Berurusan dengan amukan pada anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan intervensi perilaku, teknologi, dan teknik terapeutik. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi penyebab yang mendasari amukan, seperti disregulasi emosional dan kesulitan komunikasi, dan menyediakan alat manajemen yang efektif untuk pengasuh dan pendidik. Bagian berikut menguraikan berbagai metode dan efektivitasnya dalam mengelola amukan pada anak-anak dengan autisme.
Pendekatan Neuro-Simbolik dan Teknologi
- Pendekatan neuro-simbolik mengintegrasikan jaringan saraf dan penalaran simbolik untuk memantau dan mencegah amukan. Sistem ini menggunakan data fisiologis dan perilaku real-time dari perangkat yang dapat dikenakan untuk memprediksi episode amukan, memungkinkan intervensi tepat waktu (Monaldini, 2024).
- Sistem deteksi meltdown juga sedang dikembangkan untuk mengidentifikasi dan mengelola amukan, dengan fokus pada hiperaktif dan impulsif sebagai indikator kunci (Khullar et al., 2021).
Intervensi Perilaku
- Analisis Perilaku Terapan (ABA) adalah metode yang banyak digunakan yang menggunakan penilaian fungsional untuk memahami penyebab kemarahan dan mengembangkan intervensi yang ditargetkan. Pendekatan ini berfokus pada pengkondisian operan untuk memodifikasi perilaku (Wilson, 2023).
- Prosedur kepunahan dan penguatan positif telah terbukti mengurangi perilaku amukan dengan menghilangkan penguatan perilaku negatif dan mendorong perilaku positif (Putri, 2015).
Teknik Time-Out
- Teknik “isolasioner time-out” telah efektif dalam mengurangi perilaku amukan dengan mengeluarkan sementara anak dari lingkungan yang memperkuat, sehingga mengurangi frekuensi amukan (“Reducing Tantrum Behavior In Autistic Children Through “Isolationary Time-Out” Type Of Time Out Techniques”, 2022).
- Studi lain mengkonfirmasi keefektifan teknik time-out dalam mengurangi frekuensi tantrum, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam episode tantrum selama fase intervensi (Ranny & Marlina, 2022).
Teknik Narasi dan Cerita Sosial
- Praktik naratif, seperti menggunakan teman imajiner terapis atau koin ajaib, membantu anak-anak mengeksternalisasi masalah mereka dan mengembangkan solusi melalui imajinasi dan pemikiran abstrak (Chimpén-López et al., 2022).
- Cerita sosial, yang melibatkan membaca cerita yang dipersonalisasi kepada anak-anak, telah berhasil mengurangi perilaku amukan dengan meningkatkan pemahaman sosial dan keterampilan komunikasi (Sha’arani & Tahar, 2017).
Pelatihan Komunikasi Fungsional
- Pelatihan komunikasi fungsional (FCT) bertujuan untuk mengganti perilaku tantrum dengan metode komunikasi yang tepat. Teknik seperti penundaan waktu progresif dengan isyarat visual sangat efektif dalam meningkatkan waktu tunggu dan mengurangi amukan (Lee, 2014).
Sementara strategi ini menawarkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan autisme. Efektivitas intervensi dapat bervariasi, dan kombinasi metode mungkin diperlukan untuk mencapai hasil terbaik. Selain itu, peran pengasuh dan pendidik sangat penting dalam menerapkan strategi ini secara konsisten dan efektif.