Mengajar anak hiperaktif menulis tanpa mudah terganggu melibatkan kombinasi strategi terstruktur, intervensi yang dipersonalisasi, dan lingkungan yang mendukung. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan seperti kurangnya perhatian, impulsif, dan hiperaktif, yang dapat menghambat kemampuan menulis mereka. Strategi pengajaran yang efektif dapat membantu anak-anak ini fokus lebih baik dan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar menulis kepada anak-anak hiperaktif.
Metode Pengajaran Terstruktur
- Pengeboran dan Media Visual: Menggunakan metode pengeboran yang dikombinasikan dengan media visual dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus lebih baik pada tugas menulis. Pendekatan ini memberikan ilustrasi konkret yang membantu anak-anak memahami konsep dan informasi dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada kegiatan menulis (Kurniawati, 2018).
- Skema Panduan dan Pelatihan Singkat: Menerapkan skema panduan, yang menyediakan kerangka kerja terstruktur untuk tugas menulis, dapat secara signifikan meningkatkan kinerja menulis anak-anak dengan ADHD. Pelatihan singkat tentang cara menggunakan skema ini dapat membantu anak-anak mengatur pikiran mereka dan mengurangi gangguan selama menulis (Re et al., 2008).
Intervensi Kognitif dan Perilaku
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Pendekatan ini melibatkan pengajaran strategi anak-anak untuk merencanakan dan menulis, yang dapat meningkatkan kualitas dan fokus penulisan mereka. SRSD membantu anak-anak dengan ADHD untuk menyusun tugas menulis mereka, yang mengarah ke esai yang lebih panjang dan lebih lengkap (Jacobson, 2012) (Paz, 2001).
- Prosedur Perubahan Perilaku: Teknik seperti membentuk, merangkai, dan mempertahankan perilaku dapat digunakan untuk mengatasi masalah kurangnya perhatian pada anak hiperaktif. Intervensi ini berfokus pada membangun dan memperkuat perilaku yang diinginkan secara bertahap, seperti perhatian berkelanjutan selama tugas menulis (Kurniawati, 2018).
Pendekatan yang Dipersonalisasi dan Inklusif
- Desain Universal untuk Pembelajaran (UDL) : Pendekatan individual ini menyesuaikan metode pengajaran dengan kekuatan dan kelemahan setiap anak. UDL dapat meningkatkan keterampilan menulis dasar dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang mengakomodasi kebutuhan unik anak-anak dengan ADHDÂ (Frolli et al., 2023).
- Inklusi di Kelas Reguler: Memberikan instruksi dalam pengaturan inklusif, dengan dukungan dari guru pendidikan khusus, dapat membantu anak-anak dengan ADHD merasa lebih terintegrasi dan kurang terisolasi. Pendekatan ini juga memungkinkan penerapan strategi yang dipersonalisasi dalam konteks kelas reguler (Paz, 2001).
Mendukung Fungsi Kognitif
- Peningkatan Memori Kerja: Karena memori kerja memainkan peran penting dalam memfokuskan dan menyaring gangguan, latihan yang memperkuat memori kerja dapat bermanfaat. Latihan-latihan ini membantu anak-anak mengelola beban kognitif dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada tugas menulis (Majko, 2016).
- Kontrol Sadar Tulisan Tangan Tangan: Melatih anak-anak untuk secara sadar mengontrol gerakan tulisan tangan mereka dapat meningkatkan kelancaran dan mengurangi gangguan. Ini melibatkan kontrol visual dan mental, yang dapat ditingkatkan melalui prosedur pelatihan sederhana (Tucha & Lange, 2005).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan ADHD adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendekatan fleksibel yang menggabungkan berbagai strategi dan menyesuaikan dengan kebutuhan anak yang berkembang sangat penting. Selain itu, memahami konteks ADHD yang lebih luas, termasuk aspek kognitif dan perilakunya, dapat membantu pendidik dan orang tua menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif untuk anak-anak hiperaktif.