Mengajar anak autis untuk membaca dalam konteks sosial, seperti menafsirkan tanda atau petunjuk, melibatkan penanganan tantangan kognitif dan sosial yang terkait dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Anak-anak dengan ASD sering menghadapi kesulitan dalam pemahaman membaca karena tantangan dalam kognisi dan komunikasi sosial, yang sangat penting untuk memahami konteks dan niat dalam skenario membaca sosial. Oleh karena itu, strategi yang efektif harus mengintegrasikan keterampilan melek huruf dan pemahaman sosial untuk mendukung anak-anak ini dalam menavigasi konteks sosial.
Memahami Tantangan
- Kognisi dan Pemahaman Sosial: Anak-anak dengan ASD sering berjuang dengan kognisi sosial, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami nuansa sosial dalam bahan bacaan. Hal ini dapat menghambat pemahaman mereka tentang teks yang membutuhkan pemahaman tentang isyarat dan konteks sosial (Henry & Solari, 2021) (“A Treatment to Enhance Social Reading Capabilities in a Gifted Child with Autism Spectrum Disorder”, 2022).
- Heterogenitas dalam Keterampilan Membaca: Kemampuan membaca anak-anak dengan ASD dapat sangat bervariasi. Sementara beberapa mungkin memiliki keterampilan decoding yang kuat, yang lain mungkin kesulitan dengan decoding dan pemahaman, memerlukan intervensi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan individu (Whalon, 2018) (Carnahan et al., 2011).
Strategi Efektif untuk Mengajar Membaca Soal
- Intervensi Membaca Sosial: Intervensi yang berfokus pada “membaca sosial” dapat bermanfaat. Ini melibatkan penggunaan alat multimedia, seperti klip video, untuk membantu anak-anak dengan ASD memecahkan kode perilaku sosial dan meningkatkan penalaran mentalistik mereka. Intervensi semacam itu telah menunjukkan peningkatan dalam kognisi sosial dan pemahaman membaca pada anak-anak dengan ASD yang berfungsi tinggi (“A Treatment to Enhance Social Reading Capabilities in a Gifted Child with Autism Spectrum Disorder”, 2022).
- Instruksi Literasi Komprehensif: Pendekatan seimbang yang mencakup keterampilan yang berfokus pada kode (decoding) dan berfokus pada makna (pemahaman) sangat penting. Ini melibatkan pengajaran kesadaran fonemik, fonik, kosa kata, dan strategi pemahaman dengan cara yang konsisten dengan instruksi membaca berbasis bukti (Whalon, 2018) (Whalon et al., 2009).
- Penggunaan Dukungan Visual: Lingkungan literasi visual dapat membantu pengembangan keterampilan melek huruf dengan memanfaatkan kemampuan persepsi visual yang kuat yang sering ditemukan pada anak-anak dengan ASD. Pendekatan ini dapat membantu mereka lebih memahami dan berintegrasi ke dalam lingkungan sosial mereka (Reiter et al., 2011).
Aplikasi Praktis
- Menggabungkan Minat: Menyesuaikan bahan bacaan untuk memasukkan topik yang menarik bagi anak dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi. Misalnya, menggunakan materi yang berkaitan dengan minat khusus anak, seperti transportasi atau peta, dapat membuat pembelajaran lebih relevan dan menyenangkan (Carnahan et al., 2011).
- Integrasi Keterampilan Sosial: Menanamkan pelatihan keterampilan sosial dalam instruksi membaca dapat membantu anak-anak dengan ASD lebih memahami dan menafsirkan isyarat sosial dalam teks. Ini dapat dicapai melalui unit keterampilan sosial terstruktur yang selaras dengan strategi pemahaman baca (Cass, 2008).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja untuk mengajar anak-anak dengan autisme membaca dalam konteks sosial, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Setiap anak mungkin memerlukan kombinasi intervensi unik yang disesuaikan dengan kekuatan dan tantangan spesifik mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan model instruksional baru sangat penting untuk lebih menyempurnakan pendekatan ini dan memastikan mereka memenuhi kebutuhan peserta didik yang berkembang dengan ASD.