Mengajar anak dengan sindrom Down untuk menghitung lebih dari 10 melibatkan kombinasi strategi instruksional yang disesuaikan, memanfaatkan kekuatan mereka, dan menggunakan materi multi-sensorik. Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi tantangan dalam keterampilan numerik, tetapi dengan metode pengajaran yang tepat, mereka dapat mencapai kemajuan yang signifikan. Kuncinya adalah menggunakan kekuatan pembelajaran visual, pengulangan, dan konteks kehidupan nyata untuk membuat penghitungan bermakna dan menarik. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan pertimbangan berdasarkan penelitian.
Pembelajaran Visual dan Multi-Sensorik
- Alat Bantu Visual: Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat dari alat pembelajaran visual. Menggunakan garis angka, bagan, dan representasi visual angka dapat membantu mereka memahami dan mengingat angka di luar 10 (Bird & Buckley, 2001) (Bird & Buckley, 2001).
- Bahan Multi-Sensor: Menggabungkan elemen sentuhan dan pendengaran, seperti menghitung manik-manik atau menggunakan lagu dan sajak, dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. Pendekatan multi-sensorik telah terbukti efektif dalam mengajarkan konsep matematika kepada anak-anak dengan sindrom Down (Tabaka et al., 2021) (Bird, 2001).
Pembelajaran dan Pengulangan Inkremental
- Langkah Kecil: Memecah proses penghitungan menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola memungkinkan anak-anak untuk menguasai setiap tahap sebelum melanjutkan. Pendekatan ini sejalan dengan kebutuhan mereka untuk lebih banyak latihan dan pengulangan dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Bird & Buckley, 2001) (Onnivello et al., 2019).
- Pengulangan dalam Konteks yang Berarti: Latihan berulang dalam situasi kehidupan nyata, seperti menghitung objek selama waktu camilan atau mengatur meja, membantu memperkuat keterampilan menghitung dengan cara yang fungsional dan bermakna(Xin & Holmdal, 2003) (M, 1993).
Penggunaan Teknologi
- Aplikasi Seluler: Teknologi, seperti aplikasi seluler yang dirancang untuk anak-anak dengan sindrom Down, dapat memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan dipersonalisasi. Alat-alat ini dapat beradaptasi dengan kecepatan anak dan menawarkan cara menarik untuk berlatih berhitung (Ahmad et al., 2014).
Bahasa dan Komunikasi
- Dukungan Bahasa: Karena perkembangan bahasa dapat tertunda pada anak-anak dengan sindrom Down, mengintegrasikan pengajaran bahasa dengan kegiatan berhitung sangat penting. Menggunakan instruksi yang sederhana dan jelas dan mendorong penghitungan verbal dapat mendukung perkembangan bahasa dan numerik (Bird, 2001).
- Gerakan dan Tanda: Memasukkan gerakan dan tanda dapat membantu komunikasi dan membantu anak-anak memahami urutan dan konsep penghitung (Xin & Holmdal, 2003).
Dorongan dan Motivasi
- Penguatan Positif: Mendorong dan memuji upaya, bahkan untuk pencapaian kecil, dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi. Penguatan positif ini sangat penting untuk mempertahankan minat dan keterlibatan dalam kegiatan belajar (M, 1993).
- Aktivitas Berbasis Minat: Menyesuaikan kegiatan dengan minat anak dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif. Misalnya, jika seorang anak menikmati musik, memasukkan lagu berhitung bisa bermanfaat (Bird & Buckley, 2001).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik, dan kebutuhan belajar mereka dapat bervariasi. Beberapa anak dapat berkembang dengan cepat, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan dukungan. Selain itu, peran orang tua dan pendidik dalam menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendorong tidak dapat dilebih-lebihkan. Dengan memahami dan beradaptasi dengan kebutuhan individu setiap anak, pendidik dan pengasuh dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam menghitung dan keterampilan matematika lainnya.