Mengajar membaca kepada anak hiperaktif yang belum belajar huruf membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan belajar dan tantangan perhatian mereka yang unik. Kuncinya adalah melibatkan anak secara aktif dan menggunakan metode yang selaras dengan karakteristik kognitif dan perilaku mereka. Ini melibatkan menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan mendukung, menggunakan strategi yang mempromosikan fokus dan interaksi. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk mengajar membaca kepada anak-anak tersebut.
Pembelajaran dan Keterlibatan Aktif
- Pembelajaran Aktif: Dorong partisipasi aktif dengan mengintegrasikan kegiatan membaca yang mengharuskan anak untuk terlibat dengan materi. Ini dapat mencakup mendongeng interaktif atau menggunakan alat bantu visual untuk membuat proses pembelajaran lebih dinamis dan kurang monoton (Askew & Fountas, 1996).
- Media Visual: Memanfaatkan media visual untuk memberikan ilustrasi konsep yang konkret. Ini membantu anak-anak hiperaktif memahami pesan dan informasi dengan lebih efektif, karena rangsangan visual dapat menarik perhatian mereka lebih baik daripada teks saja (Kurniawati, 2018).
Pembelajaran Terstruktur dan Inkremental
- Metode Pengeboran: Menerapkan metode pengeboran yang berfokus pada pengulangan dan latihan. Pendekatan ini membantu dalam memperkuat pembelajaran dan meningkatkan fokus dari waktu ke waktu. Hal ini sangat efektif bila dikombinasikan dengan alat bantu visual (Kurniawati, 2018).
- Teknik Perancah: Gunakan metode perancah, seperti Metode Interogatif Scaffolding (SIM), yang melibatkan pemecahan tugas menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola dan memberikan dukungan sesuai kebutuhan. Metode ini telah terbukti meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pada anak-anak dengan gangguan bahasa (Ng & Chia, n.d.).
Intervensi Perilaku
- Pembentukan Perilaku: Menerapkan intervensi perilaku yang berfokus pada pembentukan, rantai, dan mempertahankan perilaku yang diinginkan. Ini dapat membantu dalam mengelola kurangnya perhatian dan mempromosikan interaksi positif selama kegiatan membaca (Kurniawati, 2018).
- Penguatan Positif: Kenali dan menghargai upaya dan keberhasilan untuk memotivasi anak dan membangun kepercayaan diri. Ini bisa sangat efektif dalam menjaga minat anak dan mendorong ketekungan (Nurussalam et al., 2023).
Lingkungan Kolaboratif dan Mendukung
- Kolaborasi Guru: Terlibat dalam komunitas pembelajaran kolaboratif di mana guru dapat berbagi strategi dan pengalaman. Hal ini dapat mengarah pada praktik pengajaran yang lebih baik dan hasil yang lebih baik untuk anak-anak hiperaktif (Murphy, 2015).
- Keterlibatan Orangtua: Mendorong keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran untuk memberikan dukungan dan penguatan tambahan di rumah. Ini dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang konsisten (Peixoto et al., 2023).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengamati tanggapan anak dan menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai. Selain itu, sementara anak-anak hiperaktif mungkin berjuang dengan perhatian, mereka sering memiliki kosakata yang besar dan dapat mengintegrasikan berbagai kosakata secara efektif, yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran mereka (Kurniawati, 2018).