Mengajar anak dengan autisme yang mengalami kesulitan memahami pola angka membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan berbagai metodologi dan alat pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik anak-anak dengan autisme. Penggunaan bahan konkret, metode pengajaran terstruktur, dan teknologi dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar dan hasil bagi anak-anak ini. Beralih ke strategi tertentu, beberapa metode telah diidentifikasi efektif dalam mengajarkan pola angka kepada anak-anak dengan autisme.
Analisis Perilaku Terapan (ABA) dan Bahan Beton
- Metodologi ABA, dikombinasikan dengan penggunaan bahan beton, telah terbukti efektif dalam mengajar anak-anak dengan autisme hubungan antara simbol dan kuantitas. Pendekatan ini melibatkan sesi pembelajaran terstruktur yang dipandu oleh pendidik berpengalaman, memungkinkan anak-anak untuk mempelajari pola angka dengan cara yang mirip dengan rekan-rekan neurotipikal mereka (Correa, 2023).
- Memanipulasi objek berwujud membantu anak-anak dengan autisme untuk membangun hubungan antara angka dan kuantitas yang sesuai, yang sangat penting untuk memahami pola angka (Correa, 2023).
Permainan Papan Linear
- Permainan papan linier telah ditemukan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang hubungan numerik. Dengan memindahkan token melintasi ubin bernomor, anak-anak dapat secara visual dan fisik terlibat dengan urutan angka, yang membantu dalam pemahaman mereka tentang pola angka (Satsangi & Bofferding, 2017).
- Metode ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan numerik tetapi juga memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak untuk belajar, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka (Satsangi & Bofferding, 2017).
Papan Penghitungan dan Strategi
- Penggunaan papan penghitung dapat secara efektif mengungkapkan struktur angka, sehingga memudahkan anak-anak dengan autisme untuk memahami penghitungan, penambahan, dan pengurangan. Metode ini mendukung pengembangan komunikasi matematika dan strategi komputasi (Jung, 2018).
- Latihan rutin dengan papan penghitungan membantu memperkuat pola dan operasi angka, memberikan kerangka kerja yang konsisten untuk pembelajaran (Jung, 2018).
Aplikasi Augmented Reality (AR)
- Aplikasi Augmented Reality (AR), seperti aplikasi NUM09, menawarkan cara inovatif untuk mengajarkan pola angka dengan mengintegrasikan elemen digital dengan kartu flash fisik. Teknologi ini meningkatkan keterlibatan dan motivasi, membuat pembelajaran lebih menarik bagi anak-anak autism (T & Selvarani, 2022).
- Aplikasi AR dapat memberikan umpan balik langsung dan isyarat visual, yang bermanfaat bagi anak-anak yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional (T & Selvarani, 2022).
Kurikulum Individual dan Dukungan Visual
- Kurikulum individual, seperti program Pemulihan Matematika yang disesuaikan, dapat memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan autisme, memungkinkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi yang berfokus pada keterampilan berhitung (Tzanakaki et al., 2014).
- Dukungan visual, termasuk instruksi berbasis skema dan pendekatan konkret-representasial-abstrak (CRA), membantu anak-anak dengan autisme mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep abstrak dan menerapkannya dalam skenario pemecahan masalah kehidupan nyata (Bae, 2017).
Meskipun metode ini menawarkan hasil yang menjanjikan, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendidik dan pengasuh harus siap untuk beradaptasi dan menggabungkan strategi yang berbeda untuk menemukan pendekatan yang paling efektif untuk setiap anak. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan alat dan metodologi pengajaran baru sangat penting untuk lebih meningkatkan pengalaman belajar anak-anak dengan autisme.