Mengajar anak dengan keterbelakangan mental untuk mengenali dan memahami angka melibatkan penggunaan strategi dan alat khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Strategi ini sering berfokus pada pembuatan konsep abstrak lebih konkret dan menarik melalui metode interaktif dan kaya sensorik. Penggunaan alat bantu visual, sistem interaktif, dan pembelajaran berbasis permainan adalah beberapa pendekatan efektif yang diidentifikasi dalam literatur. Di bawah ini adalah beberapa metode dan alat utama yang telah terbukti efektif dalam mengajarkan pengenalan angka dan penghitungan kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Penggunaan Alat Bantu Visual dan Taktil
- Kartu Angka: Memanfaatkan kartu nomor telah terbukti secara signifikan meningkatkan pengenalan angka pada anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kartu angka meningkatkan kemampuan mengenali angka dari 33,3% menjadi 88,89% setelah intervensi (Istiqomah et al., 2022)].
- Blok Angka: Blok angka yang terinspirasi Montessori, yang taktil dan berbeda secara visual, membantu anak-anak memahami konsep matematika seperti menghitung, penambahan, dan pengurangan. Blok ini telah terbukti meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan keterbelakangan mental (A’tiana et al., 2021).
Sistem Pembelajaran Interaktif
- Sistem Pembelajaran Angka Interaktif: Sistem ini melayani gaya belajar yang berbeda (visual, pendengaran, kinestetik) dengan menggunakan sensor dan umpan balik audio untuk mengajarkan angka. Metode ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendorong anak-anak untuk terlibat aktif dengan materi belajar (Dangeti et al., 2013).
- Desain Berpusat pada Pengguna: Desain interaktif yang berfokus pada kebutuhan anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat memfasilitasi pembelajaran. Prototipe yang dirancang dengan pendekatan ini menunjukkan tingkat keberhasilan 92% dalam penyelesaian tugas, menunjukkan keefektifannya dalam mengajarkan operasi angka (Finandhita & Octaviana, 2023).
Pembelajaran Berbasis Bermain
- Permainan Angka: Memasukkan game ke dalam proses pembelajaran dapat membuat pembelajaran angka menyenangkan dan menarik. Permainan yang direncanakan untuk memastikan kesuksesan di setiap tahap dapat secara signifikan membantu dalam mempelajari keterampilan menghitung dan berbilang (McEvoy & McConkey, 2009).
- Fishing Rod Play: Sebuah studi penelitian tindakan di kelas menunjukkan bahwa menggunakan figur bermain tongkat dalam siklus terstruktur meningkatkan kemampuan anak-anak untuk mengenali dan menulis angka 1-10Â (Usti, 2013).
Materi Pembelajaran Sederhana dan Berurutan
- Bahan Pembelajaran Sekuensi: Materi yang mudah digunakan dan dipahami, dan yang berkembang secara langkah demi langkah, efektif untuk mengajarkan konsep angka awal. Bahan-bahan ini sangat berguna untuk anak-anak dengan keterampilan motorik, kognitif, dan verbal tingkat rendah (Armstrong & Schmidt, 1972).
Meskipun metode ini telah menunjukkan keberhasilan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan gaya belajar setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons alat bantu visual dengan lebih baik, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat lebih dari pembelajaran interaktif atau berbasis bermain. Selain itu, peran pendidik dan pengasuh dalam mengadaptasi metode ini agar sesuai dengan kecepatan dan preferensi anak sangat penting. Integrasi strategi ini dapat memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar angka kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman dan hasil belajar mereka.