Mengajar “Calistung” (membaca, menulis, dan aritmatika) kepada anak dengan keterlambatan bicara membutuhkan pendekatan multifaset yang membahas keterlambatan bicara dan pembelajaran keterampilan dasar ini. Keterlambatan bicara dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi secara efektif, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi proses belajar mereka. Oleh karena itu, mengintegrasikan teknik terapi wicara dengan strategi pendidikan sangat penting. Bagian berikut menguraikan metode dan pertimbangan yang efektif untuk mengajar Calistung kepada anak-anak dengan keterlambatan bicara.
Lingkungan Terstruktur dan Rutinitas yang Konsisten
- Lingkungan yang tenang dan terstruktur sangat penting bagi anak-anak dengan keterlambatan bicara. Konsistensi dalam rutinitas sehari-hari membantu anak-anak memahami harapan dan mengurangi kecemasan, yang dapat memfasilitasi pembelajaran (Kudiņa & Ratniece, 2016).
- Menetapkan aturan yang jelas dan menggunakan bahasa yang konsisten dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu anak-anak dengan keterlambatan bicara lebih memahami dan mengikuti instruksi (Kudiņa & Ratniece, 2016).
Pendekatan Pedagogis
- Guru dapat menggunakan berbagai strategi pedagogis, seperti manajemen kelas, pemodelan guru, dan perancah, untuk mendukung anak-anak dengan keterlambatan bicara. Strategi ini membantu menciptakan lingkungan belajar inklusif yang memenuhi kebutuhan anak-anak ini (Fitriani & Prayogo, 2020).
- Kegiatan kelompok kecil dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih komunikasi dalam suasana yang tidak terlalu mengintimidasi, sementara kegiatan kelompok yang lebih besar dapat membantu mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya (Fitriani & Prayogo, 2020).
Mendongeng dan Literasi Buku Cerita
- Mendongeng adalah alat yang ampuh untuk merangsang perkembangan bahasa. Ini mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam percakapan dan membantu mereka mempelajari kosakata baru dalam konteks (Tabroni et al., 2024).
- Metode literasi buku cerita telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa pada anak-anak dengan keterlambatan bicara. Metode ini melibatkan melibatkan anak-anak dengan cerita yang mengharuskan mereka untuk berpartisipasi aktif dan mengembangkan keterampilan bahasa mereka (Ifalahma et al., 2022).
Metode Inovatif: SUEPL dan Karcis-Delay
- Metode SUEPL melibatkan penggunaan gambar peristiwa kehidupan nyata untuk mengajarkan kata-kata baru. Metode ini membantu anak-anak mengasosiasikan kata-kata dengan maknanya dalam konteks sehari-hari, sehingga meningkatkan keterampilan bahasa ekspresif mereka (Yalcinkaya, 2011).
- Metode Karcis-Delay menggunakan kartu aktivitas untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Kartu-kartu ini berfokus pada aktivitas sehari-hari dan divalidasi oleh para ahli sebagai media pendidikan wicara yang efektif untuk anak-anak dengan keterlambatan bicara (Pramitasari et al., 2024).
Teknik Terapi Wicara
- Terapi wicara sering melibatkan latihan pengucapan kata dan artikulasi berulang. Pengulangan ini membantu anak-anak mengingat dan mengucapkan kata-kata dengan benar, yang sangat penting untuk perkembangan bahasa mereka(Rahmah et al., 2023).
- Metode instruksi langsung, yang melibatkan pengajaran eksplisit pengucapan kata, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan anak-anak dengan keterlambatan bicara untuk mengartikulasikan kata-kata dengan benar (Yulia & Kasiyati, 2020).
Meskipun metode ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar Calistung kepada anak-anak dengan keterlambatan bicara, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik dan dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai strategi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan individu anak, mungkin mengintegrasikan beberapa metode untuk mencapai hasil terbaik. Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan terapis wicara dapat meningkatkan efektivitas strategi ini, memastikan bahwa anak menerima dukungan yang konsisten di lingkungan yang berbeda.