Mengajar membaca kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental yang juga memiliki Attention Deficit Disorder (ADD) memerlukan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan kognitif dan perhatian. Integrasi intervensi membaca khusus dengan strategi untuk mengelola defisit perhatian dapat secara signifikan meningkatkan hasil membaca untuk anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif berdasarkan penelitian saat ini.
Intervensi Membaca
- Kesadaran Fonemik dan Dekoding: Intervensi membaca intensif yang berfokus pada kefasihan decoding fonemik telah menunjukkan hasil positif. Intervensi ini membantu anak-anak penyandang cacat intelektual meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan kode kata-kata, yang sangat penting untuk kefasihan baca (Denton et al., 2020) (Sevcik et al., 2019).
- Instruksi Kata Penglihatan: Untuk siswa dengan cacat intelektual yang signifikan, pengajaran kata penglihatan adalah metode tradisional yang tetap efektif. Ini membantu dalam membangun kosakata dasar yang dapat dikenali saat dilihat, memfasilitasi pemahaman baca (Wood-Fields et al., 2015).
- Desain Universal untuk Pembelajaran (UDL) : Pendekatan Literasi berdasarkan Desain, yang menggabungkan prinsip-prinsip UDL, telah efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca di antara siswa dengan cacat intelektual yang signifikan. Metode ini menggunakan alat berbasis teknologi untuk memajukan pembelajaran dan membuat membaca lebih mudah diakses (Coyne et al., 2012).
Strategi Manajemen Perhatian
- Intervensi Perilaku: Menggabungkan intervensi membaca dengan strategi dukungan perilaku dapat meningkatkan hasil membaca dan perilaku. Pemantauan diri dan intervensi berbasis fungsi sangat efektif dalam mengelola tantangan terkait perhatian (“High-Quality Single-Case Design Interven…”, 2022).
- Keterampilan Membuat Kesimpulan: Mengajar keterampilan membuat kesimpulan dapat meningkatkan pemahaman membaca dengan membantu siswa menghubungkan pengetahuan latar belakang dengan petunjuk tekstual. Pendekatan ini membutuhkan modifikasi dalam metode pengajaran, seperti menggunakan alat bantu visual dan memecah pelajaran menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola untuk mempertahankan fokus (Decker, 1998).
- Umpan Balik Langsung dan Tugas Pendek: Karena kesulitan dalam mempertahankan perhatian, pelajaran harus dibagi menjadi tugas-tugas singkat yang dapat dikelola dengan umpan balik langsung untuk membuat siswa tetap terlibat dan termotivasi (Decker, 1998).
Alat Bantu Teknologi dan Visual
- Pelatihan Rentang Perhatian Visual: Mengatasi defisit rentang perhatian visual dapat meningkatkan kinerja membaca. Teknik seperti membagi kata menjadi suku kata dan menggunakan penanda visual dapat membantu memfokuskan perhatian pada tugas baca (Jones, 2013).
- Penggunaan E-book dan Perangkat Lunak: Menggabungkan e-book dan perangkat lunak pengenalan surat dapat memberikan cara interaktif dan menarik untuk berlatih membaca, yang bermanfaat bagi siswa dengan defisit perhatian (Coyne et al., 2012).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara integrasi strategi manajemen membaca dan perhatian sangat penting, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kekuatan individu setiap anak. Intervensi yang dipersonalisasi yang memenuhi profil kognitif dan perhatian tertentu dapat mengarah pada hasil yang lebih efektif. Selain itu, penelitian berkelanjutan diperlukan untuk lebih menyempurnakan strategi ini dan mengeksplorasi metode baru yang dapat mendukung beragam kebutuhan anak-anak dengan cacat intelektual dan ADD yang terjadi bersamaan. Pendekatan holistik ini memastikan bahwa praktik pendidikan bersifat inklusif dan adaptif terhadap tantangan unik yang dihadapi oleh siswa ini.
