Father and daughter bonding through painting at a desk, creating art together indoors.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Disgrafia Pada Anak?

Mendiagnosis disgrafia pada anak-anak melibatkan mengidentifikasi kesulitan tulisan tangan tertentu yang tidak disebabkan oleh keterlambatan perkembangan umum. Kemajuan terbaru dalam teknologi, terutama dalam pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam, telah memberikan metode baru untuk mendiagnosis disgrafia dengan lebih efisien dan akurat. Metode ini fokus pada analisis sampel tulisan tangan untuk mendeteksi pola yang menunjukkan disgrafia. Bagian berikut menguraikan pendekatan dan pertimbangan utama dalam mendiagnosis disgrafia pada anak-anak.

Metode Diagnosis Tradisional dan Manual

  • Gejala dan Tanda: Disgrafia ditandai dengan tulisan tangan yang tidak teratur, penanganan alat tulis yang tidak tepat, penulisan lambat, dan posisi tangan yang tidak biasa (Kunhoth et al., 2024)].
  • Penilaian Manual: Metode tradisional seperti tes Brave Handwriting Kinder (BHK) melibatkan penilaian manual sampel tulisan tangan, yang dapat bersifat subjektif dan menghabiskan waktu (Gemelli et al., 2023).
  • Evaluasi Ahli: Diagnosis sering melibatkan praktisi medis menganalisis dokumen tertulis, yang bisa padat karya dan mungkin melewatkan gejala ringan (Gupta et al., 2023).

Pembelajaran Mesin dan Pendekatan Pembelajaran Mendalam

  • Pembelajaran Mesin Multimodal: Pendekatan baru menggabungkan data tulisan tangan online dan offline untuk meningkatkan akurasi diagnostik. Metode ini menggunakan pengklasifikasi SVM dan XGBoost, mencapai akurasi 88,8% (Kunhoth et al., 2024).
  • Model Pembelajaran Menahan: Model CNN khusus telah dikembangkan untuk mengklasifikasikan tulisan tangan sebagai disgrafis atau non-disgrafis, mencapai tingkat akurasi tinggi (misalnya, 91,8%) (Vydeki et al., 2024). Model lain seperti Inception V3, RESNET, dan VGG16 juga digunakan untuk tujuan ini (Sharmila et al., 2023)].
  • Sistem Otomatis: Sistem ini menggunakan algoritma pembelajaran mendalam untuk mengotomatiskan proses deteksi, membuatnya lebih murah dan lebih terstandarisasi (“An Automated System for the Early Detection of Dysgraphia using Deep Learning Algorithms”, 2023).

Pengumpulan Data dan Analisis Fitur

  • Sampel Tulisan Tangan: Pengumpulan data melibatkan pengumpulan sampel tulisan tangan dari anak-anak, yang kemudian dianalisis untuk fitur spesifik yang menunjukkan disgrafia (Kunhoth et al., 2024).
  • Pena Cerdas dan Fitur Visual: Pena pintar dapat secara otomatis mengekstrak fitur visual dari tulisan tangan, memfasilitasi proses diagnosis (Gemelli et al., 2023).
  • Interaksi Anak-Robot: Metode inovatif melibatkan penggunaan robot untuk melibatkan anak-anak dalam tugas menulis, mengumpulkan data untuk dianalisis dengan CNN (Gouraguine et al., 2023).

Pendekatan Psikolinguistik dan Individual

  • Perspektif Psikolinguistik: Pendekatan ini berfokus pada aspek kognitif dan psikologis disgrafia, menekankan perlunya metode koreksi individual (Shevchenko et al., 2024).
  • Intervensi yang Disesuai: Diagnosis yang efektif harus mengarah pada intervensi yang dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, meningkatkan keterampilan menulis dan perkembangan keseluruhan (Shevchenko et al., 2024)].

Sementara kemajuan teknologi telah secara signifikan meningkatkan diagnosis disgrafia, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan dan tantangan yang terkait dengan metode ini. Penilaian tradisional, meskipun subjektif, memberikan pemahaman komprehensif tentang kemampuan menulis anak dalam konteks dunia nyata. Selain itu, integrasi pembelajaran mesin dan teknik pembelajaran mendalam memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap privasi data dan masalah etika, terutama ketika berhadapan dengan informasi sensitif yang terkait dengan ketidakmampuan belajar anak-anak. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang menggabungkan metode tradisional dengan teknologi modern dapat menawarkan solusi paling efektif untuk mendiagnosis disgrafia pada anak-anak.

Kunhoth, J., Al-Maadeed, S., Kunhoth, S., Akbari, Y., & Saleh, M. (2024). Automated systems for diagnosis of dysgraphia in children: a survey and novel framework. International Journal on Document Analysis and Recognition. https://doi.org/10.1007/s10032-024-00464-z
Gemelli, A., Marinai, S., Vivoli, E., & Zappaterra, T. (2023). Deep-learning for dysgraphia detection in children handwritings. https://doi.org/10.1145/3573128.3609351
Gupta, R., Gunjan, N. A., Garg, R., Karwal, S., Goyal, A., & Singla, N. (2023). A framework for dysgraphia detection in children using convolutional neural network. International Journal of Bioinformatics Research and Applications. https://doi.org/10.1504/ijbra.2023.133697
Kunhoth, J., Al-Maadeed, S., Saleh, M., & Akbari, Y. (2024). Multimodal Ensemble with Conditional Feature Fusion for Dysgraphia Diagnosis in Children from Handwriting Samples. arXiv.Org. https://doi.org/10.48550/arxiv.2408.13754
Vydeki, D., Bhandari, D., Patil, P. P., & Kulkarni, A. (2024). Towards Accessible Learning: Deep Learning-Based Potential Dysgraphia  Detection and OCR for Potentially Dysgraphic Handwriting. https://doi.org/10.48550/arxiv.2411.13595
Sharmila, C., Shanthi, N., Santhiya, S., & Sruthi, R. (2023). An Automated System for the Early Detection of Dysgraphia using Deep Learning Algorithms. https://doi.org/10.1109/ICSCDS56580.2023.10105022
An Automated System for the Early Detection of Dysgraphia using Deep Learning Algorithms. (2023). https://doi.org/10.1109/icscds56580.2023.10105022
Gouraguine, S., Riad, M., Qbadou, M., & Mansouri, K. (2023). Dysgraphia detection based on convolutional neural networks and child-robot interaction. International Journal of Electrical and Computer Engineering. https://doi.org/10.11591/ijece.v13i3.pp2999-3009
Shevchenko, Y., Dubiaha, S., SAIENKO, Y., Huz, V., & Svyrydenko, H. (2024). Exploring dysgraphia in elementary school students: assessment and tailored intervention strategies from a psycholinguistic perspective. Multidisciplinary Science Journal. https://doi.org/10.31893/multiscience.2024ss0714
Scroll to Top