Mengajar anak dengan autisme untuk memahami pertanyaan tentang membaca teks melibatkan penggunaan strategi khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sering menghadapi tantangan dalam pemahaman membaca karena kesulitan dalam perilaku verbal, generasi inferensi, dan pemrosesan kognitif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini dapat meningkatkan keterampilan pemahaman mereka secara signifikan. Bagian berikut menguraikan strategi dan metode efektif yang berasal dari berbagai penelitian.
Dukungan Visual dan Rutinitas Terstruktur
- Dukungan visual memanfaatkan memori visual yang kuat yang sering ditemukan pada anak-anak dengan ASD. Memasangkan dan mengodekan ulang dari pola visual dapat membantu anak-anak ini lebih memahami dan menyimpan informasi dari teks (Aguiar-Aguiar et al., 2020).
- Rutinitas terstruktur yang menggabungkan alat bantu visual dapat memberikan konsistensi dan prediktabilitas, yang bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD dalam memahami bahan baca (Aguiar-Aguiar et al., 2020).
Pelatihan Keterampilan Perilaku (BST)
- BST telah terbukti efektif dalam mengajarkan keterampilan pemahaman membaca seperti memprediksi, mempertanyakan, mengklarifikasi, dan meringkas. Metode ini melibatkan instruksi dan praktik sistematis, yang mengarah pada peningkatan pemahaman dan retensi bahan baca (Singh et al., 2017).
Pelatihan Intraverbal
- Mengajar keterampilan intraverbal, yang melibatkan merespons rangsangan verbal tanpa korespondensi langsung, dapat meningkatkan penceritaan dan pemahaman naratif. Pendekatan ini membantu anak-anak dengan ASD membentuk koneksi verbal yang kompleks, meningkatkan kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan pemahaman (Matos et al., 2024).
Pendekatan Pembelajaran Multisensori
- Teknik pembelajaran multisensori, yang menggabungkan rangsangan visual dan pendengaran, dapat membantu pemahaman dengan menyediakan berbagai jalur untuk memahami teks. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD yang mungkin berjuang dengan pembelajaran berbasis teks tradisional (Silva & Dissanayaka, 2018) (Hulusic & Pistoljevic, 2015).
Pertanyaan Timbal Balik dan Isyarat Anaforis
- Pertanyaan timbal balik, di mana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks, mendorong keterlibatan aktif dan pemahaman yang lebih dalam. Isyarat anaforis, yang melibatkan identifikasi kata ganti dan anteseden mereka, juga dapat meningkatkan pemahaman dengan mengklarifikasi referensi tekstual (Saad, 2022).
Strategi Membaca Berbasis Bukti
- Menerapkan strategi berbasis bukti seperti Hubungan Pertanyaan dan Jawaban (QAR) dapat membantu anak-anak dengan ASD memahami berbagai jenis pertanyaan dan bagaimana menemukan jawaban dalam teks. Metode ini sejalan dengan rekomendasi nasional untuk instruksi baca (Whalon & Hart, 2011).
Meskipun strategi ini telah menunjukkan harapan, penting untuk mengenali beragam kebutuhan anak-anak dengan ASD. Beberapa mungkin memerlukan pendekatan yang lebih individual atau dukungan tambahan untuk mencapai hasil yang optimal. Selain itu, efektivitas strategi ini dapat bervariasi berdasarkan tantangan dan kekuatan spesifik anak. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anak menerima instruksi yang paling tepat dan efektif.