Menemukan guru atau tutor yang memahami disleksia melibatkan mengidentifikasi individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kondisi tersebut tetapi juga terampil dalam menerapkan strategi pengajaran yang efektif yang disesuaikan dengan peserta didik disleksia. Disleksia adalah kondisi neurologis kompleks yang mempengaruhi membaca, mengeja, dan bahasa tertulis, dan memerlukan pendekatan instruksional khusus untuk mengatasi tantangan ini secara efektif. Bagian berikut menguraikan pertimbangan dan strategi utama untuk menemukan guru atau tutor yang cocok untuk individu dengan disleksia.
Memahami Disleksia
- Disleksia ditandai dengan kesulitan dalam membaca, mengeja, dan bahasa tertulis, seringkali meskipun kecerdasan dan pengajaran normal (Mee, 1999).
- Sangat penting bagi pendidik untuk mengenali kesulitan belajar spesifik yang terkait dengan disleksia, seperti defisit pemrosesan fonologis, dan untuk menggunakan intervensi yang ditargetkan (Troeva, 2015).
Kualifikasi Guru dan Tutor
- Guru dan tutor harus memiliki pemahaman yang kuat tentang disleksia, termasuk gejalanya dan tantangan kognitif yang dihadirkannya (Nadelson et al., 2019).
- Pelatihan dalam program disleksia khusus, seperti yang ditawarkan oleh British Dyslexia Association, dapat meningkatkan kemampuan pendidik untuk mendukung siswa disleksia secara efektif (“The British Dyslexia Association – Teaching Dyslexic Students”, 2023).
- Pendidik harus terbiasa dengan strategi berbasis bukti, seperti pendekatan multi-sensorik dan instruksi literasi terstruktur, yang efektif untuk pelajar disleksia (Troeva, 2015).
Strategi Pengajaran yang Efektif
- Metode pengajaran multi-sensorik, yang melibatkan banyak indera secara bersamaan, bermanfaat bagi siswa disleksia. Metode-metode ini membantu memperkuat pembelajaran dan meningkatkan retensi(Troeva, 2015).
- Instruksi terstruktur, kumulatif, dan berurutan direkomendasikan untuk membangun keterampilan dasar secara progresif(Troeva, 2015).
- Guru harus menggunakan strategi pengajaran individual yang mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan unik dari setiap pelajar disleksia(Troeva, 2015).
Penggunaan Teknologi
- Teknologi dapat memainkan peran penting dalam mendukung pelajar disleksia. Sistem yang didukung AI seperti Nexia Tutor menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan dapat menjadi suplemen efektif untuk metode pengajaran tradisional (Hany et al., 2024).
- Alat yang memberikan penguatan pendengaran dan alat bantu visual dapat meningkatkan pemahaman dan retensi untuk siswa disleksia (Hany et al., 2024).
Pengembangan Profesional dan Sumber Daya
- Pengembangan profesional berkelanjutan sangat penting bagi guru untuk tetap mengetahui penelitian terbaru dan metode pengajaran untuk disleksia (Reid, 2018).
- Sumber daya seperti “Mengajar Anak dengan Disleksia: Panduan Praktis” memberikan latihan dan strategi praktis yang dapat diterapkan guru di kelas (Ott, 2006).
Meskipun menemukan guru atau tutor dengan keahlian dalam disleksia sangat penting, sama pentingnya untuk mempertimbangkan lingkungan pendidikan yang lebih luas. Praktik pendidikan inklusif dan pengembangan profesional di seluruh sekolah dapat menciptakan suasana belajar yang mendukung bagi siswa disleksia. Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan spesialis dapat lebih meningkatkan pengalaman pendidikan bagi pelajar disleksia, memastikan mereka menerima dukungan komprehensif yang mereka butuhkan untuk berhasil.
