A lively group of children playing inside a colorful kindergarten classroom.

Bagaimana Cara Menciptakan Lingkungan Belajar Berhitung Yang Nyaman Bagi Anak Cerebral Palsy?

Menciptakan lingkungan belajar berhitung yang nyaman untuk anak-anak dengan cerebral palsy (CP) melibatkan penanganan kebutuhan pendidikan unik mereka melalui strategi yang disesuaikan dan teknologi pendukung. Ini membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan kegiatan langsung, praktik pendidikan inklusif, teknologi bantu, dan pemahaman tentang tantangan kognitif dan fisik yang dihadapi oleh anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan strategi utama untuk menciptakan lingkungan seperti itu.

Pembelajaran Berbasis Aktivitas Langsung

  • Kegiatan langsung telah terbukti meningkatkan keterampilan matematika dasar pada anak-anak dengan CP. Kegiatan ini melibatkan siswa dalam pengalaman belajar taktil praktis yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep matematika seperti menghitung, pengenalan angka, dan operasi aritmatika (Nurjanah et al., n.d.).
  • Penggunaan objek fisik dan manipulatif dapat membantu anak-anak dengan CP lebih memahami ide-ide matematika abstrak dengan memberikan contoh konkret yang dapat mereka berinteraksi secara fisik (Nurjanah et al., n.d.).

Praktik Pendidikan Inklusif

  • Pendidikan inklusif sangat penting bagi anak-anak dengan CP, karena memastikan mereka menerima dukungan dan adaptasi yang diperlukan dalam pengaturan pendidikan arus utama. Ini termasuk diferensiasi kurikulum, langkah-langkah dukungan individual, dan akomodasi yang wajar untuk memfasilitasi pembelajaran (Lebeer, 2018).
  • Negara-negara seperti Norwegia dan Italia telah memelopori pendidikan inklusif, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan CP dapat berkembang di lingkungan sekolah reguler (Lebeer, 2018).

Teknologi Bantu

  • Teknologi bantu (AT) memainkan peran penting dalam meminimalkan hambatan pendidikan untuk anak-anak dengan CP. AT dapat mencakup perangkat dan perangkat lunak yang membantu komunikasi, mobilitas, dan pembelajaran, sehingga meningkatkan pengalaman pendidikan bagi anak-anak ini(Botha & Mihai, 2024).
  • Pelatihan untuk pendidik dan siswa dalam penggunaan AT sangat penting untuk memaksimalkan manfaatnya dan memastikan integrasi yang efektif ke dalam proses pembelajaran (Botha & Mihai, 2024).

Perangkat Lunak Kognisi dan Pembelajaran yang Terwujud

  • Kerangka kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika melibatkan interaksi fisik dan pengalaman sensorik. Pendekatan ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan CP, yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional (Rooijen et al., 2011).
  • Perangkat lunak pembelajaran yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan CP, seperti yang didasarkan pada Model Desain Antarmuka Pengguna Perangkat Lunak Pembelajaran (LSUIDM), dapat memberikan pengalaman pendidikan yang menarik dan interaktif yang memenuhi kebutuhan mereka (sulaiman & Ghazali, 2015).

Menciptakan Lingkungan yang Toleran dan Mendukung

  • Mengembangkan lingkungan pendidikan yang toleran dan inklusif sangat penting untuk keberhasilan anak-anak dengan CP. Ini melibatkan mendidik teman sebaya dan guru tentang tantangan yang dihadapi oleh anak-anak ini dan mempromosikan sikap positif terhadap inklusi (Любимов et al., 2020).
  • Penggunaan edutainment, atau hiburan pendidikan, dapat membantu menumbuhkan komunitas yang mendukung dengan menghadirkan nilai-nilai moral dan perilaku yang kompleks dengan cara yang menarik dan dapat diakses (Любимов et al., 2020).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk menciptakan lingkungan belajar berhitung yang nyaman bagi anak-anak dengan CP, penting untuk mengenali tantangan dan hambatan yang sedang berlangsung yang ada. Transisi ke pendidikan inklusif masih dalam proses, dengan perbedaan dalam implementasi di berbagai wilayah dan sekolah(Lebeer, 2018). Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami lintasan perkembangan kemampuan aritmatika pada anak-anak dengan CP dan untuk menyempurnakan metodologi pendidikan yang memenuhi kebutuhan spesifik mereka(Rooijen et al., 2011).

Nurjanah, N., Rohayati, A., & Riza, L. S. (n.d.). A Learning Media Based on Hands-on Activity in Mathematics for Students Special School. https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2021.008.02.02
Lebeer, J. (2018). It is a long road to inclusive education for children with cerebral palsy. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.13702
Botha, S., & Mihai, M. A. (2024). The use of assistive technology to minimise educational learning barriers for learners with cerebral palsy. Journal of Education. https://doi.org/10.17159/2520-9868/i93a02
Rooijen, M. van, Verhoeven, L., & Steenbergen, B. (2011). Early numeracy in cerebral palsy: review and future research. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/J.1469-8749.2010.03834.X
sulaiman, nuraini hidayah bte, & Ghazali, M. (2015). Learning through playing for children with cerebral palsy. https://doi.org/10.11113/JT.V78.6930
Любимов, М. Л., Соловйова, І. Л., Zakharova, M. O., & Мокс, А. А. (2020). Creating a comfortable educational environment for students with disabilities using informal education technologies. https://doi.org/10.25688/2223-6872.2020.34.2.08
Scroll to Top