Children actively learning with a colorful abacus in a preschool setting, enhancing educational fun.

Bagaimana Cara Mengajarkan Angka Kepada Anak Yang Belum Bisa Bicara Dengan Jelas?

Mengajar angka kepada anak yang belum bisa berbicara dengan jelas melibatkan penggunaan berbagai strategi pendidikan yang tidak hanya bergantung pada komunikasi verbal. Strategi ini dapat mencakup penggunaan aplikasi seluler, sistem interaktif, gerakan, dan alat multimedia, yang memenuhi gaya dan kebutuhan belajar yang berbeda. Metode ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan kesulitan bicara dan komunikasi, karena mereka memberikan cara alternatif untuk memahami dan terlibat dengan konsep numerik.

Aplikasi Seluler untuk Pembelajaran Angka

  • Aplikasi seluler yang dirancang untuk pendidikan khusus dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan angka kepada anak-anak yang tidak dapat berbicara dengan jelas. Aplikasi ini sering menyertakan modul interaktif yang mengajarkan konsep angka melalui kesempatan belajar yang berulang dan fleksibel, membuatnya cocok untuk anak-anak pra-sekolah dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus (Zeki et al., 2019).
  • Penggunaan teknologi seluler memungkinkan penerapan algoritma iteratif dan metode bertahap untuk secara bertahap memperkenalkan konsep numerik, menyediakan lingkungan belajar terstruktur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu (Zeki et al., 2019).

Peran Gerakan dalam Pembelajaran Numerik

  • Gerakan dapat memainkan peran penting dalam mengajarkan angka kepada anak-anak yang belum mengembangkan ucapan yang jelas. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan ketidakcocokan gerak-bicara, di mana gerakan bertentangan dengan kata-kata yang diucapkan, lebih cenderung mendapat manfaat dari instruksi angka yang diperkaya. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan dapat menjadi indikator kesiapan yang dapat diandalkan untuk mempelajari kata-kata angka baru (Gibson et al., 2019).
  • Mendorong penggunaan gerakan di samping instruksi verbal dapat membantu anak-anak menjembatani kesenjangan antara pemahaman numerik non-verbal dan verbal, memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam tentang konsep angka (Gibson et al., 2019).

Sistem Pembelajaran Interaktif dan Multimedia

  • Sistem pembelajaran interaktif yang menggabungkan elemen visual, pendengaran, dan kinestetik dapat sangat efektif untuk anak-anak dengan tantangan komunikasi. Sistem ini sering menggunakan sensor dan keluaran suara untuk melibatkan anak-anak dalam mempelajari angka melalui permainan dan eksplorasi (Dangeti et al., 2013).
  • Alat multimedia, seperti antarmuka dan animasi seperti game, dapat menarik perhatian anak-anak dan memberikan pengalaman belajar yang mendalam. Alat-alat ini membantu memecah konsep numerik yang kompleks menjadi representasi visual yang lebih mudah dimengerti, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan gangguan bicara dan komunikasi (Deliyannis et al., 2008).

Game Terkomputerisasi dan Pembelajaran Adaptif

  • Game terkomputerisasi seperti “The Number Race” telah terbukti meningkatkan keterampilan numerik dasar pada anak-anak, termasuk mereka yang menderita sindrom Down. Permainan ini menawarkan pengalaman belajar adaptif yang menyesuaikan dengan tingkat anak, memberikan latihan yang ditargetkan dalam keterampilan numerik (Sella et al., 2021) (Sella et al., 2016).
  • Permainan semacam itu dapat meningkatkan perhitungan mental dan pemetaan spasial angka, menawarkan cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak untuk mempelajari angka tanpa mengandalkan komunikasi verbal (Sella et al., 2016).

Meskipun metode ini memberikan alternatif yang efektif untuk instruksi verbal tradisional, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons lebih baik metode pembelajaran visual atau taktil, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat dari isyarat pendengaran. Selain itu, integrasi metode ini dengan pendekatan pengajaran tradisional dapat menawarkan pengalaman belajar yang lebih komprehensif, memastikan bahwa anak-anak mengembangkan pemahaman menyeluruh tentang konsep numerik.

Zeki, U., Karanfiller, T., & Yurtkan, K. (2019). An Extended Mobile Application Design For Special Education To Teach Numbers. https://doi.org/10.22559/FOLKLOR.932
Gibson, D. J., Gunderson, E. A., Spaepen, E., Levine, S. C., & Goldin-Meadow, S. (2019). Number gestures predict learning of number words. Developmental Science. https://doi.org/10.1111/DESC.12791
Dangeti, K., Malleswari, P. S. N., Neelima, K., & Kotipalli, P. (2013). Interactive number learning system for mentally challenged children. Global Humanitarian Technology Conference. https://doi.org/10.1109/GHTC-SAS.2013.6629904
Deliyannis, I., Vlamos, P., Floros, A., Tsiridou, T., & Simpsiri, C. (2008). Teaching basic number theory to students with speech and communication disabilities using multimedia.
Sella, F., Onnivello, S., Lunardon, M., Lanfranchi, S., & Zorzi, M. (2021). Training basic numerical skills in children with Down syndrome using the computerized game “The Number Race”. Scientific Reports. https://doi.org/10.1038/S41598-020-78801-5
Sella, F., Tressoldi, P. E., Lucangeli, D., & Zorzi, M. (2016). Training numerical skills with the adaptive videogame “The Number Race”: A randomized controlled trial on preschoolers. Trends in Neuroscience and Education. https://doi.org/10.1016/J.TINE.2016.02.002
Scroll to Top