Children engaging in a creative arts and crafts session in a bright preschool classroom.

Bagaimana Cara Mengatur Waktu Belajar Berhitung Agar Anak Cerebral Palsy Tidak Mudah Lelah?

Untuk secara efektif mengatur jadwal belajar untuk anak-anak dengan cerebral palsy (CP) yang meminimalkan kelelahan, sangat penting untuk mempertimbangkan tantangan kognitif dan motorik mereka yang unik. Anak-anak dengan CP sering menghadapi kesulitan dalam aritmatika karena gangguan motorik dan keterbatasan kognitif, yang dapat menyebabkan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik. Menyesuaikan sesi pembelajaran dengan kebutuhan spesifik mereka dapat membantu dalam mempertahankan keterlibatan mereka dan mengurangi kelelahan. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan untuk menetapkan jadwal pembelajaran yang efektif untuk keterampilan berhitung dan aritmatika pada anak-anak dengan CP.

Intervensi Pembelajaran yang Disesuaikan

  • Alat dan Teknik yang Disesuaikan: Memanfaatkan alat yang memenuhi kekuatan anak dapat secara signifikan meningkatkan hasil pembelajaran. Misalnya, sebuah penelitian yang melibatkan seorang anak dengan CP menggunakan alat komputasi yang dibuat khusus untuk meningkatkan keterampilan aritmatika, yang menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam memecahkan penambahan kompleks (Neveu et al., 2023).
  • Penggunaan Media Pembelajaran: Menerapkan alat bantu pembelajaran seperti Counting Box dapat membuat penghitungan lebih mudah diakses dan menarik bagi anak-anak dengan CP. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kemampuan untuk menambahkan angka dari 1 menjadi 10 (Rizky et al., 2024).

Menggabungkan Metode Bermain dan Interaktif

  • Pembelajaran Berbasis Gam: Game yang dimodifikasi seperti congklak telah efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung dengan membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Metode ini tidak hanya meningkatkan hasil pembelajaran tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dan tingkat aktivitas(Gustiany, 2014)].
  • Realitas Virtual dan Pembelajaran Berbasis Gerak: Pembelajaran berbasis gerakan dengan realitas virtual (VR) dapat memberikan cara yang intuitif dan menarik bagi anak-anak dengan CP untuk belajar berhitung. Metode ini telah menunjukkan peningkatan langsung dan langgeng dalam kemampuan menghitung(Lee, 2012).

Penjadwalan dan Durasi

  • Sesi Pendek dan Sering: Untuk mencegah kelelahan, disarankan untuk melakukan sesi pembelajaran yang singkat dan sering daripada sesi pembelajaran yang panjang dan berkelanjutan. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk mempertahankan fokus dan mengurangi risiko kelelahan.
  • Menggabungkan Istirahat: Istirahat teratur selama sesi pembelajaran dapat membantu anak-anak dengan CP untuk beristirahat dan mengisi ulang, sehingga mempertahankan tingkat energi dan rentang perhatian mereka.

Pertimbangan Kebutuhan Fisik dan Kognitif

  • Aktivitas Fisik dan Istirahat: Menyeimbangkan aktivitas fisik dengan istirahat yang cukup sangat penting. Studi menunjukkan bahwa perilaku menetap berkorelasi negatif dengan kuantitas tidur, menunjukkan bahwa menggabungkan aktivitas fisik dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan kesiapan belajar (Smit et al., 2020).
  • Pendekatan Terapi Individual: Menggunakan teknik terapi fisik berbasis bukti yang berfokus pada perkembangan motorik dan kapasitas fungsional dapat mendukung pembelajaran kognitif dengan meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan (Mohie et al., 2023).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengenali variabilitas dalam presentasi CP dan kebutuhan akan pendekatan individual. Setiap anak dengan CP mungkin memiliki tingkat gangguan motorik dan kognitif yang berbeda, yang memerlukan rencana pembelajaran yang dipersonalisasi. Selain itu, integrasi teknologi dan metode interaktif harus diimbangi dengan teknik pembelajaran tradisional untuk memenuhi preferensi dan kemampuan belajar yang beragam.

Neveu, M., Geurten, M., & Rousselle, L. M. (2023). Training arithmetical skills when finger counting and working memory cannot be used: A single case study in a child with cerebral palsy. Applied Neuropsychology. Child. https://doi.org/10.1080/21622965.2023.2170798
Rizky, V. M., Nurhastuti, N., Iswari, M., & Mahdi, A. (2024). Effectiveness of Counting Box Learning Media to Improve the Ability to Sum Numbers 1-10 for Children with Cerebral Palsy. Edumaspul : Jurnal Pendidikan. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v8i1.7590
Gustiany, T. (2014). Meningkatkan hasil belajar berhitungpenjumlahan melalui permainan congklakmodifikasi pada siswa cerebral palsy.
Lee, S.-L. (2012). The Effects of Gesture-based Learning with Virtual Reality on Counting Ability for Children with Cerebral Palsy. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.18785/JETDE.0501.08
Smit, D. J. M., Zwinkels, M., Takken, T., Hulst, R. Y., Groot, J. F. de, Lankhorst, K., & Verschuren, O. (2020). Sleep quantity and its relation with physical activity in children with cerebral palsy; insights using actigraphy. Journal of Paediatrics and Child Health. https://doi.org/10.1111/JPC.15055
Mohie, R., Hefny, E., Abd-Elmonem, A., Fadil, ; Abd-El, & El-Sheikh, A. M. (2023). Physical therapy approaches for rehabilitation of children with cerebral palsy: a review article. Egyptian Journal of Applied Science. https://doi.org/10.21608/ejas.2023.310392
Scroll to Top