A girl with braided hair reads a book in a cozy library environment.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Sindrom Down Membaca Kata-Kata Baru?

Mengajar anak dengan sindrom Down untuk membaca kata-kata baru melibatkan pendekatan multifaset yang memanfaatkan kekuatan belajar unik mereka dan mengatasi tantangan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat memperoleh manfaat dari kombinasi strategi visual, fonologis, dan interaktif untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka. Strategi ini dirancang untuk memenuhi profil kognitif mereka dan memaksimalkan potensi belajar mereka. Bagian berikut menguraikan metode dan intervensi yang efektif berdasarkan studi terbaru.

Dukungan Ortografi

  • Anak-anak dengan sindrom Down sering mendapat manfaat dari melihat kata-kata yang ditulis, yang membantu pengenalan kata dan retensi memori. Metode ini, yang dikenal sebagai dukungan ortografi, membantu mereka mempelajari kata-kata baru secara lebih efektif dengan memberikan representasi visual dari kata-kata di samping input pendengaran (الحناوى, 2024).
  • Kehadiran kata-kata tertulis dapat mengimbangi kesulitan dalam pemrosesan fonologis, memungkinkan anak-anak untuk menghubungkan bahasa lisan dan tulisan dengan lebih efisien (الحناوى, 2024).

Intervensi Digital dan Terstruktur

  • Program Digital Down Syndrome LanguagePlus (DSL +) telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam akuisisi kosakata di antara anak-anak dengan sindrom Down. Intervensi ini melibatkan tugas terstruktur dan berbagi buku bergambar, yang disampaikan dalam berbagai format, termasuk pengaturan satu-ke-satu dan grup (Næss et al., 2022).
  • Keberhasilan program menyoroti pentingnya intervensi terstruktur dan konsisten yang diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari, hanya membutuhkan 15 menit upaya lima hari seminggu (Næss et al., 2022).

Program Fonologis dan Literasi

  • Program seperti MULTILIT dan Headsprout® Early Reading (HER) telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan kesadaran fonologis, akurasi membaca kata, dan ejaan pada anak-anak dengan sindrom Down. Program-program ini fokus pada segmentasi fonem dan pengenalan kata, yang merupakan komponen penting dari pembacaan (Lim et al., 2019) (Grindle et al., 2019).
  • Penggunaan mediasi fonologis, di mana anak-anak diajari nama dan suara huruf, membantu mereka memahami prinsip alfabet dan mengembangkan keterampilan membaca awal (Barby, 2016).

Keterlibatan Orang Tua dan Guru

  • Intervensi yang dimediasi orang tua, seperti program HER, memberdayakan orang tua untuk mendukung perkembangan membaca anak mereka di rumah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan jumlah anak yang dapat memperoleh manfaat dari intervensi membaca tetapi juga sejalan dengan kebijakan pendidikan saat ini yang menekankan keterlibatan keluarga (Grindle et al., 2019).
  • Program literasi awal yang dipimpin guru yang menggabungkan strategi berbasis kata utuh dan fonik telah berhasil meningkatkan kemampuan melek huruf dan bahasa dari waktu ke waktu. Program-program ini disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak dengan sindrom Down dan melibatkan penilaian rutin untuk melacak perkembangan (Colozzo et al., 2016).

Pendekatan Perilaku dan Kognitif

  • Intervensi yang selaras dengan fenotipe perilaku sindrom Down, dengan fokus pada korespondensi huruf-suara dan pembacaan kata frekuensi tinggi, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Pendekatan ini dirancang untuk mencocokkan gaya belajar anak-anak dengan sindrom Down, menekankan pengulangan dan konsistensi (Lemons et al., 2017).
  • Pengajaran gema, yang melibatkan pengajaran bertahap repertoar diskriminatif, dapat meningkatkan keterampilan penamaan kata dan membaca. Metode ini menggunakan gema, penamaan gambar, dan membangun kata-kata cetak untuk membangun fondasi untuk membaca (Gomes et al., 2017).

Sementara strategi ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mengenali variabilitas individu di antara anak-anak dengan sindrom Down. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai intervensi, dan sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan dan kemampuan spesifik mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran diperlukan untuk terus meningkatkan hasil pendidikan untuk anak-anak dengan sindrom Down.

الحناوى, س. (2024). The benefit of orthographic word connectivity on words recognition in Egyptian Down syndrome children. Mağallaẗ Al-Dirāsāt Al-Insāniyyah Wal-Adabiyyah. https://doi.org/10.21608/shak.2025.294257.1647
Næss, K.-A. B., Hokstad, S., Engevik, L. I., Lervåg, A., & Smith, E. (2022). A Randomized Trial of the Digital Down Syndrome LanguagePlus (DSL+) Vocabulary Intervention Program. Remedial and Special Education. https://doi.org/10.1177/07419325211058400
Lim, L., Arciuli, J., Munro, N., & Cupples, L. (2019). Using the MULTILIT literacy instruction program with children who have Down syndrome. Reading and Writing. https://doi.org/10.1007/S11145-019-09945-8
Grindle, C. F., Tyler, E., Murray, C., Hastings, R. P., & Lovell, M. (2019). Parent‐Mediated Online Reading intervention for children with Down Syndrome. Support for Learning. https://doi.org/10.1111/1467-9604.12249
Barby, A. A. de O. M. (2016). Desenvolvimento de Habilidades Metafonológicas e Aprendizagem da Leitura e da Escrita em Alunos com Síndrome de Down. https://doi.org/10.1590/S1413-65382216000300006
Colozzo, P., McKeil, L., Petersen, J. M., & Szabo, A. (2016). An Early Literacy Program for Young Children with Down Syndrome: Changes Observed over One Year. Journal of Policy and Practice in Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.1111/JPPI.12160
Lemons, C. J., King, S. A., Davidson, K. A., Puranik, C. S., Otaiba, S. A., Fulmer, D., Mrachko, A. A., Partanen, J., & Fidler, D. J. (2017). Developing an Early Reading Intervention Aligned With the Down Syndrome Behavioral Phenotype. Focus on Autism and Other Developmental Disabilities. https://doi.org/10.1177/1088357615618941
Gomes, M. L. de C., Benitez, P., Domeniconi, C., & Verdu, A. C. M. A. (2017). Effects of Echoic Teaching Combined with Basic Reading Repertoires on Word Naming in Children with Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.9788/TP2017.1-18EN
Scroll to Top