Mengajar anak dengan autisme yang memiliki keterlambatan bicara untuk membaca melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan dan kekuatan unik anak. Proses ini membutuhkan strategi yang disesuaikan yang berfokus pada pengembangan kemampuan bicara, bahasa, dan membaca secara bersamaan. Integrasi metode berbasis bukti, instruksi individual, dan lingkungan yang mendukung dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca anak-anak dengan autisme. Di bawah ini adalah strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme yang mengalami keterlambatan bicara.
Instruksi Membaca Berbasis Bukti
- Kesadaran Fonemik dan Fonik: Mengajar kesadaran fonemik dan fonik sangat penting karena ini adalah keterampilan dasar untuk membaca. Instruksi membaca berbasis bukti yang menargetkan komponen-komponen ini dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme (Whalon et al., 2009).
- Instruksi Membaca Dini yang Komprehensif: Memberikan instruksi membaca dini yang komprehensif yang sejalan dengan rekomendasi Panel Baca Nasional dapat membantu anak-anak dengan autisme mengembangkan keterampilan membaca. Ini termasuk berfokus pada kesadaran fonemik, fonik, kefasihan, kosakata, dan strategi pemahaman (Arciuli & Bailey, 2021).
Metode Pengajaran yang Disesuaikan
- Metode Keterampilan Berbicara: Metode “Keterampilan Berbicara” yang dikembangkan oleh Pusat Sumber Daya Federal untuk Organisasi Dukungan Komprehensif untuk Anak-anak dengan ASD dirancang untuk meningkatkan keterampilan membaca dengan berfokus pada defisit bicara lisan. Metode ini menggunakan bahan didaktik yang memungkinkan anak-anak untuk “membaca” kalimat dengan pengenalan huruf minimal, meningkatkan motivasi dan keterlibatan (Nikonova et al., 2022).
- Kegiatan Membaca Berbagus: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan membaca bersama dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan mendengarkan. Metode ini melibatkan orang dewasa yang membaca dengan lantang kepada anak-anak dan dapat disesuaikan untuk memasukkan konten yang dapat dihubungkan yang selaras dengan minat anak (Conner et al., 2023) (Boyle et al., 2019).
Pendidikan Individu dan Inklusif
- Memahami Pola Perilaku: Pendidik perlu memahami pola perilaku dan gaya belajar anak-anak dengan autisme berat untuk menyesuaikan instruksi keterampilan bicara, bahasa, dan komunikasi secara efektif. Pemahaman ini membantu dalam mengembangkan strategi kompensasi untuk memfasilitasi komunikasi (Min & Wah, 2011).
- Praktik Pendidikan Inklusif: Menerapkan praktik pendidikan inklusif yang mengakomodasi kebutuhan pendidikan khusus anak-anak dengan autisme sangat penting. Ini termasuk mengadaptasi lingkungan pendidikan dan materi untuk mendukung pembelajaran (Barna, 2019).
Teknik dan Intervensi Pendukung
- Rutinitas dan Dukungan Perilaku: Membangun rutinitas dan memberikan dukungan perilaku dapat menciptakan lingkungan belajar terstruktur yang kondusif untuk instruksi baca (Conner et al., 2023).
- Konten dan Minat yang Terkait: Menggunakan konten yang relevan dan menarik bagi anak dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi, membuat membaca menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan dan bermakna (Conner et al., 2023).
- Pengembangan Kosakata Sosus dan Akademik: Berfokus pada pengembangan kosakata sosial dan akademik dapat meningkatkan pemahaman membaca dan keterampilan komunikasi secara keseluruhan (Conner et al., 2023).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme yang memiliki keterlambatan bicara, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pengajaran, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi pengajaran sangat penting. Selain itu, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi metode yang paling efektif untuk anak-anak yang tidak menggunakan bahasa lisan, karena literatur saat ini terutama berfokus pada mereka yang melakukannya (Arciuli & Bailey, 2021).
