Mengasuh anak dengan sindrom Down (DS) melibatkan tantangan dan peluang unik yang membutuhkan pemahaman bernuansa tentang kebutuhan anak dan dinamika keluarga. Orang tua sering mengalami peningkatan stres dan harus menyesuaikan strategi pengasuhan mereka untuk mendukung perkembangan anak mereka secara efektif. Namun, dengan pendekatan dan sistem pendukung yang tepat, orang tua dapat menumbuhkan lingkungan pengasuhan yang mempromosikan kesejahteraan anak dan keluarga. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mengasuh anak dengan sindrom Down.
Memahami dan Mendukung Kebutuhan Psikologis
- Teori Penentuan Nasib Mandiri: Orang tua harus fokus mendukung kebutuhan psikologis anak mereka untuk otonomi, keterkaitan, dan kompetensi. Ini melibatkan mendorong kemandirian, memahami dunia mental anak, dan melatih kesabaran (Desimpelaere et al., 2023).
- Stres dan Kesejahteraan Orangtua: Orang tua dari anak-anak dengan DS sering mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dan kesejahteraan yang lebih rendah. Mengatasi masalah ini melalui praktik dan intervensi yang mendukung dapat meningkatkan dinamika keluarga dan kesehatan mental orang tua (Desimpelaere et al., 2023) (Jeter & Hardin, 2024).
Meningkatkan Interaksi Orangtua-Anak
- Terapi Interaksi Orangtua-Anak: Intervensi ini dapat meningkatkan keterampilan perilaku dan sosial pada anak-anak dengan DS sambil meningkatkan keterampilan mengasuh anak. Meskipun mungkin tidak sepenuhnya mengurangi stres orang tua, itu memperkuat komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak-anak (Shahzad, 2023)].
- Aktivitas Harian: Terlibat dalam interaksi yang teratur dan bermakna selama aktivitas sehari-hari dapat secara signifikan mempengaruhi perkembangan anak dan memperkuat ikatan orangtua-anak (Daunhauer et al., 2017)].
Memanfaatkan Sistem Dukungan
- Kelompok Dukungan Orang Tua: Kelompok-kelompok ini menyediakan sumber daya yang berharga, dukungan emosional, dan pengalaman bersama yang dapat memberdayakan orang tua. Mereka juga mengadvokasi hak dan inklusi individu dengan DS, mempromosikan masyarakat yang lebih inklusif (Wahab & Monoto, 2018).
- Kesehatan dan Informasi: Akses ke informasi dan sumber daya medis terkini sangat penting bagi orang tua untuk mengelola kebutuhan kesehatan dan perkembangan anak mereka secara efektif (Selikowitz, 2008) (Hartway, 2009).
Mengatasi Dinamika Keluarga
- Dinamika Keluarga dan Perkawinan: Kehadiran anak dengan DS dapat mengubah dinamika keluarga, membutuhkan penyesuaian dalam peran orang tua dan hubungan keluarga. Komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dapat membantu keluarga beradaptasi secara positif (Jeter & Hardin, 2024) (Ridding & Williams, 2019).
- Konteks Budaya: Pengalaman pengasuhan dapat bervariasi di seluruh konteks budaya, dan memahami perbedaan ini dapat membantu menyesuaikan dukungan dan intervensi untuk memenuhi kebutuhan keluarga spesifik (Berthelsen & Joosa, 2006).
Sementara mengasuh anak dengan sindrom Down menghadirkan tantangan yang berbeda, itu juga menawarkan peluang untuk pertumbuhan pribadi dan ikatan keluarga. Orang tua sering melaporkan hasil positif, seperti peningkatan ketahanan dan kegembiraan, terlepas dari tuntutan mengelola kesehatan, perilaku, dan kebutuhan pendidikan. Dengan berfokus pada praktik yang mendukung, memanfaatkan sumber daya masyarakat, dan membina lingkungan yang inklusif, orang tua dapat menciptakan suasana pengasuhan yang menguntungkan anak dan keluarga secara keseluruhan.