Berurusan dengan anak-anak sindrom Down yang kurang tertarik menulis melibatkan memahami tantangan unik mereka dan menggunakan strategi yang disesuaikan untuk melibatkan mereka secara efektif. Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi kesulitan dengan keterampilan motorik halus, perhatian, dan motivasi, yang dapat memengaruhi minat dan kemampuan mereka dalam menulis tugas. Namun, beberapa intervensi dan alat telah dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan keterampilan menulis mereka.
Alat dan Perangkat Bantu
- Pegangan pena baru yang dapat dilampirkan telah dirancang untuk membantu anak-anak dengan sindrom Down menulis lebih nyaman dengan mengurangi kram dan meningkatkan praktik tulisan tangan. Alat ini mengukur kekuatan yang diterapkan oleh tangan, membuatnya lebih mudah bagi anak-anak untuk menulis dalam waktu yang lebih lama tanpa ketidaknyaman (AlBeeshi et al., 2020).
- Penggunaan pengatur grafis dan pengembangan strategi yang diatur sendiri juga dapat mendukung penulisan dengan menyediakan struktur dan mendorong pemantauan diri, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak penyandang disabilitas (Burns et al., 2010).
Strategi Instruksional
- Program Handwriting Without Tears (HWT) telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan partisipasi dan motivasi dalam kegiatan menulis di kalangan anak-anak dengan sindrom Down. Pendekatan multisensori ini membantu melibatkan anak-anak dengan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan (Patton & Hutton, 2017).
- Strategi intervensi empat langkah, termasuk pemanasan motorik halus, pengenalan huruf, latihan terpandu, dan praktik pensil kertas, telah efektif dalam mengajarkan keterampilan menulis tertentu, seperti menulis huruf dengan jelas. Pendekatan ini didasarkan pada zona perkembangan proksimal Vygotsky dan menekankan pentingnya perancah dan pelepasan tanggung jawab secara bertahap (Echee & Shaik-Abdullah, 2020).
Literasi dan Pengembangan Bahasa
- Program literasi awal yang menggabungkan strategi membaca seluruh kata dan analitik telah berhasil meningkatkan keterampilan melek huruf pada anak kecil dengan sindrom Down. Program-program ini berfokus pada kesadaran fonologis, analisis kata, dan pelatihan kata penglihatan, yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis (Colozzo et al., 2016).
- Penggunaan cerita anak-anak sebagai alat untuk akuisisi menulis dapat memfasilitasi perkembangan bahasa dengan memberikan konteks yang bermakna untuk menulis. Pendekatan ini menekankan pentingnya interaksi dan mediasi oleh guru untuk mendukung perkembangan bahasa dan tulisan (Silva & Ghirello-Pires, 2019).
Konteks Sosif dan Pendidikan
- Memahami literasi sebagai proses sosial dapat membantu mengintegrasikan anak-anak dengan sindrom Down ke dalam komunitas melek huruf, memungkinkan mereka untuk membangun makna melalui menulis dalam konteks tertentu. Perspektif ini menantang pandangan tradisional yang memisahkan anak-anak dengan sindrom Down dari peluang melek huruf (Kliewer, 1998).
Sementara strategi dan alat ini memberikan cara yang efektif untuk melibatkan anak-anak dengan sindrom Down secara tertulis, penting untuk mengenali variabilitas individu dalam kemampuan dan minat mereka. Menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, sambil mempertimbangkan kekuatan dan preferensi mereka, dapat mengarah pada hasil yang lebih sukses. Selain itu, membina lingkungan yang mendukung dan inklusif yang menghargai kontribusi mereka dapat lebih meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam kegiatan menulis.