Mengajar anak autis untuk membaca angka dalam konteks kehidupan sehari-hari melibatkan penggunaan metode khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan dalam memperoleh keterampilan numerik, tetapi dengan strategi yang tepat, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang kuat tentang angka. Integrasi metode multisensori, alat interaktif, dan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar mereka. Berikut adalah beberapa pendekatan efektif berdasarkan penelitian terbaru.
Metode Multisensori
- Pembelajaran multisensori, yang melibatkan penggunaan semua indera, telah terbukti secara signifikan meningkatkan pengenalan angka pada anak-anak dengan autisme. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan pendekatan multisensori menyebabkan peningkatan signifikan dalam kemampuan untuk mengenali angka 1-10, dengan skor pasca-intervensi secara signifikan lebih tinggi daripada skor pra-intervensi (Nurjanah & Madechan, 2017).
- Manual multisensori NUMIKON, yang menggabungkan keterampilan sensorik dengan komunikasi dan motivasi, telah efektif dalam mengajarkan konsep matematika dasar kepada anak-anak dengan ASD, menghasilkan tingkat jawaban independen yang benar (Kudacheva, 2022).
Alat Interaktif dan Digital
- E-book interaktif dan permainan serius memberikan pengalaman belajar multisensori yang dapat melibatkan anak-anak dengan autisme. Alat-alat ini menawarkan stimulasi auditori-visual dan praktik interaktif, yang sangat penting untuk mempertahankan perhatian dan memberikan umpan balik yang konstan (Hulusic & Pistoljevic, 2015).
- Permainan papan linier telah terbukti meningkatkan pemahaman numerik dengan memungkinkan anak-anak untuk fokus pada angka selama bermain game. Metode ini membantu anak-anak dengan ASD mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan numerik (Satsangi & Bofferding, 2017).
Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari
- Memasukkan angka ke dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu anak-anak dengan autisme memahami aplikasi praktis mereka. Kegiatan seperti menghitung objek saat berbelanja atau mengidentifikasi nomor pada rambu jalan dapat membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik. (Hampshire, n.d.).
- Mengajar matematika dengan cara yang berhubungan dengan situasi sehari-hari, seperti orientasi ruang dan tindakan mementingkan diri sendiri, dapat membantu anak-anak dengan autisme mengembangkan keterampilan hidup yang penting dan meningkatkan adaptasi sosial mereka (“Teaching Mathematics to Children With Autism”, 2022).
Pembelajaran Individual dan Terstruktur
- Kurikulum individual, seperti program Pemulihan Matematika yang disesuaikan, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme. Pendekatan ini melibatkan pengajaran berhitung harian yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak, yang mengarah pada kemajuan yang signifikan dari waktu ke waktu (Tzanakaki et al., 2014).
- Metode pengajaran terstruktur, termasuk penggunaan alat bantu visual dan petunjuk langkah demi langkah, dapat membantu anak-anak dengan autisme lebih memahami dan mempertahankan konsep numerik (Kudacheva, 2022).
Meskipun metode ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mempertimbangkan variabilitas dalam pola belajar di antara anak-anak dengan autisme. Beberapa anak mungkin memiliki kemampuan verbal yang lebih baik, yang secara positif dapat mempengaruhi perolehan keterampilan numerik mereka (Kljajevic, 2022). Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan strategi pengajaran dengan kekuatan dan kebutuhan masing-masing anak, memastikan lingkungan belajar yang mendukung dan adaptif.