boy, child, face, portrait, eyes, looking, youth, little boy, boy portrait, childhood, boy face, monochrome, black and white, boy, boy, boy, boy, boy, face, face, eyes, youth, little boy, little boy

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Pencernaan Pada Anak Dengan Sindrom Down?

Anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami berbagai masalah pencernaan karena anomali anatomi, fungsional, dan imunologis. Pengobatan yang efektif memerlukan pendekatan komprehensif yang mengatasi gangguan gastrointestinal spesifik yang lazim pada populasi ini. Gangguan ini termasuk sindrom enterokolitis yang diinduksi protein makanan (FPIES), penyakit refluks gastroesofagus (GERD), sembelit, dan anomali gastrointestinal lainnya. Strategi pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak, dengan mempertimbangkan intervensi medis dan diet.

Sindrom Enterokolitis yang Diinduksi Protein Makanan (FPIES)

  • FPIES adalah hipersensitivitas makanan yang dimediasi non-IgE yang bisa parah pada anak-anak dengan sindrom Down. Hal ini sering dipicu oleh susu sapi dan gandum.
  • Perawatan melibatkan penggunaan formula berbasis asam amino, terutama untuk anak-anak yang telah menjalani operasi gastrointestinal seperti kolostomi, untuk mencegah gejala parah seperti dehidrasi dan asidosis metabolik (Okazaki et al., 2022)].
  • Pengenalan dini dan manajemen diet sangat penting untuk mencegah prosedur invasif yang tidak perlu.

Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)

  • GERD sering terjadi pada anak-anak dengan sindrom Down dan mungkin muncul secara atipikal, membuat diagnosis menantang.
  • Pengobatan termasuk intervensi farmakologis untuk meningkatkan motilitas dan mengurangi produksi asam, serta pilihan bedah pada kasus yang parah.
  • Keterlibatan sistem saraf enterik dalam patofisiologi GERD menunjukkan bahwa terapi yang meningkatkan motilitas bisa efektif (Macchini et al., 2011).
  • Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti masalah pernapasan dan keterbelakangan pertumbuhan (Macchini et al., 2011).

Sembelit

  • Sembelit lazim di antara anak-anak dengan sindrom Down dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan komplikasi seperti megacolon.
  • Pengobatan melibatkan modifikasi diet, seperti peningkatan asupan serat, dan penggunaan obat pencahar bila perlu.
  • Pemantauan rutin dan intervensi dini penting untuk mengelola sembelit secara efektif dan mencegah masalah perilaku dan fisik terkait (Bosch et al., 2002).

Manajemen Gastrointestinal Umum

  • Anak-anak dengan sindrom Down mungkin memiliki berbagai anomali anatomi seperti stenosis duodenum dan penyakit Hirschsprung, yang memerlukan intervensi bedah (Buchin et al., 1986).
  • Penilaian nutrisi dan rencana diet yang disesuaikan sangat penting untuk memastikan asupan nutrisi yang memadai dan mencegah malnutrisi (Rocha et al., 2015).
  • Terapi wicara dan intervensi dini dapat membantu mengelola kesulitan makan yang terkait dengan disfungsi motorik oral (Ravel et al., 2020).

Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja untuk mengobati masalah pencernaan pada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mempertimbangkan variabilitas individu dalam gejala dan respons terhadap pengobatan. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan ahli gastroenterologi, ahli diet, dan profesional kesehatan lainnya seringkali diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompleks anak-anak ini. Selain itu, pengasuh harus dididik dan didukung dalam mengelola kondisi ini untuk meningkatkan kualitas hidup anak.

Okazaki, F., Wakiguchi, H., Korenaga, Y., Takahashi, K., Yasudo, H., Fukuda, K., Shimokawa, M., & Hasegawa, S. (2022). Food Protein-Induced Enterocolitis Syndrome in Children with Down Syndrome: A Pilot Case-Control Study. Nutrients. https://doi.org/10.3390/nu14020388
Macchini, F., Leva, E., Torricelli, M., & Valadè, A. (2011). Treating acid reflux disease in patients with Down syndrome: pharmacological and physiological approaches. Clinical and Experimental Gastroenterology. https://doi.org/10.2147/CEG.S15872
Bosch, J., Mraz, R., Masbruch, J., Tabor, A., Dyke, D. C. V., & McBrien, D. M. (2002). Constipation in Young Children with Developmental Disabilities. Infants and Young Children. https://doi.org/10.1097/00001163-200210000-00009
Buchin, P. J., Levy, J., & Schullinger, J. N. (1986). Down’s syndrome and the gastrointestinal tract. Journal of Clinical Gastroenterology. https://doi.org/10.1097/00004836-198604000-00002
Rocha, R. C., Lacerda, K. C., Melo, M. M. de, & Nunes, L. C. (2015). AVALIAÇÃO ANTROPOMÉTRICA E CONSUMO ALIMENTAR DE CRIANÇAS E ADOLESCENTES COM SÍNDROME DE DOWN DE UBÁ-MG: SUBSÍDIO PARA A PROMOÇÃO DA ALIMENTAÇÃO SAUDÁVEL Anthropometric and food consumption assessment of children and adolescents with Down Syndrome in Ubá, MG: assistance for promoting Healthy Eating.
Ravel, A., Mircher, C., Rebillat, A.-S., Cieuta-Walti, C., & Mégarbané, A. (2020). Feeding problems and gastrointestinal diseases in Down syndrome. Archives De Pediatrie. https://doi.org/10.1016/J.ARCPED.2019.11.008
Scroll to Top