Menentukan kapan seorang anak dengan autisme siap untuk belajar menulis melibatkan penilaian kombinasi keterampilan kognitif, sensorik, dan motorik, serta mempertimbangkan perbedaan individu dalam perkembangan dan gaya belajar. Kesiapan menulis pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan neuropsikologis, kemampuan untuk mengintegrasikan fungsi sensorik dan motorik, dan adanya keterampilan menulis dasar seperti transkripsi dan pembuatan teks. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu pendidik dan pengasuh menyesuaikan intervensi untuk mendukung perkembangan menulis pada anak-anak dengan ASD.
Kesiapan Neuropsikologis dan Kognitif
- Faktor Neuropsikologis: Kesiapan menulis terkait dengan organisasi struktural dan fungsional otak. Anak-anak dengan ASD mungkin memiliki profil neuropsikologis spesifik yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar menulis, seperti kesulitan dalam memproses dan menyimpan informasi, dan mengatur kegiatan pendidikan (“Neuropsychological Bases of Correctional and Preventive Preparation of Children with Autism to Master Writing”, 2022).
- Keterampilan Kognitif: Keterampilan kognitif dasar, termasuk fungsi linguistik dan psikomotorik, sangat penting untuk tulisan tangan. Keterampilan ini memprediksi kemampuan tulisan tangan dan harus dinilai untuk menentukan kesiapan (Bos & Rosenblum, 2022).
Integrasi Sensorik dan Motorik
- Keterampilan Motorik: Tulisan tangan yang efektif membutuhkan integrasi fungsi kontrol motorik dan refleks. Anak-anak dengan ASD sering menghadapi tantangan di bidang ini, yang dapat memengaruhi kesiapan menulis mereka (Bos & Rosenblum, 2022).
- Pemrosesan Sensori: Masalah integrasi sensorik sering terjadi pada anak-anak dengan ASD dan dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dalam tugas menulis. Mengatasi tantangan sensorik ini sangat penting untuk mempersiapkan anak-anak belajar menulis (Bos & Rosenblum, 2022).
Penilaian dan Intervensi Individual
- Heterogenitas dalam ASD: Ada variabilitas yang signifikan dalam keterampilan menulis di antara anak-anak dengan ASD. Penilaian individu diperlukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan spesifik, memungkinkan strategi intervensi yang dipersonalisasi (Ye, 2022).
- Strategi Intervensi: Instruksi menulis yang efektif untuk anak-anak dengan ASD harus komprehensif dan sistematis, dengan mempertimbangkan profil pembelajaran individu dan potensi kesulitan belajar (“Neuropsychological Bases of Correctional and Preventive Preparation of Children with Autism to Master Writing”, 2022) (Sella et al., 2020).
Pertimbangan Sosiokultural dan Perkembangan
- Perspektif Neurodiversitas: Menekankan kekuatan dan gaya kognitif unik anak-anak dengan ASD dapat menginformasikan instruksi penulisan. Beberapa individu autis mungkin unggul dalam menulis ketika itu selaras dengan minat dan kekuatan kognitif mereka (Zajic & Brown, 2022) (Caldwell-Harris & Posner, 2024).
- Lintasan Perkembangan: Memahami jalur perkembangan keterampilan menulis pada anak-anak dengan ASD dapat membantu dalam merancang intervensi yang mendukung pertumbuhan dan keterlibatan mereka dengan menulis dari waktu ke waktu (Ye, 2022).
Saat menilai kesiapan untuk belajar menulis pada anak-anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari perkembangan dan lingkungan belajar mereka. Faktor-faktor seperti motivasi, minat menulis, dan penggunaan teknologi juga dapat berperan dalam memfasilitasi keterampilan menulis. Selain itu, mengenali potensi kemampuan menulis yang kuat pada beberapa individu autis dapat membantu mengalihkan fokus dari defisit ke kekuatan, mempromosikan pendekatan yang lebih inklusif dan suportif untuk instruksi menulis.
