A young girl in denim sits alone in a doorway looking distressed, conveying loneliness.

Bagaimana Cara Menangani Anak Dengan Retardasi Mental Yang Mudah Frustrasi Saat Belajar Menulis?

Berurusan dengan seorang anak dengan keterbelakangan mental yang mudah frustrasi ketika belajar menulis membutuhkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan fisik dan emosional yang mereka hadapi. Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering mengalami kesulitan dengan keterampilan motorik halus, yang dapat membuat menulis menjadi tugas yang sangat membuat frustrasi. Untuk mendukung anak-anak ini secara efektif, penting untuk menerapkan strategi yang meningkatkan kemampuan menulis mereka sambil juga menumbuhkan lingkungan emosional yang positif.

Alat Bantu dan Teknologi

  • Pegangan Pena: Menggunakan pegangan pena yang dirancang khusus dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down dan kondisi serupa meningkatkan kenyamanan menulis mereka dan mengurangi frustrasi. Pegangan ini dirancang untuk mengakomodasi masalah ketangkasan dan memungkinkan sesi menulis yang lebih lama tanpa ketidaknyaman (AlBeeshi et al., 2020).
  • Alternatif Keyboard: Untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme, menggunakan keyboard alih-alih tulisan tangan tradisional dapat mengurangi ketegangan fisik dan frustrasi yang terkait dengan menulis. Pendekatan ini dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang berjuang dengan kesulitan perencanaan motorik (Broun, 2009).

Intervensi dan Latihan yang Disesuaikan

  • Latihan Tulisan Tangan yang Ditargetkan: Menerapkan latihan khusus yang berfokus pada peningkatan keterampilan tulisan tangan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam keterbacaan dan kecepatan. Latihan-latihan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak, seperti yang ditunjukkan dalam studi kasus yang melibatkan anak-anak dengan Sindrom Asperger (Pani, 2024).
  • Aktivitas Integrasi Visual-Motorik: Untuk anak-anak dengan disgrafia, kegiatan yang meningkatkan integrasi visual-motorik dapat bermanfaat. Program seperti Write-Rite menyediakan latihan interaktif yang membantu anak-anak berlatih menulis pada berbagai tingkat kesulitan, meningkatkan kemahiran mereka dari waktu ke waktu (Rahim & Jamaludin, n.d.).

Strategi Emosional dan Perilaku

  • Mengatasi Toleransi Frustrasi Rendah: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan pengaturan diri emosional sangat penting bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar. Teknik-teknik seperti menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan mengajar mekanisme koping dapat membantu mengelola frustrasi dan meningkatkan perilaku akademis(Nordman & Adcock, 2022).
  • Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) : Memanfaatkan kerangka kerja ZPD dapat membantu mengidentifikasi keterampilan yang hampir dikuasai seorang anak dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencapainya. Pendekatan ini mendorong pengembangan keterampilan bertahap dan mengurangi frustrasi dengan berfokus pada tujuan yang dapat dicapai (Anish et al., 2021).

Instruksi Penulisan Komprehensif

  • Pendekatan Kognitif: Mengatasi kesulitan menulis melalui strategi kognitif dapat membantu anak-anak dengan cacat mental meningkatkan keterampilan menulis mereka. Ini melibatkan fokus pada keterampilan motorik persepsi dan memberikan instruksi yang responsif terhadap kebutuhan unik mereka (Baroody, 1988).
  • Seluruh Bahasa dan Metode Landmark: Teknik instruksional ini menekankan integrasi membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan, membina lingkungan belajar yang kolaboratif dan mendukung. Metode semacam itu dapat meningkatkan pengaturan diri dan kepercayaan diri dalam menulis (Bardine, 1997).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung anak-anak dengan keterbelakangan mental secara tertulis, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik dan dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai intervensi. Penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak yang terus berkembang. Selain itu, membina lingkungan yang mendukung dan memahami, baik di rumah maupun di lingkungan pendidikan, sangat penting untuk perkembangan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.

AlBeeshi, A., Almahmoud, E., Almahmoud, E., Alosaimi, N., & Alshammari, H. (2020). Designing a Writing Grip for Children with Down Syndrome that Can Enhance Learning Process, Reduce Writing Exhaustion and Improve Quality of Life. https://doi.org/10.1007/978-3-030-60703-6_1
Broun, L. T. (2009). Take the Pencil Out of the Process. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990904200102
Pani, T. P. (2024). The Write Way Forward: A Transformative Journey from Illegible to Flawless Handwriting in Asperger’s Syndrome: A Case Report. International Journal For Multidisciplinary Research. https://doi.org/10.36948/ijfmr.2024.v06i01.14229
Rahim, N., & Jamaludin, Z. (n.d.). Write-rite: enhancing handwriting proficiency of children with dysgraphia. https://doi.org/10.32890/jict2019.18.3.2
Nordman, J., & Adcock, J. C. (2022). Addressing Low Frustration Tolerance in Students With Learning Disabilities. Intervention In School And Clinic. https://doi.org/10.1177/10534512221140490
Anish, P. R., Joshi, V., Sonar, P., & Ghaisas, S. (2021). Writaupair: Assistive Platform for Children with Writing Difficulties. Information Reuse and Integration. https://doi.org/10.1109/IRI51335.2021.00059
Baroody, A. J. (1988). A Cognitive Approach to Writing Instruction for Children Classified as Mentally Handicapped. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.36.2.0007
Bardine, B. (1997). Working with Learning Disabled Writers: Some Perspectives.
Scroll to Top