550B
Lamônica, D. A. C., Gejão, M. G., Prado, L. M. do, & Ferreira, A. T. (2013). Habilidades de leitura em crianças com diagnóstico de hiperlexia: relato de caso. https://doi.org/10.1590/S2317-17822013000400016
Thambirajah, M. S. (2010). Developmental dyslexia: clinical aspects. Advances in Psychiatric Treatment. https://doi.org/10.1192/APT.BP.108.006239
Morken, F., Helland, T., Hugdahl, K., Specht, K., & Specht, K. (2014). Children with dyslexia show cortical hyperactivation in response to increasing literacy processing demands. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2014.01491
Vajs, I., Papić, T., Kovic, V., Savić, A. M., & Isaković, M. (2023). Accessible Dyslexia Detection with Real-Time Reading Feedback through Robust Interpretable Eye-Tracking Features. Brain Sciences. https://doi.org/10.3390/brainsci13030405
Ya, S., Mh, J., & Sp, S. (1980). Abnormal eye movements in hyperkinetic children with learning disability. Neuropediatrics. https://doi.org/10.1055/S-2008-1071373
Sepúlveda, E. M., García, N. P., & Resa, P. L. (2021). Dificultades de lectoescritura en trastorno por déficit de atención e hiperactividad. International Journal of Developmental and Educational Psychology: INFAD. Revista de Psicología. https://doi.org/10.17060/IJODAEP.2020.N2.V1.1972
Eruslu, E. (n.d.). An Online Approach for Dyslexia Screening to Test a Child. https://doi.org/10.53902/jpssr.2023.03.000556
Johnels, J. Ã…., Gillberg, C., & Kopp, S. (2019). A Hyperlexic-Like Reading Style Is Associated With Increased Autistic Features in Girls With ADHD. Journal of Attention Disorders. https://doi.org/10.1177/1087054716685838
Scroll to Top