Mengajar anak dengan autisme untuk memahami kalimat pendek melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan berbagai strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Strategi ini berfokus pada peningkatan komunikasi verbal, pemahaman membaca, dan kemampuan untuk memproses dan memahami bahasa. Bagian berikut menguraikan metode dan intervensi utama yang berasal dari penelitian terbaru untuk secara efektif mengajarkan pemahaman kalimat kepada anak-anak dengan autisme.
Pemahaman Lisan dan Intraverbal
- Pemahaman Inferensial Oral: Program intervensi yang berfokus pada peningkatan pemahaman inferensial lisan dapat bermanfaat. Ini melibatkan mengajar anak-anak untuk membuat kesimpulan dari bahasa lisan, yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang kalimat pendek (Kaur, 2025).
- Pelatihan Intraverbal: Mengajar keterampilan intraverbal, yang melibatkan merespons rangsangan verbal tanpa korespondensi langsung, dapat meningkatkan pemahaman. Ini termasuk menceritakan kembali naratif dan menjawab pertanyaan pemahaman, yang membantu dalam membentuk hubungan verbal yang kompleks (Matos et al., 2024).
Teknik Membaca dan Menceritakan Ulang
- Membaca Kalimat dan Menceritakan Kembali: Menerapkan siklus pengajaran membaca kalimat dan menceritakan kembali dapat memfasilitasi munculnya hubungan intraverbal yang kompleks. Metode ini melibatkan membaca teks pendek dan menceritakannya kembali, yang membantu dalam memahami struktur dan makna kalimat (Matos et al., 2024).
- Script Fading: Teknik ini melibatkan penghapusan petunjuk secara bertahap saat anak menjadi lebih mahir dalam membaca dan menceritakan kembali kalimat, sehingga mempromosikan pemahaman independen (Matos et al., 2024).
Pendekatan Pembelajaran Multisensori
- Integrasi Visual dan Auditori: Memanfaatkan teknik pembelajaran multisensori yang menggabungkan rangsangan visual dan pendengaran dapat meningkatkan pemahaman kalimat. Pendekatan ini memanfaatkan kekuatan anak-anak dengan autisme dalam memproses informasi visual dan pendengaran, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memahami arti kalimat (Silva & Dissanayaka, 2018).
- Konversi Adegan Teks-ke-3D: Sistem yang mengubah teks menjadi adegan 3D, dilengkapi dengan output pendengaran, dapat memberikan pengalaman belajar komprehensif yang melayani pelajar visual dan pendengaran (Silva & Dissanayaka, 2018).
Dukungan Pendidikan dan Desain Kurikulum
- Dukungan Pendidikan Terstruktur: Menerapkan strategi dukungan pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan komunikasi verbal sangat penting. Strategi ini harus mencakup pelajaran terstruktur yang mengajarkan tata bahasa kalimat, diskriminasi pertanyaan, dan revisi kalimat (“Towards a Novel, Comprehensive Curriculum for Putting Words Into Sentences”, 2022) (Badrañ, 2024).
- Pengembangan Kurikulum: Kurikulum yang dirancang dengan baik yang mencakup pelajaran tentang kata benda tunggal dan jamak, kalimat subjek-predikat, dan bentuk kata kerja dapat secara sistematis membangun keterampilan pemahaman kalimat (“Towards a Novel, Comprehensive Curriculum for Putting Words Into Sentences”, 2022).
Teknologi dan Program Online
- Program Membaca Online: Program seperti Headsprout Reading Comprehension® telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan pemahaman membaca pada anak-anak dengan autisme. Program-program ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan ASD, memberikan pengalaman belajar yang terstruktur dan interaktif (Grindle et al., 2018).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengajarkan pemahaman kalimat kepada anak-anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan menyesuaikan intervensi yang sesuai. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari alat bantu visual, sementara yang lain mungkin merespons rangsangan pendengaran dengan lebih baik. Selain itu, integrasi teknologi dan metode pengajaran yang inovatif dapat lebih meningkatkan hasil pembelajaran. Sangat penting untuk terus menilai dan menyesuaikan strategi pengajaran untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan setiap anak yang berkembang.