Mendukung anak dengan autisme untuk tetap percaya diri melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup memberdayakan pengasuh, memanfaatkan intervensi berbasis bukti, dan membina lingkungan yang inklusif. Keyakinan pada anak-anak autis dapat dipupuk dengan memberi mereka alat dan sistem pendukung yang tepat yang memenuhi kebutuhan dan kekuatan unik mereka. Ini melibatkan kombinasi pemberdayaan pengasuh, intervensi terstruktur, dan praktik pendidikan inklusif. Di bawah ini adalah strategi utama yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Pemberdayaan Pengasuh
- Dukungan Aplikasi Seluler: Aplikasi IHEART2U dirancang untuk memberdayakan pengasuh dengan memberikan informasi, dukungan emosional, dan bimbingan yang dipersonalisasi. Desain berbasis pemberdayaan ini membantu pengasuh merasa lebih percaya diri dan terinformasi, yang pada gilirannya mendukung perkembangan dan kepercayaan anak (Ibrahim et al., 2024).
- Program yang Dimediasi Orang Tua: Program seperti model pembinaan dua tingkat berdasarkan Early Start Denver Model (ESDM) meningkatkan keterampilan orang tua dalam mendukung anak-anak mereka. Program-program ini meningkatkan efikasi diri orang tua dan mengurangi stres, yang secara positif berdampak pada kepercayaan anak (Noorden, 2024).
Intervensi Berbasis Bukti
- Intervensi Perilaku Perkembangan Naturalistik (NDBI) : Intervensi ini efektif dalam meningkatkan komunikasi, keterampilan bermain, dan keterlibatan sosial pada anak-anak autis. Dengan mengintegrasikan strategi ini ke dalam rutinitas sehari-hari, anak-anak dapat mengalami kesempatan belajar yang konsisten, meningkatkan kepercayaan mereka (Noorden, 2024).
- Penggabungan Minat Khusus: Memanfaatkan minat khusus anak dalam perencanaan pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi, yang mengarah pada peningkatan kepercayaan diri. Pendekatan ini mengakui dan menghargai preferensi dan kekuatan unik anak (Stuart, 2018).
Lingkungan Inklusif dan Mendukung
- Pendidikan Inklusif: Menciptakan pengaturan pendidikan ramah autisme yang mempromosikan inklusi dan pemahaman teman sebaya dapat secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri anak. Ini melibatkan mengadaptasi metode pengajaran dan memberikan dukungan sosial seperti instruksi yang dimediasi rekan (Stuart, 2018) (Bombińska-Domżał, 2022).
- Intervensi Terapeutik: Intervensi terapeutik yang disesuaikan dalam pengaturan inklusif membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang diperlukan dan perilaku yang diinginkan, yang sangat penting untuk kepercayaan diri dan partisipasi mereka dalam kegiatan pendidikan khasnya (Bombińska-Domżał, 2022).
Strategi Dukungan Holistik
- SPELL Framework: Kerangka kerja ini menekankan dukungan terstruktur, harapan positif, empati, gairah rendah, dan tautan, yang penting untuk membantu anak-anak autis mengatasi perubahan dan mengelola kecemasan, sehingga mendukung kepercayaan mereka (“Strategies for supporting autistic people”, 2022).
- Keterampilan Hidup Harian (DLS) : Mendukung pengembangan DLS melalui praktik penegasan keragaman saraf dapat meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian anak, berkontribusi pada kepercayaan diri mereka secara keseluruhan (Morrison et al., 2024).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung kepercayaan pada anak-anak autis, penting untuk mengenali individualitas setiap anak. Intervensi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi khusus anak dan keluarga mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan adaptasi dari strategi ini diperlukan untuk memastikannya tetap efektif dan relevan. Keterlibatan pengasuh, pendidik, dan masyarakat dalam upaya kolaboratif sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang menumbuhkan kepercayaan diri dan kesejahteraan pada anak-anak autis.