Kids run joyfully down a dirt road amidst war-damaged buildings in Idlib, Syria.

Bagaimana Cara Mengajarkan Berhitung Pada Anak Hiperaktif Yang Tidak Mau Duduk Diam?

Mengajar menghitung kepada anak hiperaktif yang berjuang untuk duduk diam membutuhkan strategi inovatif dan menarik yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan dalam pengaturan kelas tradisional karena ketidakmampuan mereka untuk tetap diam dan fokus untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, pendidik harus menggunakan metode yang menggabungkan gerakan dan pembelajaran interaktif untuk menarik perhatian mereka dan memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Beralih dari ikhtisar ini, bagian berikut menguraikan strategi dan teknik khusus yang dapat digunakan untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak hiperaktif.

Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Gerakan

  • Menggabungkan Aktivitas Fisik: Anak-anak hiperaktif mendapat manfaat dari kegiatan belajar yang melibatkan gerakan. Misalnya, menggunakan permainan yang membutuhkan penghitungan fisik, seperti hopscotch atau jumping jack, dapat membantu mereka mempelajari angka sambil menghabiskan energi (Zsuzsanna, 2005) (Nurussalam et al., 2023)].
  • Penggunaan Manipulatif: Alat seperti balok atau manik-manik dapat digunakan untuk mengajarkan penghitungan. Manipulasi ini memungkinkan anak-anak berinteraksi secara fisik dengan angka, membuat konsep abstrak lebih konkret dan menarik (Tabroni et al., 2024).

Instruksi Terstruktur dan Inkremental

  • Langkah Kecil dan Instruksi yang Jelas: Memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat mencegah kelebihan beban kognitif pada anak-anak hiperaktif. Memberikan instruksi yang jelas dan ringkas membantu mempertahankan fokus mereka dan mengurangi frustrasi (Zsuzsanna, 2005).
  • Rutinitas yang Konsisten: Membangun rutinitas dapat membantu anak-anak hiperaktif mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya, mengurangi kecemasan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus pada tugas menghitung (López, 1999).

Penguatan dan Motivasi Positif

  • Apresiasi dan Hadiah: Mengenali dan menghargai upaya dan keberhasilan dapat meningkatkan harga diri anak-anak yang hiperaktif, mendorong mereka untuk lebih terlibat dalam kegiatan berhitung (Nurussalam et al., 2023).
  • Gamifikasi: Mengubah latihan menghitung menjadi permainan dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memotivasi. Misalnya, menggunakan sistem poin atau hadiah untuk mencapai tonggak penghitungan tertentu dapat meningkatkan keterlibatan (Tabroni et al., 2024).

Lingkungan Belajar yang Disesuaikan

  • Pengaturan Tempat Duduk Fleksibel: Mengizinkan anak-anak memilih tempat duduk atau bekerja di berbagai area kelas dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan fokus (Kreutz, 2007).
  • Meminimalkan Gangguan: Menciptakan lingkungan belajar dengan gangguan minimal dapat membantu anak-anak hiperaktif berkonsentrasi lebih baik pada tugas menghitung (Meere & Sergeant, 1988).

Strategi Kognitif dan Perilaku

  • Teknik Kontrol Diri: Mengajar strategi pemantauan diri dan pengendalian diri dapat membantu anak-anak hiperaktif mengelola perilaku mereka dan fokus lebih baik selama aktivitas berhitung (Barkley et al., 1980).
  • Bimbingan Rekan: Memasangkan anak-anak hiperaktif dengan teman sebaya untuk latihan berhitung dapat memberikan interaksi sosial dan dukungan, membuat pembelajaran lebih efektif (López, 1999).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak hiperaktif adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Pendidik harus fleksibel dan mau menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan tanggapan dan kemajuan anak. Selain itu, memahami kekuatan dan minat anak dapat membantu menyesuaikan kegiatan menghitung yang mendidik dan menyenangkan.

Zsuzsanna, F. (2005). How to teach ADD/ADHD children.
Nurussalam, S., Aryanti, S., Nurjanah, N., & Dedah, A. (2023). Upaya Guru Dalam Membimbing Anak Hiperaktif dl RA Nurul Hidayah Cimerak. Deleted Journal. https://doi.org/10.62515/eduhappiness.v2i2.222
Tabroni, I., Khotimah, H., Sari, R. P., Yuhanidz, A., & Fitriyah, F. (2024). Handling Hyperactive Children: Game Tricks for Arranging Blocks to Make Hyperactive Children Productive. https://doi.org/10.70177/ijeep.v1i1.865
López, B. G. (1999). La hiperactividad en la escuela. Su tratamiento psicopedagógico. Revista Espanola De Pedagogia.
Kreutz, L. (2007). Attention Deficit Hyperactivity Disorder in the Classroom: Practical Strategies for Teaching to Student Strengths.
Meere, J. van der, & Sergeant, J. A. (1988). Focused attention in pervasively hyperactive children. Journal of Abnormal Child Psychology. https://doi.org/10.1007/BF00913474
Barkley, R. A., Copeland, A. P., & Sivage, C. (1980). A self-control classroom for hyperactive children. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/BF02408435
Scroll to Top