A joyful scene of a mother playing with her baby boy on the floor with colorful wooden blocks.

Bagaimana Cara Mengenalkan Konsep Angka Kepada Anak Cerebral Palsy?

Memperkenalkan konsep angka kepada anak dengan cerebral palsy (CP) membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan keterbatasan kognitif dan motorik. Metode tradisional mungkin tidak efektif, jadi strategi inovatif yang menggabungkan elemen multisensori dan interaktif sangat penting. Strategi ini harus fokus pada memanfaatkan kekuatan anak dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung. Bagian berikut menguraikan metode dan alat yang efektif untuk mengajarkan konsep angka kepada anak-anak dengan CP.

Penggunaan Game Tradisional dan Modifikasi

  • Permainan tradisional seperti dakon dan congklak dapat disesuaikan untuk mengajarkan konsep angka. Permainan ini melibatkan penghitungan biji atau batu, yang dapat membantu anak-anak memahami angka melalui interaksi fisik dan isyarat visual. Permainan dakon, misalnya, mendukung perkembangan kognitif, fisik, motorik, dan sosial-emosional dengan melibatkan anak-anak dalam menghitung dan berpikir strategis (Khasanah & Rakhmawati, 2022).
  • Versi modifikasi dari permainan congklak telah terbukti meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak dengan CP. Pendekatan ini melibatkan adaptasi permainan agar sesuai dengan kemampuan anak, yang dapat menyebabkan peningkatan signifikan dalam kemampuan mereka untuk melakukan operasi aritmatika (Gustiany, 2014).

Alat Komputasi yang Dibuat Khusus

  • Untuk anak-anak dengan CP yang memiliki gangguan motorik dan memori, alat komputasi yang dibuat khusus dapat efektif. Alat-alat ini dirancang untuk menyelaraskan dengan kebutuhan dan kekuatan spesifik anak, memungkinkan mereka untuk berlatih aritmatika dengan cara yang dapat diakses dan menarik. Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa alat semacam itu dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memecahkan penambahan yang kompleks, meskipun keterampilan tersebut tidak digeneralisasi ke aritmatika mental (Neveu et al., 2023).

Alat Bantu Multisensori dan Visual

  • Pendekatan multisensori, seperti menggunakan mainan numerik dan kartu multisensori, dapat meningkatkan indera angka dengan melibatkan banyak indera. Metode ini telah terbukti meningkatkan pemahaman konsep angka pada anak usia dini, memberikan dasar yang kuat untuk pembelajaran matematika di masa depan (Fitri et al., 2018).
  • Alat bantu pengajaran visual, seperti ubin sepuluh bingkai, dapat membantu anak-anak dengan CP mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang angka. Alat bantu ini memberikan representasi angka yang jelas dan dapat dihitung, yang sangat penting bagi anak-anak yang berjuang dengan konsep abstrak (Losq, 2005).

Kognisi Terwujud dan Pembelajaran Interaktif

  • Kerangka kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika melibatkan interaksi fisik dan gerakan. Pendekatan ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan CP, karena mengintegrasikan persepsi dan tindakan dengan proses kognitif. Mendorong anak-anak untuk terlibat dengan angka melalui gerakan dan interaksi dapat mendukung perkembangan numerik mereka (Rooijen et al., 2011).

Pembicaraan Matematika yang Difasilitasi Guru

  • Melibatkan anak-anak dalam “pembicaraan matematika” dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep angka. Guru dapat memfasilitasi diskusi yang mendorong anak-anak untuk mengartikulasikan pemikiran mereka, mengajukan pertanyaan, dan mengeksplorasi ide-ide matematika. Pendekatan ini membantu anak-anak membuat hubungan antara pemikiran mereka dan konsep matematika kunci (Casserly et al., 2015).

Sementara strategi ini menawarkan cara-cara yang menjanjikan untuk memperkenalkan konsep angka kepada anak-anak dengan CP, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas jangka panjang dari strategi ini dan untuk mengembangkan pendekatan baru yang dapat mendukung beragam kebutuhan belajar anak-anak dengan CP.

Khasanah, I., & Rakhmawati, E. (2022). Pengenalan konsep bilangan melalui alat permainan tradisional dakon pada anak usia 5-6 tahun. Jurnal Wawasan Pendidikan. https://doi.org/10.26877/wp.v2i2.10048
Gustiany, T. (2014). Meningkatkan hasil belajar berhitungpenjumlahan melalui permainan congklakmodifikasi pada siswa cerebral palsy.
Neveu, M., Geurten, M., & Rousselle, L. M. (2023). Training arithmetical skills when finger counting and working memory cannot be used: A single case study in a child with cerebral palsy. Applied Neuropsychology. Child. https://doi.org/10.1080/21622965.2023.2170798
Fitri, R., Mustaji, M., & Bachri, B. S. (2018). Numeric toys media: introducing number sense in early childhood with movement and multisensory cards. https://doi.org/10.2991/ICEI-17.2018.70
Losq, C. S. (2005). Number Concepts and Special Needs Students: The Power of Ten-Frame Tiles. Teaching Children Mathematics. https://doi.org/10.5951/TCM.11.6.0310
Rooijen, M. van, Verhoeven, L., & Steenbergen, B. (2011). Early numeracy in cerebral palsy: review and future research. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/J.1469-8749.2010.03834.X
Casserly, A. M., Tiernan, B., & Moffett, P. (2015). Key Vocabulary and Supporting Strategies for Early Number Concepts.
Scroll to Top