Mengajar anak dengan autisme untuk membaca untuk kehidupan sehari-hari melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan dan kekuatan unik dari peserta didik ini. Anak-anak dengan autisme sering menghadapi kesulitan dalam bahasa, komunikasi, dan interaksi sosial, yang dapat memengaruhi perkembangan membaca mereka. Namun, dengan strategi dan intervensi yang ditargetkan, anak-anak ini dapat mengembangkan keterampilan membaca yang berlaku untuk kehidupan sehari-hari. Bagian berikut menguraikan metode dan pertimbangan yang efektif untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme.
Teknik Instruksional
- Rutinitas dan Dukungan Perilaku: Membangun rutinitas yang konsisten dan memberikan dukungan perilaku dapat menciptakan lingkungan belajar terstruktur yang kondusif untuk pengembangan membaca. Pendekatan ini membantu anak-anak dengan autisme merasa aman dan fokus, memfasilitasi keterlibatan yang lebih baik dengan kegiatan baca (Conner et al., 2023).
- Konten dan Minat yang Terkait: Memasukkan konten yang selaras dengan minat anak dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan. Personalisasi ini membuat membaca lebih bermakna dan menyenangkan, yang dapat meningkatkan hasil belajar (Conner et al., 2023).
- Kegiatan Membaca Berbagus: Terlibat dalam kegiatan membaca bersama mempromosikan pemahaman bahasa dan mendengarkan. Kegiatan ini dapat disesuaikan untuk memasukkan interaksi sosial, yang bermanfaat bagi anak-anak autism (Conner et al., 2023).
- Dukungan Visual dan Piktogram: Memanfaatkan dukungan visual, seperti piktogram, dapat membantu dalam melek huruf dan pemahaman. Alat-alat ini memanfaatkan memori visual yang kuat yang sering ditemukan pada anak-anak dengan autisme, membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk memahami dan menyimpan informasi (Gobbo et al., 2018) (Aguiar-Aguiar et al., 2020).
Instruksi Membaca Komprehensif
- Keterampilan Berfokus pada Kode dan Makna: Instruksi membaca yang efektif untuk anak-anak dengan autisme harus membahas keterampilan decoding dan pemahaman. Fokus ganda ini memastikan bahwa anak-anak tidak hanya belajar membaca kata-kata tetapi juga memahami artinya kata (Whalon, 2018).
- Praktik Berbasis Bukti: Menerapkan instruksi membaca berbasis bukti yang mencakup kesadaran fonemik, fonik, kefasihan membaca, kosakata, dan strategi pemahaman sangat penting. Komponen-komponen ini merupakan dasar untuk mengembangkan keterampilan membaca yang mahir (Whalon et al., 2009).
- Intervensi Dini: Memberikan instruksi membaca dini yang komprehensif dapat secara signifikan meningkatkan hasil membaca untuk anak-anak dengan autisme. Intervensi dini membantu mengatasi potensi kesulitan membaca sebelum mereka mengakar (Arciuli & Bailey, 2021).
Teknologi dan Pendekatan Inovatif
- Aplikasi dan Permainan Edukasi: Penggunaan aplikasi dan permainan pendidikan yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan autisme dapat mendukung pengembangan literasi. Alat-alat ini sering menggabungkan elemen interaktif dan alat bantu visual yang memenuhi preferensi belajar anak-anak dengan autisme (Gobbo et al., 2018).
- Petunjuk Tertulis dan Kemandirian: Mengajar anak-anak dengan autisme untuk mengikuti arahan tertulis dapat meningkatkan kemandirian dan keterampilan membaca praktis. Pendekatan ini membantu anak-anak menerapkan kemampuan membaca mereka untuk tugas sehari-hari (Mariage et al., 2021).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme, penting untuk mengenali keragaman dalam populasi ini. Setiap anak dengan autisme memiliki kebutuhan dan kemampuan yang unik, yang berarti bahwa instruksi membaca harus disesuaikan dengan individu. Selain itu, integrasi keterampilan sosial dan komunikasi ke dalam instruksi membaca dapat lebih meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pendidik dan pengasuh dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif untuk anak-anak dengan autisme.