Menentukan kapan seorang anak dengan keterbelakangan mental siap belajar membaca melibatkan penilaian berbagai prekursor dan keterampilan yang berkontribusi pada kesiapan membaca. Ini termasuk kesadaran fonologis, kosa kata, pengenalan visual, dan pengetahuan huruf. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan ini sangat penting untuk pengembangan membaca pada anak-anak dengan cacat intelektual, dan kesiapan mereka dapat dievaluasi melalui penilaian dan intervensi yang ditargetkan. Bagian berikut menguraikan faktor-faktor kunci dan metode untuk menilai kesiapan membaca pada anak-anak cacat intelektual.
Kesadaran Fonologis dan Kosakata
- Kesadaran fonologis adalah pendahulu penting untuk membaca, karena melibatkan kemampuan untuk mengenali dan memanipulasi suara dalam kata-kata. Anak-anak dengan disabilitas intelektual sering menunjukkan perkembangan yang tertunda di bidang ini, yang dapat ditingkatkan melalui intervensi yang ditargetkan (Arango et al., 2023)Â (Palmqvist et al., 2024).
- Pengembangan kosakata adalah komponen penting lainnya. Kosakata yang kuat memberikan dasar untuk memahami dan mendekode teks. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual mendapat manfaat dari intervensi yang meningkatkan kosakata di samping keterampilan fonologis (Arango et al., 2023) (Abbeduto & Thurman, 2022).
Pengenalan Visual dan Pengetahuan Huruf
- Keterampilan pengenalan visual, termasuk kemampuan mengenali huruf dan kata-kata, sangat penting untuk kesiapan membaca. Anak-anak dengan cacat intelektual mungkin memerlukan dukungan tambahan untuk mengembangkan keterampilan ini, yang dapat dinilai melalui tes persepsi visual (Rochyadi & Akhlan, 2017).
- Pengetahuan huruf, atau kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami suara yang terkait dengan huruf, adalah prediktor keberhasilan membaca. Intervensi yang berfokus pada hubungan huruf-suara dapat secara signifikan meningkatkan kesiapan membaca dalam populasi ini (Arango et al., 2023) (Reichow et al., 2014).
Strategi Intervensi
- Intervensi yang diterapkan orang tua telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak penyandang cacat intelektual. Intervensi ini sering melibatkan pelatihan dan pembinaan sistematis untuk membantu orang tua mendukung perkembangan membaca anak-anak mereka di rumah(Heidlage et al., 2023).
- Menggabungkan strategi berbasis fonik dan berbasis pemahaman telah efektif dalam meningkatkan keterampilan melek huruf. Pendekatan ini mendukung pengembangan kesadaran dan pemahaman fonologis, yang sangat penting untuk kesiapan baca (Palmqvist et al., 2024).
Penilaian dan Rencana Individual
- Menilai kesiapan anak untuk membaca melibatkan evaluasi kekuatan dan tantangan mereka dalam keterampilan yang relevan dengan literasi. Ini dapat dilakukan melalui penilaian formal dan informal, yang membantu dalam menciptakan rencana intervensi individual (Abbeduto & Thurman, 2022).
- Guru dan pengasuh harus fokus pada pengembangan kesadaran persepsi linguistik dan visual, karena ini merupakan bagian integral dari proses membaca. Intervensi khusus yang membahas bidang-bidang ini dapat memfasilitasi kesiapan membaca pada anak-anak dengan disabilitas intelektual (Rochyadi & Akhlan, 2017).
Sementara kesiapan untuk belajar membaca dipengaruhi oleh berbagai faktor, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan cacat intelektual dapat berkembang dengan kecepatannya sendiri. Intervensi harus fleksibel dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu, memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan membaca dasar. Selain itu, peran pengasuh dan pendidik sangat penting dalam menyediakan lingkungan belajar yang konsisten dan mendukung yang mendorong pengembangan membaca.