Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Hiperaktif Berhitung Tanpa Gadget?

Mengajar anak hiperaktif untuk berhitung tanpa menggunakan gadget dapat dicapai secara efektif melalui kombinasi kegiatan terstruktur, pengalaman kehidupan nyata, dan strategi perilaku. Metode-metode ini berfokus pada melibatkan anak dengan cara yang mengakomodasi hiperaktivitas mereka sambil mempromosikan pembelajaran. Bagian berikut menguraikan berbagai pendekatan yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.

Penggunaan Alat Visual dan Interaktif

  • Hitung: Metode ini melibatkan penggunaan alat bantu visual seperti Countoons, yang merupakan gambar sederhana yang menggambarkan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Dengan mengaitkan penghitungan dengan pemantauan diri, anak-anak dapat belajar mengelola perilaku mereka saat terlibat dalam kegiatan menghitung. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengajar menghitung tetapi juga dalam meningkatkan pengendalian diri dan fokus pada anak-anak hiperaktif (Daly & Ranalli, 2003).
  • Permainan Blok: Melibatkan anak-anak dalam permainan blok dapat membantu mereka fokus dan belajar berhitung dengan cara yang menyenangkan. Sifat permainan blok yang terstruktur namun fleksibel memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi angka dan menghitung melalui kegiatan langsung, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional (Tabroni et al., 2024).

Pengalaman Menghitung Kehidupan Nyata

  • Penghitungan Fungsional dengan Objek Nyat: Mengajar menghitung melalui objek kehidupan nyata, seperti makanan ringan, dapat membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan menarik. Metode ini melibatkan penggunaan barang-barang sehari-hari untuk mengajarkan berhitung, yang membantu anak-anak memahami penerapan praktis angka dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini juga memberikan konteks alami untuk belajar, yang dapat lebih efektif untuk anak-anak dengan kesulitan perhatian (Xin & Holmdal, 2003).
  • Aktivitas Pengiriman Makanan Ring: Memasukkan penghitungan ke dalam kegiatan rutin, seperti pengiriman makanan ringan, memungkinkan anak-anak berlatih menghitung dalam pengaturan fungsional. Pendekatan ini tidak hanya mengajarkan penghitungan tetapi juga mendorong interaksi sosial dan tanggung jawab, yang dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif (Xin & Holmdal, 2003)].

Peran Guru dan Strategi Perilaku

  • Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif: Guru memainkan peran penting dalam mengelola perilaku hiperaktif dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan terstruktur. Ini termasuk menggunakan penguatan positif, menetapkan harapan yang jelas, dan memberikan umpan balik yang konsisten untuk memandu perilaku dan proses belajar anak (Simanjuntak & Marbun, 2023) (Nurussalam et al., 2023).
  • Instruksi dan Praktik Langsung: Menerapkan strategi pembelajaran langsung, seperti kuliah, latihan, dan demonstrasi, dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak hiperaktif. Strategi ini melibatkan komunikasi informasi yang jelas dan langsung, yang dapat membantu menjaga perhatian anak dan memfasilitasi pembelajaran (Izzah, n.d.).

Aktivitas Fisik dan Gerakan

  • Menggabungkan Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran untuk membantu mengelola hiperaktif dan meningkatkan fokus. Kegiatan berbasis gerakan tidak hanya memberikan jalan keluar untuk energi berlebih tetapi juga meningkatkan keterlibatan kognitif dan hasil pembelajaran untuk anak-anak dengan ADHD (Sgambelluri, 2016).

Meskipun metode ini memberikan strategi yang efektif untuk mengajar menghitung kepada anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons metode tertentu lebih baik daripada yang lain, dan mungkin perlu untuk menyesuaikan pendekatan berdasarkan kemajuan dan umpan balik anak. Selain itu, sementara strategi ini berfokus pada pembelajaran berbasis non-gadget, penting untuk mengakui bahwa teknologi juga dapat menawarkan alat yang berharga untuk melibatkan anak-anak hiperaktif dalam kegiatan belajar bila digunakan dengan tepat.

Daly, P. M., & Ranalli, P. (2003). Using Countoons to Teach Self- Monitoring Skills. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990303500504
Tabroni, I., Khotimah, H., Sari, R. P., Yuhanidz, A., & Fitriyah, F. (2024). Handling Hyperactive Children: Game Tricks for Arranging Blocks to Make Hyperactive Children Productive. https://doi.org/10.70177/ijeep.v1i1.865
Xin, J. F., & Holmdal, P. (2003). Snacks and Skills: Teaching Children Functional Counting Skills. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990303500506
Simanjuntak, J., & Marbun, S. (2023). The Role of Teachers in Teaching Children Who Have Symptoms of Hyperactive Behavior in Group B of the TK Yayasan Perguruan Gajah Mada Medan Timur. https://doi.org/10.55927/ijar.v2i8.5401
Nurussalam, S., Aryanti, S., Nurjanah, N., & Dedah, A. (2023). Upaya Guru Dalam Membimbing Anak Hiperaktif dl RA Nurul Hidayah Cimerak. Deleted Journal. https://doi.org/10.62515/eduhappiness.v2i2.222
Izzah, A. N. (n.d.). Strategi pembelajaran langsung dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa hiperaktif di sdn sumbersari 2 kota malang. https://doi.org/10.18860/ijpgmi.v3i1.7065
Sgambelluri, R. (2016). Movement and teaching-motor activities in children with ADHD. International Journal of Research in Education Methodology. https://doi.org/10.24297/IJREM.V7I4.4359
Scroll to Top