Mengajar anak dengan autisme untuk menghitung dalam kehidupan sehari-hari melibatkan penggunaan strategi khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sering menghadapi tantangan dalam menguasai keterampilan berhitung dasar, tetapi beberapa metode efektif telah diidentifikasi untuk mendukung pembelajaran mereka. Metode-metode ini termasuk pendekatan multisensori, pembelajaran berbasis permainan, kurikulum individual, dan instruksi berbantuan teknologi. Masing-masing strategi ini dapat disesuaikan untuk membantu anak-anak dengan autisme mengembangkan keterampilan menghitung yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan Multisensori
- Matematika Titik Sentuh: Metode ini menggunakan isyarat sentuhan dan visual untuk membantu anak-anak dengan ASD memahami angka dan operasi aritmatika. Telah terbukti meningkatkan pencapaian matematika dengan menyediakan cara terstruktur dan menarik untuk mempelajari angka (Yusaini et al., 2019).
- Touch Math on Tablets: Sebuah penelitian menunjukkan efektivitas menggunakan tablet untuk memberikan teknik Touch Math, yang membantu anak-anak dengan ASD mempelajari penambahan dasar. Metode ini menunjukkan tingkat keberhasilan 100% dalam mengajar keterampilan tambahan, dengan peserta mempertahankan keterampilan ini dari waktu ke waktu (Demir et al., 2023).
Pembelajaran Berbasis Game
- Permainan Papan Linear: Bermain permainan papan linier dapat meningkatkan pemahaman anak tentang hubungan numerik. Dalam sebuah penelitian, anak-anak dengan ASD yang memainkan permainan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan mereka untuk memperkirakan angka pada garis angka, menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep numerik (Satsangi & Bofferding, 2017)].
Kurikulum Individual
- Program Pemulihan Matematika: Program ini, disesuaikan untuk anak-anak dengan autisme, melibatkan sesi pengajaran individual yang intensif. Telah berhasil dalam meningkatkan kemampuan matematika, menunjukkan bahwa instruksi yang dipersonalisasi dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan ASDÂ (Tzanakaki et al., 2014).
- Paradigma Kesetaraan Stimulus: Pendekatan ini menggunakan tugas terkomputerisasi untuk mengajarkan konsep angka melalui pelatihan bertahap. Ini telah terbukti efektif dalam membantu anak-anak dengan ASD memahami angka dan kuantitas, mendukung pengembangan keterampilan berhitung (Garcia et al., 2017).
Instruksi Berbantuan Teknologi
- Pemodelan Video Berbasis iPad: Teknik ini melibatkan penggunaan model video untuk mengajarkan keterampilan berhitung. Ini telah efektif dalam membantu anak-anak dengan ASD belajar mengidentifikasi dan menulis angka, serta memahami kuantitas mereka (Jowett et al., 2012).
- Aplikasi Pendidikan: Aplikasi yang dirancang untuk anak-anak dengan ASD dapat memberikan latihan dalam menghitung, mengenali, dan mengukur. Alat-alat ini dapat digunakan secara individu atau dalam pengaturan kelompok, menawarkan fleksibilitas dan keterlibatan dalam pembelajaran (Winoto et al., 2018).
Urutan Konkret-Representasial-Abstrak (CRA)
- Urutan CRA: Metode instruksional ini melibatkan pengajaran keterampilan matematika melalui perkembangan dari bahan konkret ke gambar representasional, dan akhirnya ke simbol abstrak. Ini telah efektif dalam mengajarkan penambahan dan pengurangan dasar kepada anak-anak dengan ASD dalam pengaturan kelas inklusif (Kaya & Yildiz, 2023).
Meskipun strategi ini telah menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan autisme. Beberapa anak mungkin merespons metode tertentu lebih baik daripada yang lain, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi pengajaran sangat penting. Selain itu, mengintegrasikan komponen sosial ke dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan manfaat terapeutik dari pendidikan berhitung, karena matematika juga melibatkan proses organisasi mental yang bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme (“Teaching Mathematics to Children With Au…”, 2022).