A young boy enjoys cycling outdoors in a lush green setting on a sunny day.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Hiperaktif Membaca Tanpa Mudah Terdistraksi?

Mengajar anak hiperaktif membaca tanpa mudah terganggu membutuhkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan unik mereka dan memanfaatkan kekuatan mereka. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan ADHD, menghadapi kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan fokus, yang dapat menghambat perkembangan membaca mereka. Namun, dengan strategi dan intervensi yang disesuaikan, adalah mungkin untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka secara efektif. Bagian berikut menguraikan berbagai metode dan alat yang dapat digunakan untuk mendukung anak-anak hiperaktif dalam belajar membaca.

Memahami Tantangan

  • Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan defisit perhatian, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus pada tugas membaca. Hal ini diperparah oleh impulsif dan hiperaktif, yang dapat menyebabkan gangguan yang sering terjadi selama aktivitas membaca (Silva et al., 2024) (Hwang et al., 2016).
  • Anak-anak ini juga mungkin mengalami kesulitan belajar komorbid, yang semakin mempersulit proses baca (Chiazzese et al., 2018).

Intervensi Interaktif dan Teknologi

  • Penggunaan alat interaktif seperti papan LEIDUSS dapat membantu menjaga fokus anak dengan memberikan pengalaman membaca yang menarik dan interaktif. Alat ini memungkinkan anak-anak untuk berkonsentrasi pada kegiatan membaca tanpa pengawasan konstan, sehingga cocok untuk pengaturan kelas dan rumah (Cortazar, 2023) (Cortazar, 2023).
  • Intervensi Augmented Reality (AR), seperti proyek AHA, telah terbukti meningkatkan perhatian dan motivasi pada anak-anak dengan ADHD, sehingga meningkatkan keterampilan membaca dan mengeja mereka (Chiazzese et al., 2018).

Instruksi Terstruktur dan Langsung

  • Program seperti “Ajari Anak Anda Membaca dalam 100 Pelajaran Mudah” menggunakan metode instruksi langsung untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan ADHD. Pendekatan ini berfokus pada pembacaan fonetik dan telah efektif dalam meningkatkan akurasi membaca dan generalisasi untuk kata-kata yang tidak diajar (McCollough et al., 2008).
  • Model Pengembangan Strategi Regulasi Mandiri (SRSD), khususnya strategi TWA, membantu anak-anak dengan ADHD mengelola perhatian mereka lebih efektif selama membaca, meningkatkan pemahaman dan keterlibatan (Keller & Abuelhassan, 2015).

Strategi Perilaku dan Kognitif

  • Menerapkan intervensi perilaku seperti membentuk, merangkai, dan mempertahankan perilaku dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus lebih baik pada tugas membaca. Strategi ini melibatkan pemecahan tugas menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola dan memperkuat perilaku positif (Kurniawati, 2018).
  • Pelatihan biofeedback, yang mencakup teknik EMG dan EEG, telah berhasil mengurangi hiperaktif dan meningkatkan gangguan membaca dengan mengajar anak-anak untuk mengontrol respons fisiologis mereka (Tansey & Bruner, 1983).

Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi

  • Menggunakan media visual dan kegiatan interaktif dapat membuat membaca lebih menarik bagi anak-anak hiperaktif. Pendekatan ini membantu dalam menangkap minat mereka dan mempertahankan perhatian mereka dalam periode yang lebih lama (Kurniawati, 2018).
  • Bermain game pesan seri telah terbukti meningkatkan keterampilan meneliti, yang sangat penting untuk pemahaman membaca, dengan membuat proses pembelajaran lebih dinamis dan melibat (Yesiazizah, 2013).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar membaca kepada anak-anak hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi mungkin perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, keterlibatan pendidik dan orang tua dalam memahami dan menerapkan strategi ini sangat penting untuk keberhasilan mereka. Perlu juga dicatat bahwa sementara alat teknologi dan interaktif menawarkan hasil yang menjanjikan, metode tradisional seperti instruksi langsung dan strategi perilaku tetap efektif dan tidak boleh diabaikan.

Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Hwang, M., Lim, J. A., Choi, K., Ko, S., Choi, S., Kim, J., & Jeon, M. Y. (2016). Inhibition of Interference during Word Reading in Children with Attention Deficit Hyperactive Disorder. Communication Sciences and Disorders. https://doi.org/10.12963/CSD.16300
Chiazzese, G., Mangina, E., Chifari, A., Merlo, G., Treacy, R., & Tosto, C. (2018). The AHA Project: An Evidence-Based Augmented Reality Intervention for the Improvement of Reading and Spelling Skills in Children with ADHD. https://doi.org/10.1007/978-3-030-11548-7_44
Cortazar, J. (2023b). LEIDUSS: An Interactive Social Robot Table for ADHD Children for Reading. IEEE/ACM International Conference on Human-Robot Interaction. https://doi.org/10.1145/3568294.3580194
Cortazar, J. (2023a). Leiduss. https://doi.org/10.1145/3568294.3580194
McCollough, D., Weber, K. P., Derby, K. M., & McLaughlin, T. F. (2008). The Effects of Teach Your Child to Read in 100 Easy Lessons on the Acquisition and Generalization of Reading Skills with a Primary Student with ADHD/PI. Child & Family Behavior Therapy. https://doi.org/10.1300/J019V30N01_05
Keller, C., & Abuelhassan, H. (2015). Improving Reading Comprehension for Students with ADHD. https://doi.org/10.22158/WJER.V2N1P44
Kurniawati, W. (2018). Pemerolehan Bahasa pada Anak Hiperaktif yang Sulit Memusatkan Perhatian. https://doi.org/10.26499/METALINGUA.V15I2.161
Tansey, M. A., & Bruner, R. L. (1983). EMG and EEG biofeedback training in the treatment of a 10-year-old hyperactive boy with a developmental reading disorder. https://doi.org/10.1007/BF01000534
Yesiazizah, F. (2013). Keterampilan menyimak melalui bermain pesan berantai pada anak hiperaktif kelas ii.
Scroll to Top