Memperkenalkan anak dengan sindrom Down ke buku sejak dini adalah langkah penting dalam mendorong perkembangan bahasa dan literasi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi membaca dini dapat secara signifikan meningkatkan bahasa lisan, keterampilan memori, dan perkembangan kognitif secara keseluruhan pada anak-anak dengan sindrom Down. Pendekatan untuk memperkenalkan buku harus disesuaikan untuk memanfaatkan kekuatan mereka, seperti memori visual, sementara juga mengatasi tantangan mereka, seperti pemrosesan fonologis. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan untuk memperkenalkan buku secara efektif kepada anak kecil dengan sindrom Down.
Pengenalan Awal dan Paparan Konsisten
- Mulai Lebih Awal: Memperkenalkan kegiatan membaca sejak usia dua tahun dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan literasi. Paparan dini membantu anak-anak dengan sindrom Down mengembangkan bahasa lisan dan keterampilan melek huruf secara serentan (Buckley & Bird, 2001) (Buckley, 2001).
- Praktik Konsisten: Sesi membaca teratur, idealnya diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari, dapat memperkuat pembelajaran dan membantu anak-anak mengembangkan sikap positif terhadap membaca (Ricci & Osipova, 2012).
Metode dan Strategi Pengajaran
- Pendekatan Seluruh Kata: Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat dari strategi pembelajaran kata utuh pada awalnya, karena keterampilan memori visual mereka yang kuat. Pendekatan ini dapat secara bertahap dilengkapi dengan fonik karena mereka mengembangkan keterampilan membaca yang lebih lanjut (Hughes, 2006) (Buckley, 2001).
- Membaca Buku Bersama (SBR) : Terlibat dalam membaca buku bersama dapat meningkatkan hasil bahasa dan komunikasi. Metode ini melibatkan sesi membaca interaktif di mana orang tua dan anak-anak mendiskusikan cerita, mengajukan pertanyaan, dan menghubungkan konten dengan pengalaman kehidupan nyata (Jeremić et al., 2023).
- Penggunaan Alat Bantu Visual: Memasukkan kartu flash, permainan, dan bagan dapat membuat sesi membaca lebih menarik dan memenuhi kekuatan pembelajaran visual anak-anak dengan sindrom Down (Oelwein, 1995).
Keterlibatan Orang Tua dan Lingkungan Rumah
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam menumbuhkan minat anak dalam membaca. Mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan membimbing mereka untuk belajar dari buku dapat meningkatkan pemahaman dan kosakata mereka (Ricci, 2011).
- Lingkungan Literasi Rumah: Lingkungan rumah yang mendukung yang mencakup berbagai buku dan bahan bacaan dapat merangsang minat anak dalam membaca dan berkontribusi pada pengembangan literasi mereka(Ricci & Osipova, 2012).
Dukungan dan Adaptasi Terprogram
- Program Terstruktur: Partisipasi dalam program literasi awal terstruktur yang menggabungkan kesadaran fonologis, analisis kata, dan pelatihan kata penglihatan dapat mengarah pada peningkatan signifikan dalam kemampuan melek huruf dan bahasa (Colozzo et al., 2016).
- Kustomisasi dan Fleksibilitas: Program membaca harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan kecepatan belajar unik setiap anak, memastikan bahwa kegiatan tetap memotivasi dan memberikan (Oelwein, 1995).
Meskipun pengenalan awal buku bermanfaat, penting untuk mengenali variabilitas individu di antara anak-anak dengan sindrom Down. Beberapa anak dapat berkembang pada tingkat yang berbeda, dan perkembangan literasi mereka dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemampuan kognitif dan kualitas instruksi yang mereka terima. Selain itu, sementara strategi pembelajaran visual efektif, menggabungkan fonik pada tahap selanjutnya dapat lebih meningkatkan keterampilan membaca. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak yang berkembang sangat penting untuk pengembangan literasi yang optimal.