school, abacus, count, learn, education, wood, learning, math, abacus, abacus, abacus, math, math, math, math, math

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Mudah Lupa Saat Belajar Calistung?

Mengatasi anak berusia 14 tahun yang mudah lupa ketika belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung) melibatkan pemahaman penyebab yang mendasari dan menerapkan strategi untuk meningkatkan memori dan retensi pembelajaran. Kelupaan pada anak-anak dapat dikaitkan dengan berbagai faktor seperti kelelahan, kekurangan gizi, stres, dan masalah kesehatan. Mengatasi faktor-faktor ini sangat penting dalam mengelola kelupaan dan meningkatkan hasil pembelajaran. Selain itu, dampak pandemi COVID-19 telah memperburuk kesulitan belajar, terutama dalam keterampilan dasar seperti calistung, karena gangguan dalam lingkungan belajar tradisional. Berikut adalah beberapa strategi dan wawasan untuk membantu mengatasi tantangan ini:

Memahami Kelupaan

  • Penyebab Pelupa: Kelupaan pada anak bisa normal atau abnormal, dengan penyebab mulai dari kelelahan dan kekurangan gizi hingga stres dan masalah kesehatan. Penting bagi orang tua untuk memantau faktor-faktor ini dan berkonsultasi dengan profesional jika kelupaan tampak tidak normal (Chairilsyah, 2019).
  • Dampak Pandemi: Pandemi telah menyebabkan hilangnya pembelajaran yang signifikan dalam calistung karena tantangan pembelajaran jarak jauh, yang telah mempengaruhi pemahaman siswa dan retensi keterampilan ini (Mahendra et al., 2022).

Strategi untuk Meningkatkan Memori dan Pembelajaran

  • Teknik Peningkatan Memori: Orang tua dan guru dapat menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan daya ingat, seperti membuat jadwal harian yang terstruktur, menggunakan pertanyaan yang merangsang memori, dan menggabungkan program disiplin. Pujian dan penguatan positif juga dapat mendorong anak-anak ketika mereka mengingat tugas (Chairilsyah, 2019).
  • Media Pembelajaran Inovatif: Memanfaatkan permainan edukatif dapat meningkatkan keterlibatan dan meningkatkan keterampilan calistung. Permainan ini dapat merangsang minat dan membuat belajar lebih menyenangkan, yang sangat efektif untuk siswa yang lebih muda (Rozi & Arini, 2022)].
  • Kegiatan Pembelajaran yang Disesuai: Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan masing-masing siswa, memberikan konseling dan dukungan bagi mereka yang menghadapi kesulitan belajar. Pendekatan yang dipersonalisasi ini dapat membantu mengatasi tantangan pra-akademik dan akademis (Umalihayati et al., 2024).

Mengatasi Lingkungan Belajar dan Dukungan

  • Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan belajar yang nyaman dan dukungan dari sekolah dan rumah sangat penting. Guru dapat menumbuhkan kerjasama dan antusiasme untuk belajar, sementara orang tua dapat memberikan dukungan tambahan di rumah (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
  • Hubungan Kekuasaan dalam Pembelajaran: Kurikulum dan kebijakan kelembagaan dapat memengaruhi cara calistung diajarkan. Penting bagi pendidik dan orang tua untuk memperhatikan dinamika ini dan memastikan bahwa pembelajaran serba tepat untuk menghindari stres dan kelelahan pada siswa (Juliantara, 2022)].

Meskipun strategi ini bisa efektif, penting juga untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari lingkungan belajar anak dan kesejahteraan emosional. Faktor-faktor seperti lingkungan rumah yang mendukung, nutrisi seimbang, dan manajemen stres memainkan peran penting dalam kemampuan anak untuk belajar dan menyimpan informasi. Selain itu, penggunaan alat pendidikan inovatif dan rencana pembelajaran yang dipersonalisasi dapat lebih meningkatkan pengalaman belajar anak dan membantu mengurangi efek kelupaan.

Chairilsyah, D. (2019). Strategy for Overcoming Forgetful Children. https://doi.org/10.31004/OBSESI.V4I1.313
Mahendra, Y., Apriza, B., & Rohmani, R. (2022). Learning Loss Pembelajaran Calistung Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.3798
Rozi, F., & Arini, A. (2022). Innovative Learning Media Based on Educational Game in Improving Calistung. Jurnal Transformatif (Islamic Studies). https://doi.org/10.23971/tf.v6i2.5141
Umalihayati, U., Yuliana, R., Sa’diyah, H., Fajari, L. E. W., Aini, S., Havita, V. N., Cahyaningsih, A. P., Ningsih, P. R., Ningrum, S., & Azzahra, G. A. (2024). Analysis of learning difficulties in reading, writing, and counting (Calistung) in upper elementary school: A case study. Dwija Cendekia. https://doi.org/10.20961/jdc.v8i2.86598
Purnaningtyas, R. I., & Sukartono, S. (2024). Teachers’ Efforts in Overcoming Calistung Learning Difficulties in Grade I Students. Jurnal Elementaria Edukasia. https://doi.org/10.31949/jee.v7i2.9032
Juliantara, M. M. (2022). Power relations in calistung learning in tk/ra and sd/mi curriculum in south kuta district. E-Journal of Cultural Studies. https://doi.org/10.24843/cs.2022.v15.i04.p05
Scroll to Top