Mengajar anak dengan keterbelakangan mental untuk menghitung dari 1 hingga 10 melibatkan penggunaan strategi dan alat khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa metode interaktif dan menarik, seperti permainan dan alat multimedia, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Metode ini tidak hanya membuat pembelajaran menyenangkan tetapi juga melayani gaya belajar yang berbeda, seperti visual, pendengaran, dan kinestetik. Bagian berikut menguraikan strategi dan alat yang efektif berdasarkan studi terbaru.
Alat Pembelajaran Interaktif
- Media Corong Hitung: Alat ini telah terbukti meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa yang mengalami keterbelakangan mental. Dalam sebuah penelitian, kemampuan siswa untuk melakukan operasi penambahan meningkat secara signifikan ketika menggunakan media corong penghitungan, dengan tingkat keberhasilan meningkat dari 20% menjadi 80% selama dua siklus penelitian tindakan di kelas (Sihadi et al., 2018)].
- Sistem Pembelajaran Angka Interaktif: Sistem ini mengintegrasikan berbagai gaya belajar dan menggunakan sensor untuk memberikan umpan balik pendengaran, membantu anak-anak mempelajari angka melalui keterlibatan aktif. Pendekatan ini melayani pembelajar visual, pendengaran, dan kinestetik, menjadikannya serbaguna dan efektif (Dangeti et al., 2013).
Pembelajaran Berbasis Game
- Permainan Edukasi: Game yang dirancang khusus untuk mengajar berhitung dapat membuat proses pembelajaran menyenangkan dan menarik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat mental sedang menunjukkan peningkatan yang nyata dalam akurasi penghitungan setelah berpartisipasi dalam intervensi berbasis permainan (McEvoy, 1992). Demikian pula, permainan pendidikan berbasis CAI (GEMA) secara signifikan meningkatkan keterampilan aritmatika pada siswa terbelakang mental, sebagaimana dibuktikan dengan peningkatan skor pretest dan posttest(Dico et al., 2023).
- Permainan Sederla: Memperkenalkan permainan angka secara terstruktur memastikan kesuksesan di setiap tahap dan membantu dalam membuat angka bermakna bagi siswa dengan cacat mental (McEvoy & McConkey, 2009).
Instruksi Individual
- Program Bimb: Instruksi individual yang berfokus pada permainan menghitung telah efektif dalam memperluas urutan penghitungan lisan pada siswa dengan keterbelakangan mental yang dapat dilatih dan dapat dididik. Pendekatan ini menekankan bimbingan intensif jangka pendek yang berfokus pada pola hitung (Baroody & Ginsburg, 1984).
- Pelatihan Instruksi Mandiri: Metode ini melibatkan pengajaran siswa untuk menghitung objek melalui instruksi mandiri, yang telah terbukti meningkatkan akurasi dan menggeneralisasi keterampilan menghitung ke objek fungsional (Murphy, 1984).
Bahan Berurutan dan Sederhana
- Bahan Langkah-demi-Langkah: Menggunakan bahan berurutan dan sederhana yang mudah ditangani dapat membantu dalam mengajarkan konsep angka awal. Materi ini dirancang agar dapat diakses oleh siswa dengan keterampilan motorik, kognitif, dan verbal tingkat rendah (Armstrong & Schmidt, 1972).
Meskipun metode ini telah menunjukkan harapan, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak terbelakang mental akan menanggapi strategi pengajaran yang sama. Efektivitas metode ini dapat bervariasi berdasarkan perbedaan individu dalam kemampuan kognitif dan preferensi belajar. Oleh karena itu, pendidik harus siap untuk menyesuaikan pendekatan mereka dan menggabungkan berbagai strategi untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa mereka. Selain itu, penilaian berkelanjutan dan penyesuaian metode pengajaran sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anak menerima instruksi yang paling tepat dan efektif.