notebook, hand, pen, write, writing, taking notes, notes, document, education, knowledge, learn, note, paper, school, student, work, writing, writing, writing, education, education, education, learn, learn, school, school, school, school, student, student, student, student, student

Bagaimana Cara Menanamkan Kebiasaan Menulis Tanpa Membuat Anak Tertekan?

Menanamkan kebiasaan menulis pada anak berusia 24 tahun tanpa menyebabkan depresi melibatkan menciptakan lingkungan yang mendukung dan menarik yang mendorong menulis sebagai aktivitas positif dan ekspresif. Sementara penelitian yang diberikan terutama berfokus pada anak-anak yang lebih kecil, beberapa strategi dapat disesuaikan untuk orang dewasa. Strategi ini termasuk menggunakan teknik penulisan ekspresif, menciptakan lingkungan yang tidak mengancam, dan menggabungkan metode kreatif dan kinestetik untuk membuat penulisan menyenangkan dan bebas stres.

Teknik Menulis Ekspresif

  • Tulisan ekspresif, yang melibatkan menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam seseorang, telah terbukti mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada berbagai populasi, termasuk wanita hamil dan remaja (“The Effect of Writing Therapy Using Two Methods of Expressive Writing and Daily Activity Writing on Stress, Anxiety and Depression in Primiparous Pregnant Women; A Randomized Clinical Trial”, 2022) (Unterhitzenberger & Rosner, 2014). Mendorong anak berusia 24 tahun untuk terlibat dalam tulisan ekspresif dapat membantu mereka memproses emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental.
  • Terapi menulis, seperti membuat buku harian, memungkinkan individu untuk menyalurkan emosi secara positif dan dapat menjadi metode terapi diri untuk meningkatkan kesehatan mental (Wantini et al., 2022).

Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

  • Lingkungan yang mendukung dan tidak mengancam sangat penting untuk mendorong penulis yang enggan. Penguatan positif dan umpan balik langsung dan non-kritis dapat membantu individu merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam kemampuan menulis mereka (Tyler, 1994).
  • Berbagi ide dengan teman sebaya atau mentor sebelum menulis dapat memvalidasi pemikiran individu dan membuat proses penulisan lebih kolaboratif dan kurang terisolasi (Tyler, 1994).

Menggabungkan Metode Kreatif dan Kinestetik

  • Menggunakan metode kreatif seperti mendongeng, menggambar, atau menggunakan alat bantu visual dapat membuat tulisan lebih menarik dan tidak terlalu menakutkan. Metode ini dapat membantu individu mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda dan secara bertahap membangun keterampilan menulis mereka (Monitasari & Katoningsih, 2022) (Sari et al., 2023)].
  • Alat kinestetik, seperti Write Right Tool, yang melibatkan penelusuran huruf dengan resistensi, dapat meningkatkan konsentrasi dan membuat proses penulisan lebih interaktif dan menyenangkan (Lang, 1977).

Perspektif Alternatif

Meskipun strategi ini dapat membantu menanamkan kebiasaan menulis, penting untuk menyadari bahwa menulis mungkin bukan cara ekspresi yang disukai semua orang. Beberapa individu mungkin menemukan bentuk ekspresi kreatif lainnya, seperti seni atau musik, lebih memuaskan dan kurang stres. Selain itu, efektivitas menulis sebagai alat terapi dapat bervariasi berdasarkan preferensi individu dan kebutuhan psikologis. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan minat individu dan tingkat kenyamanan untuk menghindari menyebabkan stres atau depresi yang tidak semestinya.

The Effect of Writing Therapy Using Two Methods of Expressive Writing and Daily Activity Writing on Stress, Anxiety and Depression in Primiparous Pregnant Women; A Randomized Clinical Trial. (2022). https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-1139152/v1
Unterhitzenberger, J., & Rosner, R. (2014). Lessons from writing sessions: a school-based randomized trial with adolescent orphans in Rwanda. European Journal of Psychotraumatology. https://doi.org/10.3402/EJPT.V5.24917
Wantini, W., Suyatno, S., & Dinni, S. M. (2022). Implementation of Expressive Writing Therapy Through Writing Diary Coping Anxiety in Children Victims of Covid-19. Al-Hayat. https://doi.org/10.35723/ajie.v6i1.237
Tyler, B. (1994). Encouraging Reluctant Writers in the Classroom.
Monitasari, A., & Katoningsih, S. (2022). The Habit of “Let’s Write Cheerfully” for Children Aged 5-6 Years Old. Early Childhood Research Journal (ECRJ). https://doi.org/10.23917/ecrj.v4i1.11878
Sari, V. T., Khadijah, S., & Marginingsih, R. (2023). Pelatihan penulisan kreatif dalam meningkatkan keterampilan di desa sindangsari. https://doi.org/10.33558/an-nizam.v2i3.7633
Lang, B. M. (1977). Writing and kinesthetic teaching device.
Scroll to Top