Mendukung seorang anak dengan autisme yang mengalami kecemasan ketika belajar membaca melibatkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan literasi dan gejala kecemasan yang terkait dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Anak-anak dengan ASD sering menghadapi kesulitan dalam memecahkan kode dan memahami teks, yang dapat diperparah oleh kecemasan, sehingga sangat penting untuk menerapkan strategi yang memenuhi kedua kebutuhan ini. Intervensi yang efektif harus mengintegrasikan instruksi literasi dengan teknik manajemen kecemasan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Strategi Instruksi Literasi
- Instruksi Literasi Komprehensif: Sangat penting untuk memberikan pendekatan seimbang yang berfokus pada keterampilan decoding dan pemahaman. Ini termasuk menggunakan praktik berbasis bukti seperti isyarat anaforik dan pertanyaan timbal balik untuk meningkatkan pemahaman baca (Whalon, 2018) (Saad, 2022).
- Adaptasi Membaca Dialogik: Strategi RECALL, yang mengadaptasi bacaan dialogis untuk anak-anak dengan ASD, dapat bermanfaat. Pendekatan ini menggabungkan membaca bersama dengan strategi berbasis bukti untuk mendukung pengembangan bahasa dan literasi, membuat sesi membaca lebih menarik dan kurang menimbulkan kecemasan (Whalon et al., 2013).
- Instruksi Individual: Menyesuaikan instruksi membaca dengan kebutuhan dan minat khusus anak dapat membantu mempertahankan keterlibatan dan mengurangi kecemasan. Ini mungkin melibatkan penggunaan dukungan visual dan pengurangan bahasa abstrak untuk membuat bacaan lebih mudah diakses (Whalon, 2018) (Mirenda, 2003).
Teknik Manajemen Kecemasan
- Terapi Perilaku Kognitif yang Dimodifikasi (mCBT) : mCBT telah terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan pada anak-anak dengan ASD. Pendekatan ini mencakup dukungan visual, pernyataan koping kognitif, dan strategi untuk generalisasi keterampilan, yang dapat diintegrasikan ke dalam sesi membaca untuk membantu mengelola kecemasan (Keefer, n.d.) (Hoffman, 2013).
- Intervensi yang Dimediasi Orang Tua: Program seperti CLK-CUES, yang melibatkan orang tua dalam proses intervensi, telah menunjukkan harapan dalam mengurangi kecemasan terkait ketidakpastian pada anak autis muda. Pendekatan ini dapat disesuaikan untuk mendukung kegiatan membaca di rumah (Adams et al., 2024).
- Dukungan Lingkungan dan Kontekstual: Menciptakan lingkungan membaca yang tenang dan terstruktur dapat membantu mengurangi kecemasan. Ini termasuk meminimalkan gangguan, memberikan instruksi yang jelas, dan menggunakan rutinitas yang konsisten (Hoffman, 2013).
Dukungan Soal dan Emosional
- Pelatihan Keterampilan Sosial: Memasukkan cerita sosial, pemodelan diri video, dan percakapan komik strip dapat membantu anak-anak dengan ASD memahami isyarat sosial dan mengurangi kecemasan selama kegiatan membaca (Hoffman, 2013).
- Intervensi Berbasis Keluarga: Melibatkan anggota keluarga dalam proses pembelajaran dapat memberikan dukungan emosional dan memperkuat pengalaman membaca yang positif. Terapi perilaku kognitif berbasis keluarga telah efektif dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan interaksi sosial (Nadeau et al., 2015).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung anak-anak dengan autisme yang mengalami kecemasan ketika belajar membaca, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Setiap anak mungkin merespons intervensi secara berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak efektif untuk yang lain. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak. Selain itu, kolaborasi antara pendidik, terapis, dan keluarga sangat penting untuk memastikan pendekatan yang konsisten dan suportif di berbagai pengaturan.