Mengajar anak dengan keterbelakangan mental untuk membaca menggunakan lagu atau musik dapat menjadi strategi yang efektif karena sifat musik yang menarik dan multisensori. Musik dapat membantu dalam memperkuat keterampilan membaca dengan menyediakan lingkungan belajar yang terstruktur dan menyenangkan. Pendekatan ini memanfaatkan afinitas alami yang dimiliki banyak anak terhadap musik, menjadikannya alat yang ampuh untuk pengembangan pendidikan. Bagian berikut menguraikan berbagai metode dan manfaat menggunakan musik untuk mengajarkan membaca kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Penggunaan Musik dan Lirik
- Musik dan lirik dapat digunakan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan membaca. Dengan mengaitkan kata-kata dengan melodi, anak-anak dapat mengingat dan memahami teks dengan lebih baik. Metode ini telah berhasil diterapkan di ruang kelas, di mana musik populer digunakan untuk mengajarkan keterampilan membaca kepada siswa penyandang disabilitas(Wulffson, 1970).
- Buku lagu bergambar dan rekaman suara dapat dipasangkan dengan ikon atau gambar grafis untuk membantu anak-anak mengikuti liriknya, meningkatkan pemahaman membaca dan keterlibatan mereka(Logan, 2001).
Integrasi Musik dengan Keterampilan Membaca
- Kegiatan musik yang menggabungkan keterampilan membaca tertentu, seperti pengenalan alfabet, pola fonetik, dan segmentasi kata, telah terbukti secara signifikan meningkatkan instruksi membaca. Kegiatan-kegiatan ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan musik yang ada untuk memaksimalkan efektivitasnya (Standley, 2008).
- Penggunaan lagu dalam mengajar membaca juga dapat melibatkan kegiatan langsung dan permainan fisik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif yang menarik perhatian anak-anak dengan gangguan belajar (Sabin & Pang, 2019).
Manfaat Musik dalam Pendidikan untuk Anak Terbelakang Mental
- Musik dapat membantu dalam mengembangkan keterampilan artikulasi dan kepercayaan diri pada anak-anak dengan keterbelakangan mental yang mendalam. Sesi musik terstruktur yang melibatkan ritme dan melodi dapat meningkatkan kemampuan bicara dan komunikasi (Detzner, 1997).
- Terlibat dalam kegiatan musik dan ritme dapat memberikan rasa pencapaian dan interaksi sosial, yang sangat penting bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental. Pendekatan ini dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri dan meningkatkan keterampilan sosial mereka (Miller, 1954).
Pengembangan Musik dan Bahasa
- Ada hubungan antara musik dan perkembangan bahasa, karena keduanya membutuhkan keterampilan kognitif yang serupa seperti memori, perhatian, dan pemahaman konsep abstrak. Musik dengan demikian dapat berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa pada anak-anak yang berjuang dengan metode membaca tradisional (Zinar, 1976).
- Untuk anak-anak dengan sindrom Down, musik telah ditemukan mendukung perkembangan emosional, kognitif, dan komunikasi, menjadikannya alat yang berharga dalam pendidikan mereka (Begić et al., 2024).
Sementara musik adalah alat yang ampuh untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan perbedaan dan preferensi individu. Tidak semua anak dapat merespons intervensi berbasis musik secara merata, dan beberapa mungkin memerlukan dukungan tambahan atau metode alternatif. Selain itu, integrasi musik ke dalam instruksi membaca harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan khusus setiap anak untuk memastikan hasil pembelajaran yang paling efektif.