Berurusan dengan anak hiperaktif yang terus bergerak sambil belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan manajemen perilaku, strategi pendidikan, dan mungkin pertimbangan diet. Hiperaktif, sering dikaitkan dengan gangguan defisit perhatian, dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan belajar secara efektif. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan strategi yang memenuhi kebutuhan unik mereka dan membantu mereka menyalurkan energi mereka secara positif. Bagian berikut menguraikan berbagai metode dan pertimbangan untuk mengelola hiperaktif pada anak-anak selama kegiatan membaca.
Teknik Manajemen Perilaku
- Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan dapat mendorong perilaku yang diinginkan. Misalnya, menggunakan ekonomi token di mana anak-anak mendapatkan token untuk tetap fokus selama sesi membaca bisa efektif. Token ini nantinya dapat ditukar dengan hadiah, yang membantu memperkuat perilaku positif (Murray, 1980) (Wolraich, 1979).
- Lingkungan Terstruktur: Menciptakan lingkungan belajar terstruktur dengan harapan dan rutinitas yang jelas dapat membantu anak-anak hiperaktif merasa lebih aman dan fokus. Ini termasuk memiliki area baca yang ditunjuk yang meminimalkan gangguan (Abidin, 2023) (Jones et al., 1975).
- Istirahat Gerakan: Mengizinkan istirahat pendek dan sering untuk aktivitas fisik dapat membantu anak-anak yang hiperaktif mengelola tingkat energi mereka. Memasukkan gerakan ke dalam pembelajaran, seperti menggunakan permainan fisik atau aktivitas yang berhubungan dengan membaca, juga bisa bermanfaat (Chovanova, 2014).
Strategi Pendidikan
- Membaca Interaktif: Melibatkan anak-anak dalam sesi membaca interaktif di mana mereka dapat berpartisipasi secara aktif, seperti membaca dengan keras atau menggunakan alat peraga, dapat membantu mempertahankan minat dan fokus mereka (Dubey & O’Leary, 1975).
- Sesi Pendek: Membagi kegiatan membaca menjadi sesi yang lebih pendek dan dapat dikelola dapat mencegah anak-anak menjadi kewalahan dan kehilangan fokus. Pendekatan ini sejalan dengan rentang perhatian mereka yang lebih pendek (Eddowes & Aldridge, 1990).
- Alat dan Alat Visual: Memanfaatkan alat bantu visual, seperti grafik atau kartu flash, dapat membantu menjaga perhatian anak dan membuat proses membaca lebih menarik (Abidin, 2023).
Pertimbangan Diet
- Manajemen Diet: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola makan, seperti diet Feingold, yang menghilangkan warna buatan, rasa, dan pengawet tertentu, dapat mengurangi perilaku hiperaktif. Memantau asupan makanan dan mengamati perubahan perilaku dapat menjadi pendekatan pelengkap untuk mengelola hiperaktivitas (Feingold, 1979).
Kolaborasi dan Dukungan
- Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Manajemen hiperaktif yang efektif membutuhkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan mungkin profesional kesehatan. Komunikasi teratur dan strategi yang konsisten di lingkungan rumah dan sekolah sangat penting (Abidin, 2023) (Jones et al., 1975).
- Bimbingan Profesional: Konsultasi dengan psikolog anak atau spesialis perilaku dapat memberikan strategi tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak (Abidin, 2023) (Eisenberg, 1973).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, sementara pengobatan sering dipertimbangkan untuk mengelola hiperaktif, obat ini harus didekati dengan hati-hati dan di bawah bimbingan profesional, karena intervensi perilaku kadang-kadang dapat sama efektifnya tanpa memerlukan obat (Eisenberg, 1973) (Jones et al., 1975).