Mengembangkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan sindrom Down (DS) sangat penting untuk integrasi dan keberhasilan mereka dalam lingkungan sosial. Anak-anak ini sering menghadapi tantangan unik karena gangguan kognitif, komunikatif, dan perilaku, yang dapat menghambat interaksi sosial mereka. Strategi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka melibatkan kombinasi dukungan keluarga, intervensi pendidikan, dan terapi khusus. Bagian berikut menguraikan pendekatan kunci untuk mengembangkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan DS.
Dukungan Keluarga dan Pendidikan
- Keterlibatan Orangtua: Sikap dan keterlibatan orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan sosial anak-anak dengan DS. Melibatkan orang tua dalam intervensi, seperti program ASCEND, telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi sosial dengan berfokus pada perhatian bersama dan perkembangan bahasa (Stojanovik et al., 2024) (Stojanovik et al., 2023).
- Pengaturan Pendidikan Inklusif: Lingkungan pendidikan yang mempromosikan inklusi dan memberikan dukungan khusus dapat meningkatkan interaksi teman sebaya dan kompetensi sosial. Pengaturan ini memungkinkan anak-anak dengan DS untuk mempelajari norma dan perilaku sosial melalui pengamatan dan interaksi dengan rekan-rekan yang biasanya berkembang (Catama, 2024).
Strategi Intervensi
- Pelatihan Keterampilan Sosial: Program pelatihan keterampilan sosial terstruktur telah efektif dalam meningkatkan keterampilan sosialisasi pada anak-anak dengan DS. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan sosialisasi setelah program pelatihan dua bulan, dengan efek dipertahankan dua bulan pasca-intervensi (Barati et al., 2012).
- Terapi Interaksi Orangtua-Anak: Terapi ini berfokus pada peningkatan komunikasi antara orang tua dan anak-anak, yang dapat meningkatkan keterampilan perilaku dan sosial. Intervensi telah menunjukkan signifikansi statistik dalam meningkatkan keterampilan ini, meskipun menyoroti perlunya dukungan yang lebih intensif untuk mengatasi stres orang tua (Shahzad, 2023).
- Intervensi Berbasis Bermain: Program seperti ‘Waktu Bermain/Waktu Sosial’ telah berhasil mengembangkan keterampilan sosial melalui bermain, terutama untuk anak-anak penyandang cacat. Intervensi ini menggunakan permainan sebagai media untuk mengajarkan interaksi sosial dan telah menunjukkan efektivitas tinggi dalam meningkatkan keterampilan sosial (Szumski et al., 2016).
Mengatasi Kondisi Komorbid
- Diagnosis ganda: Untuk anak-anak dengan sindrom Down komorbid dan gangguan spektrum autisme, intervensi yang disampaikan oleh rekan sejawat menggunakan teknik seperti dorongan simultan telah efektif. Intervensi ini membantu dalam mengajarkan keterampilan sosial tertentu dan memastikan generalisasi dan pemeliharaannya (Davis, 2017).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengembangkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan DS, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan konteks individu setiap anak. Efektivitas intervensi dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia anak, kemampuan kognitif, dan adanya cacat tambahan. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan adaptasi dari strategi ini diperlukan untuk mengatasi kebutuhan anak-anak dengan DS yang terus berkembang dan untuk memastikan integrasi sosial mereka yang sukses.