Mengajar anak autis untuk membaca dengan ekspresi melibatkan penanganan pengenalan ekspresi wajah dan pemahaman konten emosional dalam bahan bacaan. Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sering menghadapi tantangan dalam memahami isyarat dan emosi non-verbal, yang sangat penting untuk komunikasi yang efektif dan interaksi sosial. Berbagai strategi dan intervensi telah dieksplorasi untuk meningkatkan keterampilan ini, termasuk kegiatan musik, program multimedia interaktif, dan sistem augmented reality. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung yang memenuhi kebutuhan unik anak-anak dengan ASD.
Kegiatan Musik
- Kegiatan musik telah terbukti efektif dalam mengajar anak-anak dengan ASD membaca ekspresi wajah. Sebuah studi kasus yang melibatkan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dengan ASD menunjukkan keberhasilan dalam mengenali emosi kesedihan melalui sesi musik satu-ke-satu selama tiga bulan. Penggunaan musik secara terapeutik dapat memfasilitasi keterampilan komunikasi non-verbal, menjadikannya pilihan yang layak untuk mengajarkan pengenalan ekspresi (Eren, 2018).
Program Multimedia Interaktif
- Program multimedia interaktif, seperti program Alpha, telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan komunikasi pada anak-anak dengan autisme. Program-program ini menyediakan platform yang memotivasi dan menarik bagi anak-anak untuk meningkatkan kesadaran membaca kata dan fonologis mereka. Penggunaan multimedia dapat merangsang ekspresi verbal dan meningkatkan kenikmatan, yang sangat penting untuk belajar membaca dengan ekspresi (Heimann et al., 1995).
Sistem Realitas Tertambah
- Sistem Augmented reality (AR), seperti headset AR Optical See-Through (OST), menawarkan cara-cara inovatif untuk mengajarkan pengenalan ekspresi wajah. Sistem ini melapisi model emoji 3D yang menyajikan emosi pada pandangan pengguna, membantu anak-anak dengan ASD memahami dan memahami emosi secara real-time. Pendekatan ini memanfaatkan keuntungan AR untuk memberikan umpan balik langsung dan meningkatkan pengalaman belajar (Sun et al., 2019).
Pendekatan Antarmuka Pengguna Alami (NUI)
- Untuk anak-anak prasekolah dengan autisme, pendekatan antarmuka pengguna alami (NUI) dalam permainan komputer pendidikan dapat mendukung intervensi dini dalam pembelajaran ekspresi wajah. Permainan ini dirancang untuk mengakomodasi ketidakmampuan fisik anak kecil dengan autisme, menyediakan cara yang lebih mudah diakses dan interaktif untuk belajar tentang emosi dan ekspresi (Christinaki et al., 2013).
Instruksi Literasi Komprehensif
- Instruksi literasi komprehensif yang membahas keterampilan yang berfokus pada kode dan makna sangat penting untuk anak-anak dengan ASD. Ini termasuk mengajarkan keterampilan decoding dan meningkatkan kemampuan pemahaman, yang sering menjadi area kesulitan bagi para peserta didik ini. Intervensi yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak, menggabungkan strategi yang mendukung pengenalan ekspresi dan pemahaman konten emosional dalam membaca (Whalon, 2018).
Sementara intervensi ini menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan beragam kebutuhan dan kemampuan anak-anak dengan ASD. Heterogenitas dalam profil membaca di antara peserta didik ini memerlukan pendekatan pengajaran yang dipersonalisasi dan fleksibel. Selain itu, integrasi teknologi dan metode inovatif harus diimbangi dengan praktik pengajaran tradisional untuk memastikan pengalaman belajar holistik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan strategi ini dan mengeksplorasi jalan baru untuk mendukung anak-anak dengan autisme dalam membaca dengan ekspresi.