Mengajar anak dengan autisme konsep “lebih besar” dan “lebih kecil” membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang memanfaatkan strategi pembelajaran visual, interaktif, dan berulang. Anak-anak dengan autisme sering mendapat manfaat dari metode yang kurang bergantung pada instruksi verbal dan lebih fokus pada kegiatan visual dan langsung. Pendekatan ini tidak hanya melayani preferensi belajar mereka tetapi juga meningkatkan perkembangan kognitif mereka melalui pengalaman yang menarik dan bermakna. Bagian berikut menguraikan strategi yang efektif untuk mengajarkan konsep-konsep ini.
Strategi Pengajaran Visual
- Alat bantu visual sangat penting untuk anak-anak dengan autisme, karena mereka sering memproses informasi visual lebih efektif daripada informasi pendengaran. Menggunakan gambar, diagram, atau objek fisik dapat membantu menggambarkan konsep “lebih besar” dan “lebih kecil” dengan cara yang jelas dan berwujud (Tissot & Evans, 2003).
- Memasukkan pemodelan video juga bisa bermanfaat. Ini melibatkan menampilkan video yang menunjukkan perbandingan ukuran, yang dapat membantu anak-anak memahami dan meniru konsep (Plavnick, 2012).
Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Game
- Game blok adalah alat yang efektif untuk mengajarkan konsep perbandingan. Dengan memanipulasi balok dengan ukuran berbeda secara fisik, anak-anak dapat secara visual dan taktil mengeksplorasi perbedaan antara “lebih besar” dan “lebih kecil” (Wedani & Suyanta, 2023).
- Game digital edukasi yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan autisme juga dapat mendukung pembelajaran. Permainan ini sering menyertakan elemen interaktif yang melibatkan banyak indera, membuat proses belajar menyenangkan dan efektif (Alagöz et al., 2023).
Praktik Terdistribusi
- Latihan terdistribusi, yang melibatkan penyebaran sesi pembelajaran dari waktu ke waktu, telah terbukti lebih efektif daripada praktik massal untuk anak-anak dengan autisme. Pendekatan ini memungkinkan retensi dan pemahaman yang lebih baik tentang konsep seperti “lebih besar” dan “lebih kecil” (Alkoyak & Vuran, 2025).
- Guru dapat menggabungkan sesi singkat dan sering yang berfokus pada membandingkan objek, memastikan bahwa anak memiliki banyak kesempatan untuk berlatih dan memperkuat pemahaman mereka dari waktu ke waktu.
Penggunaan Strategi Bantu
- Menerapkan strategi bantu seperti dorongan dan penguatan dapat meningkatkan pembelajaran. Misalnya, menggunakan petunjuk untuk membimbing anak dalam mengidentifikasi objek mana yang lebih besar atau lebih kecil, diikuti dengan penguatan positif, dapat mendorong respons yang benar dan membangun kepercayaan diri (Arroyo, 2019) (Scicluna, 2015).
- Pendekatan modular, seperti Pendekatan Modular untuk Pemrograman Autisme di Sekolah (MAAPS), dapat disesuaikan untuk memasukkan modul spesifik yang berfokus pada perbandingan ukuran, memastikan bahwa metode pengajaran selaras dengan kebutuhan anak dan sumber daya yang tersedia (Anderson et al., 2021).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan preferensi dan gaya belajar anak individu. Selain itu, sementara metode visual dan interaktif bermanfaat, beberapa anak mungkin juga merespons dengan baik isyarat pendengaran atau input sensorik lainnya, menyoroti perlunya strategi pengajaran yang fleksibel dan adaptif.